Suara.com - Sebanyak 247,2 juta euro adalah total dana yang digelontorkan Chelsea untuk memperkuat skuatnya di bursa transfer musim panas 2020/21. Dengan belanja sebesar itu, The Blues tercatat sebagai klub paling royal berbelanja di seantero Eropa di bursa transfer musim panas kemarin.
Kai Havertz yang ditebus Chelsea senilai 80 juta euro dari Bayer Leverkusen, merupakan pembelian termahal dari seluruh aktivitas bursa transfer musim panas 2020/21.
Selain itu masih ada dua nama lain yang merupakan pembelian Chelsea dalam 10 transfer termahal musim panas 2020, yakni Timo Werner (53 juta euro dari RB Leipzig) dan Ben Chilwell (50,2 juta euro dari Leicester City).
Maka, ketika undian Liga Champions 2020/21 menempatkan mereka di Grup E bersama Sevilla, Rennes dan Krasnodar, Chelsea praktis dibebankan pada keharusan membuktikan belanjar jor-joran itu dengan meraih hasil sepadan di atas lapangan.
Lebih tepatnya, beban itu berada di pundak sang manajer, Frank Lampard. Terlebih lagi, di musim perdananya, Lampard tergolong sukses mengantarkan Chelsea --yang tengah menjalani sanksi larangan transfer-- ke peringkat keempat Liga Premier dan runner-up Piala FA.
Jika gagal meraih hasil memuaskan di Liga Champions, status Lampard sebagai legenda hidup klub bukanlah mata uang yang berlaku di Chelsea-nya Roman Abramovich.
Roberto Di Matteo misalnya. Sukses membantu Chelsea juara Liga Champions 2011/12 untuk mendapatkan kontrak permanen berdurasi dua tahun, tetapi hanya lima bulan saja kontrak itu dipatuhi sebelum ia didepak sang taipan.
Oleh karena itu, Lampard harus bisa membawa Chelsea lebih jauh dari sekadar babak 16 besar, seperti yang terjadi dalam Liga Champions musim lalu.
Hitung-hitungan kasarnya adalah, jika Chelsea yang hanya bertumpu pada Tammy Abraham sebagai ujung tombak utama musim lalu mampu mencapai 16 besar, seharusnya The Blues yang sudah diperkuat Werner, Havertz dan Ziyech bisa mencapai jarak yang lebih jauh lagi.
Baca Juga: Koeman: Messi Bahagia, Saya Tak Ragukan Itu
Di atas kertas, Chelsea seharusnya bisa melenggang ke babak 16 besar, mengingat Sevilla boleh dianggap sebagai satu-satunya lawan berat di Grup E.
Sevilla sendiri punya kesempatan untuk kesekian kalinya guna membuktikan mereka bukan sekadar jagoan kompetisi kasta kedua Eropa.
Julen Lopetegui beberapa bulan lalu berhasil mengantar Sevilla sebagai tim tersukses di kompetisi kasta kedua Eropa dengan meraih trofi Liga Europa keenam mereka.
Tapi Sevilla bukan semata-mata tiba di Liga Champions sebagai hadiah juara Liga Europa, mereka memang sudah berhak dari keberhasilannya menempati empat besar Liga Spanyol musim lalu.
Selain mempermanenkan Suso yang sudah gemilang sejak dipinjam dari AC Milan dan memulangkan Ivan Rakitic yang sudah dianggap pemain afkiran oleh Barcelona, Sevilla punya proyek menarik saat mereka mendatangkan sayap asal Maroko Oussama Idrissi dari AZ Alkmaar di pengujung tenggat transfer.
Dua anggota Grup E lainnya, Rennes dan Krasnodar, sama-sama berstatus debutan di putaran final Liga Champions.
Tag
Berita Terkait
-
Gol Injury Time Hancurkan Chelsea, Enzo Maresca Sentil Pemain The Blues
-
Pahit Menit Akhir! Gol Talbi Hancurkan Kemenangan Beruntun Chelsea
-
Tiru Chelsea, Arsenal Bernafsu Dapatkan Bomber Brasil 19 Tahun, Demi Cuan di Masa Depan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Tampil Impresif, Chelsea dan AC Milan Rebutan Kiper Keturunan Jepang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Vinicius Jr Buat Ulah di El Clasico, Xabi Alonso: Yang Penting Real Madrid Menang
-
Juventus Krisis: 394 Menit Tak Bisa Cetak Gol, 7 Laga Tanpa Kemenangan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Klasemen Liga Prancis: Lille Naik ke Posisi 5 usai Bantai Metz, Selisih 3 Poin Saja dari PSG
-
Di Saat Rekannya Murka, Pemain Real Madrid Ini Justru Suka Provokasi Lamine Yamal
-
Kalah Tipis dari AS Roma, Jay Idzes: Kami Seharusnya Bisa Imbang
-
Bojan Hodak Bakal Pakai Strategi Ini Jelang Persib Bandung vs Persis Solo
-
El Clasico Memanas, 2 Keributan Warnai Laga Real Madrid vs Barcelona
-
Kronologis Ricuh El Clasico! Lamine Yamal Mau Dikeroyok 3 Pemain Real Madrid
-
Lille Pesta Gol 6-1 ke Gawang Metz, Calvin Verdonk Hanya Jadi Penonton