Suara.com - Tendangan penalti Washington Brandao berhasil menyelamatkan Persela Lamongan dari kekalahan ketika bermain imbang 1-1 menghadapi Barito Putera di laga pamungkas babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (13/3/2019).
Hadiah penalti yang didapat Persela Lamongan setelah terjadi pelanggaran terhadap salah satu pemain Persela, M Hambali, yang dilakukan Donny Munim di kotak terlarang. Washington Brandao yang dipercaya mengeksekusi bola mati itu dengan mudah menceploskan bola ke gawang Yoo Jae Hoon di menit ke-23.
Persela Lamongan tertinggal lebih dulu dari Barito. Pada menit ke-11 Barito Putra membobol gawang Persela yang dikawal Dian Agus Prasetyo melalui kaki Gavin Kwan. Namun, 12 menit kemudian, anak asuh Aji Santoso itu mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Pada pertandingan terakhir babak grup ini, Barito Putera mengandalkan formasi 4-3-3, dimana tim asuhan Jacksen F. Tiago itu memasang tiga penyerang sekaligus, yakni Lucas Rodrigues, Yakob Sayuri, dan Gavin Kwan.
Sementara Persela Lamongan memanfaatkan pola 4-2-3-1. Dian Agus kembali tampil sebagai penjaga gawang utama dan di lini depan, Aji Santoso memercayakan pada penyerang tunggal Washington Brandao yang didukung tiga gelandang, yakni Jose A Sardon, Lucky Wahyu, dan M. Hambali.
Sejak menit awal babak pertama, kedua tim langsung tampil menyerang dengan mengandalkan serangan dari posisi sayap. Beberapa kali tercatat kedua tim mampu menembus pertahanan lawan. Gavin Kwan pun berhasil membobol gawang Persela pada menit ke-11. Gol Gavin berawal dari umpan tengah lapangan, tendangan jarak jauhnya dari luar kotak 16 tidak dapat ditepis oleh Dian Agus dan membawa keunggulan untuk Laskar Antasari dengan skor 1-0.
Gol cepat yang diciptakan Barito Putera memantik Persela untuk secepatnya menyamakan kedudukan dan berhasil. Melalui eksekusi penalti Washington Brandao pada menit 23. Tendangan keras ke pojok atas kanan gawang tidak mampu digapai oleh Yoo Jae Hoon yang sebenarnya sudah membaca arah datangnya bola. Skor pun menjadi imbang 1-1.
Memasuki menit-menit akhir babak pertama, beberapa peluang tercipta bagi kedua tim, namun tetap gagal dimanfaatkan oleh lini depan kedua klub untuk menambah pundi-pundi gol mereka hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, baik Barito Putra maupun Persela Lamongan langsung menggebrak dengan terobosan-terobosan serangan demi menerobos lini pertahanan lawan masing-masing. Sejumlah peluang tercipta bagi kedua tim, namun belum mampu mengubah skor, masih tetap 1-1.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Piala Presiden 2019 Grup E Hari Ini
Kerasnya persaingan dan permainan demi merebut tiket babak perempat final, kedua tim bermain ngotot hingga menit akhir menjelang babak kedua berakhir, bahkan Barito Putra harus kehilangan Andri Ibo pada menit ke-90 setelah mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit. Meski bermain hanya dengan 10 pemain setelah ditinggalkan Andri Ibo, Barito Putra tetap mampu mempertahankan skor 1-1 hingga wasit meniup peluit panjangnya tanda babak kedua berakhir.
Dengan hasil imbang 1-1 tersebut, Persela Lamongan tetap kokoh berada di puncak klasemen dengan mengemas 7 poin dan Barito Putra 4 poin. Dengan demikian kans Arema FC masih terbuka untuk bisa lolos ke babak perempat final sebagai "runner up" terbaik. Arema FC akan berhadapan dengan Persita Tangerang pada laga pamungkas babak penyisihan grup E Piala Presiden 2019. Pertandingan akan dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen pada pukul 18.30 WIB.
Susunan pemain:
Barito Putera (4-3-3): Yoo Jaehoon; Andri Ibo, Arthur Jesus, Donny Monim, Rizky Pora; Paulo Sitanggang, Bayu Pradana, Nazar Nurzaidin; Lucas Rodrigues, Yakob Sayuri, Gavin Kwan.
Cadangan: Adhitya Harlan, Ady Setiawan, Ahmad Mahrus, Nazarul Fahmi, Prisca Elisa, Ferdiansyah, Kahar Musakkar.
Persela (4-2-3-1): Dian Agus; Aky Taufik, Jairo Rodrigues, Arif Satria, Samsul Arifin; Kei Hirose, Achmad A. Bassit; Jose A Sardon, Lucky Wahyu, M. Hambali; Washington Brandao.
Cadangan: Dwi Kuswanto, Moch. Zaenuri, Arhtur Sena, Malik Risaldi, Sugeng Efendi, Birrul Walidain, M. Ridwan.
(Antara)
Berita Terkait
-
Ole Romeny Dapat Pelajaran Berharga Gara-gara Cedera di Piala Presiden 2025
-
Alasan Piala Presiden 2026 Tanpa Diikuti Tim-tim Super League
-
Persiapan Maksimal, Teco Optimis Barito Putera Raih Kemenangan di Laga Perdana Championship
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan
-
Telan 4 Kekalahan, Sinyal Bahaya PSIM Yogyakarta Jelang Hadapi Super League
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Mengenal Sepak Bola Cape Verde: Dari Pulau Kecil ke Piala Dunia 2026
-
Negeri Orang Jawa di Seberang Lautan Masih Punya Asa ke Piala Dunia 2026
-
Curacao Bakal Susul Cape Verde, Senior Patrick Kluivert Merendah
-
Eks Mertua Pemain Timnas Indonesia Akhirnya Bongkar Borok Patrick Kluivert di Hadapan Publik
-
Pujian Setinggi Langit Manuel Locatelli kepada Gattuso: Dia Pria Sejati, Bicara Blak-blakan
-
Media Eropa Heran: Jarang Ada Pemain LOSC Lille Diidolakan seperti Calvin Verdonk
-
Nova Arianto Fokus Bangun Mental Kuat Timnas Indonesia U-17 Hadapi Brasil di Piala Dunia 2025
-
Patrick Kluivert Dituding Tak Profesional Saat Latih Timnas Indonesia di TC Arab Saudi
-
Cerita Eks Pelatih Soal Kakak Eliano Reijnders: Dulu Dia Kurus dan Letoy