Suara.com - Timnas Mesir bersiap menghadapi Uruguay dalam laga matchday 1 Grup A Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Yekaterinburg. Jelang laga ini, pelatih Mesir, Hector Cuper, bersikeras tak akan mengubah gaya main timnya, meski banyak pihak menganggap The Pharaohs -julukan Mesir- kerap memainkan sepakbola negatif atau cenderung bertahan.
Sejak juru taktik berpaspor Argentina itu mengambil alih kursi pelatihan Mesir pada 2015, level permainan Mohamed Salah dan kolega memang kian meningkat. Gaya main pragmatif yang diterapkannya terbukti jitu.
Tuah paling sensasional yang diberikan Cuper tentu saja saat membawa Mesir dan kawan-kawan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Padahal, selama 28 tahun terakhir, Mesir hanya jadi tim pesakitan yang perjuangannya selalu kandas di babak kualifikasi zona Afrika.
"Sejak tiga tahun lalu kami memutuskan mennggunakan pendekatan itu (bermain terorganisir yang cenderung bertahan). Terbukti kami mendapatkan hasil yang baik," kata Hector Cuper seperti dilansir Dailymail, Jum'at (15/6/2018).
"Jadi dengan waktu yang sangat sempit sebelum berlangsungnya Piala Dunia, akan sangat riskan mengubah platform permainan tim," sambungnya.
Menurut Cuper, sulit untuk mengubah suatu pendekatan permainan yang sudah digunakan bertahun-tahun. Sebuah tim, kata Cuper, lebih baik menyempurnakan taktik yang selama ini digunakan, dibanding harus mencari alternatif taktik yang belum teruji.
"Saya tidak suka menerapkan sesuatu yang belum pernah kita coba sebelumnya, terkhusus di Piala Dunia. Terkadang, Anda hanya harus menyempurnakan taktik yang ada dan mengotak-atiknya menjadi lebih baik," jelas pelatih yang juga pernah membesut Valencia tersebut.
Melawan Uruguay, di mana laga ini akan kick-off pada pukul 19.00 WIB, Mesir sendiri dipastikan bisa menurunkan Mohamed Salah. Sempat dikhawatirkan bakal absen di Piala Dunia 2018 karena cedera bahu yang dialaminya di final Liga Champions 2017/2018 kontra Real Madrid beberapa waktu lalu, winger yang hari ini tepat berusia 26 tahun itu dipastikan fit untuk menjadi tumpuan utama The Pharaohs di Rusia.
Berita Terkait
-
Sulit Tembus Starter MLS All-Star 2024, Maarten Paes Bersaing dengan Kiper Juara Piala Dunia 2018
-
Gagal Total di Piala Afrika, Mesir Resmi Depak Pelatih Rui Vitoria
-
Cedera Otot, Mohamed Salah Tinggalkan Piala Afrika dan Balik ke Liverpool
-
Jepang Layaknya Jerman, Timnas Indonesia Diminta Tiru Semangat Korea Selatan
-
Al Ittihad Belum Menyerah, Tawaran Kedua untuk Mohamed Salah Tembus Rp4,1 Triliun!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Sisi Positif di Balik Kegagalan Timnas Indonesia U-23 dari Korsel
-
Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos, ASEAN Cuma Kirim 2 Wakil ke Piala Asia U-23 2026
-
Mees Hilgers Satu Liga dengan Ronaldo di Arab Saudi, Peluang Ini Terbuka Lebar
-
'Dendam Kesumat' Terbalaskan! Media Korsel Ejek Kegagalan Timnas U-23 dan Singgung STY
-
Media Korea Selatan Puas Bisa Balas Dendam ke Timnas Indonesia U-23
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
-
Penyebab Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Parah Hari Ini
-
Gerald Vanenburg Dipecat? Nasibnya di Tangan Alexander Zwiers
-
Kenapa Erick Thohir Tak Banyak Kritik Gerald Vanenburg usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total?
-
Permohonan Maaf Tulus Kiper Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026