Suara.com - Kompetisi Liga 1 dan 2 kemungkinan besar akan kembali dijalankan lagi pada September atau Oktober mendatang. PSSI hanya tinggal mengumumkannya jadi atau tidaknya kompetisi dilanjutkan setelah menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) dalam waktu dekat ini.
Banyak skenario yang dibuat oleh PSSI untuk kembali menjalankan kompetisi di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah dengan menyiapkan protokol kesehatan yang maksimal.
Protokol ini nantinya akan dibagikan ke klub Liga 1 dan 2 untuk menjadi panduan selama kompetisi berlangsung. Suara.com menerima salinan protokol kesehatan tersebut.
Portokol kesehatan ini terbilang cukup ketat. Dari mulai sebelum pertandingan hingga selesai diatur sedemikian rupa. Bahkan, jumlah orang yang ada di stadion pun di atur di dalamnya.
Disebutkan bahwa protokol kesehatan yang disusun oleh PSSI ini berdasarkan referensi dari FIFA, WHO, AFC, Kementerian Kesehatan Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Liga Jerman (Bundesliga).
Protokol kesehatan ini disusun oleh beberapa kalangan. Sebut saja Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Ketua tim medis PSSI dr Syarif Alwi, dan tiga orang dokter tim nasional yaitu Dicky M Shofwan (timnas U-19), Ifran Ahmad (U-16), dan Leksolie Foes (putri).
Beberapa poin ada di dalamnya, seperti panduan sebelum dimulainya pertandingan, di mana tiga hari sebelum bertanding dilakukan skrining terhadap pemain yaitu pemeriksaan mengetahui apakah terdapat gejala klinis COVID-19.
Satu hari sebelum bertanding kembali dilakukan rapid test mencegah kemungkinan faise negatif dari pemeriksaan yang pertama. Tes ini juga berlaku untuk wasit yang akan memimpin pertandingan.
Hasil tes COVID-19 ini akan diserahkan kepada panitia pertandingan di hari laga pukul 10.00 waktu setempat. Hanya pemain dengan hasil tes negatif yang boleh ikut pertandingan.
Baca Juga: Bagas Kaffa Dukung Regulasi Pemain U-20 di Liga 1
Jika ada ditemukan positif COVID-19 pada pemain, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk ikut pertandingan dan dokter tim akan segera melapor ke dinas kesehatan. Seluruh tim tersebut akan diisolasi dan karantina sesuai pedoman COVID-19. sementara jika ada wasit yang dinyatakan positif akan diganti dengan cadangan.
Selain itu, dalam protokol kesehatan yang beredar tersebut juga diatur hanya boleh ada 254 orang yang dibagi ke dalam tiga wilayah di dalam stadion. Yaitu zona satu, zona dua, dan zona tiga.
Zona satu alias area lapangan hanya boleh ada 82 orang. Terdiri dari 22 orang pemain (1 tim = 11 orang), tiga orang fotografer, empat anak gawang (usia lebih dari 16 tahun), empat orang keamanan, empat ofisial tim, tiga staf sterilisasi, empat staf medis, 18 pemain cadangan (masing-masing tim sembilan), 20 orang staf pelatih (masing-masing tim 10).
Adapun zona kedua atau area tribune maksimal 100 orang. Diantaranya 10 orang keamanan, delapan petugas medis, tujuh perwakilan PT LIB, dua petugas anti doping, lima operator stadion, delapan staf tim, delapan delegasi tuan rumah, empat delegasi tim tamu, lima petugas sterilisasi, dua petugas pemadam kebakaran, empat orang polisi, 10 wartawan, 23 kru televisi, dan empat orang teknisi televisi.
Sementara zona tiga atau area luar stadion berjumlah 72 orang. Mereka adalah 50 orang keamanan, 14 kru televisi, dan delapan orang operator.
Semua orang yang akan masuk atau keluar area stadion harus melalui satu pintu dan diukur suhu tubuhnya lebih dahulu. Selain itu penggunaan masker diwajibkan serta menerapkan etika batuk/bersin hingga menjaga jarak satu meter dari orang lain.
Berita Terkait
-
Media Uzbekistan Laporkan Timur Kapadze Selanglah Lagi Tukangi Timnas Indonesia
-
Baru Terkuak, Timur Kapadze Datang ke Indonesia Bukan Wawancara Pelatih Timnas
-
PSSI Akui Jera Angkat Pelatih seperti Patrick Kluivert, Hasil Tak Memuaskan
-
Catat! Berikut Jadwal Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Cerita Kegilaan Giovanni van Bronckhorst di Feyenoord Rotterdam, Menular ke Timnas Indonesia?
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Prediksi Manchester City vs Bayer Leverkusen: Ujian Berat di Etihad
-
Tampil Gemilang, Cahya Supriadi Dipuji Dua Pelatih Asing Sekaligus
-
Murka Thomas Frank Usai Tottenham Babak-belur di Tangan Arsenal
-
PSSI Masih Bungkam, 5 Sosok Ini Ramai Disebut Jadi Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Next Time, PSSI Bakal Lebih Galak dengan Pelatih Timnas Indonesia
-
Persib Ketar-ketir, Federico Barba Belum Tentu Tampil Hadapi Lion City Sailors?
-
Jalani Laga ke 100 Bersama Persis Solo, Eky Taufik Ucap Kalimat Menyentuh
-
Kapok Era Kluivert, PSSI Kasih Target Jelas ke Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Prediksi Chelsea vs Barcelona: Blaugrana Punya Rekor Bagus di Stamford Bridge
-
Media Uzbekistan Laporkan Timur Kapadze Selanglah Lagi Tukangi Timnas Indonesia