Suara.com - Napoli sukes meraih tiga poin setelah mengalahkan Rijeka dengan skor 2-0 di Grup F Liga Europa. Namun kemenangan Il Partenopei di Grup F Liga Europa itu terasa emosional menyusul kepergian legendanya, Diego Maradona.
Pada pertandingan di Stadion San Paolo, Naples, Kamis (26/11/2020) waktu setempat atau Jumat (27/11/2020) dini hari WIB, Napoli memetik kemenangan lewat gol Matteo Politano dan Hirving Lozano.
Namun kemenangan tersebut cukup emosional karena mereka baru saja ditinggal legenda klub, Maradona yang meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) karena serangan jantung.
Sebelum pertandingan, Napoli pun memberikan penghormatan kepada legendanya tersebut dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum sepak mula.
Sementara para suporter Napoli meletakkan bunga dan memberi penghormatan di luar Stadio San Paolo, yang akan segera diganti namanya menjadi Maradona.
Usai kemenangan atas Rijeka, pelatih Napoli Gennaro Gattuso memberikan penghormatan kepada Maradona dan mengatakan bahwa dia akan hidup selamanya, seperti semua legenda.'
"Saya memiliki banyak kenangan indah tentang Diego, kami makan malam bersama beberapa kali," kata Gattuso kepada Sky Sport Italia seperti dilansir Football Italia.
"Dia meninggal, tetapi tidak akan pernah mati, karena dia adalah orang yang luar biasa. Dia membuat beberapa kesalahan dalam hidup, tapi begitu juga semua orang, ” ujarnya.
“Bahkan kemarin berkendara melalui kota, Anda bisa tahu suasananya benar-benar berbeda. Diego berasal dari planet lain dan dia akan hidup selamanya, seperti semua legenda. "
Baca Juga: Umpan ke Gareth Bale Justru Jadi Gol, Harry Winks Ditertawakan Mourinho
"Dan saya berharap dia akan menyapa saudara perempuan saya di sana. Satu-satunya penyesalan saya adalah saya tidak pernah bisa menghadapinya di lapangan," ujarnya.
Di Napoli sendiri, Maradona bahkan dianggap sebagai 'dewa', lebih-lebih dari legenda, usai membawa klub asal Kota Naples itu menggondol Scudetto musim 1986/1987 serta 1989/1990.
Selain dua titel Liga Italia Serie A, klub ini juga memenangi gelar Eropa yang saat itu bernama Piala UEFA ketika Maradona berada di sana.
Berita Terkait
-
Victor Osimhen Ngamuk ke Klub Calvin Verdonk, Ada Apa?
-
Demonstran Pro-Palestina Serbu Laga Italia vs Israel di Luar Stadion, Gattuso: Tidak akan Tenang
-
Moise Kean Kena Damprat Gennaro Gattuso Jelang Italia Lawan Israel, Ada Apa?
-
Gattuso Uji Taktik Baru, Timnas Italia Siapkan Formasi3Bek Jelang Kualifikasi Piala Dunia
-
Jelang Lawan Israel, Gattuso Akui Atmosfer Pertandingan Tak Kondusif
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Infantino Wacanakan Piala Dunia 2034 Berlangsung Saat Bulan Puasa
-
Nafsu Kylian Mbappe Dekati Rekor Gol Milik Rekan Calvin Verdonk
-
Statistik Tim Terlemah di Dunia San Marino Usai Dibantai 10-0: Kebobolan 613 Gol
-
Soal Strategi Timnas Indonesia Lawan Irak, Kluivert: Saya Akan Gila...
-
Akui Irak Lebih Kuat, Patrick Kluivert Bongkar Modal Menang Jay Idzes Cs
-
Barcelona Tinggalkan Superliga! Laporta Balikan dengan UEFA, Real Madrid Kecewa?
-
Ole Romeny Bersyukur meski Timnas Indonesia Terancam Gagal ke Piala Dunia, Kenapa?
-
Eder Militao Sempat Ingin Pensiun! Ungkap Perjuangan Kelam Setelah Cedera Parah
-
Skandal 7 Pemain Naturalisasi, Mendagri Malaysia Akui Aturan Hukum Bisa Ia Ubah
-
Adik Miliano Jonathans Ingin Ikuti Jejak Sang Kakak, Bela Timnas Indonesia?