Twitter dibanjiri hashtag #GraciasNegrito, bisnis kecil mulai memproduksi kaos yang dihiasi frasa tersebut, dan sebuah pesawat menerbangkan spanduk bertuliskan frasa tersebut yang kemudian memajangnya di pantai timur ibu kota Uruguay, Montevideo, untuk menunjukkan dukungan.
Sementara banyak orang berbondong-bondong untuk membela Cavani, bahkan menuduh FA lagi mabuk kolonial, beberapa di komunitas Afro-Uruguay mengatakan mungkin sudah waktunya untuk peninjauan bahasa.
Pemain kulit hitam Mathias Acuna, 28, yakin sanksi FA tidak adil, tapi bukan berarti rasisme bukan masalah.
"Ada kalanya (kata 'negro' atau 'negrito') digunakan dengan penuh kasih sayang, sebagai pujian. Itu tergantung dari siapa," katanya kepada AFP.
"Sangat disayangkan bahwa dia (Cavani), yang menggunakannya dengan penuh kasih sayang" yang dijadikan contoh, kata Acuna. Tapi rasisme di Uruguay dan di sepak bola ada. Orang harus lebih berhati-hati, " katanya.
"Kami bukan hitam atau putih, kami adalah manusia, tidak lebih."
Budaya bisa berubah
Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, Uruguay menonjol di Amerika Latin karena merupakan masyarakat egaliter dengan tingkat ketidaksetaraan yang rendah, meskipun anggota dari populasi keturunan Afro lebih cenderung hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Bagi Martin Rorra dari organisasi Pemuda Afro, kontroversi seharusnya memicu lebih banyak refleksi nasional dan analisis kritis.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini: Liverpool vs Man United Live Net TV
Sebaliknya, "kami menolak untuk melihat adat istiadat ini sebagai masalah atau untuk menyadari rasisme," katanya kepada AFP.
Penggunaan ejekan adalah masalah lama dalam sepakbola. Rekan senegara Cavani, Luis Suarez secara kontroversial menyebut Patrice Evra seorang "negro" dalam sebuah argumen di lapangan, juga bersikeras pada saat itu bahwa penggunaan kata Uruguay itu tidak bermuatan rasial.
Pada Desember, penggunaan kata "negru" (bahasa Rumania untuk "hitam") oleh seorang pejabat menyebabkan pemain mundur dalam pertandingan Liga Champions.
Rorra yakin beberapa reaksi terhadap kasus Cavani, termasuk label anggur "Gracias negrito", meremehkan masalah penting alih-alih menghadapinya.
Aktivis kesetaraan, Alicia Esquivel setuju. Dia bilang dia merasa "sakit hati" karena produk seperti itu bisa muncul.
"Ini menunjukkan bahwa orang tidak menyadari apa yang kami minta: Itu adalah frasa yang harus kami hapus dari kosa kata kami," katanya kepada televisi Canal 12.
Berita Terkait
-
Syarat Berat Manchester United Jika Ingin Rekrut Bintang Muda Palace
-
Zinedine Zidane Pastikan Akan Kembali Melatih, Bisa Gantikan Patrick Kluivert?
-
Rasio Penalti Anjlok, Bruno Fernandes Siap Evaluasi
-
Zlatan Ibrahimovic Akui Hidupnya 'Hambar' Setelah Pensiun, Kok Bisa?
-
Ruben Amorim Tak Ingin Kobbie Mainoo Tinggalkan Manchester United
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Fabio Capello Bongkar Gaya Hidup Ronaldo di Real Madrid: Dia Pesta Semalam Suntuk
-
Jebolan MU Kubur Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Dapat Pujian Selangit
-
Breakingnews! Manajer Timnas Indonesia Akan Laporkan Patrick Kluivert
-
Tak Dipanggil Timnas Inggris, Jude Bellingham Malah Jadi Pawang Jerapah
-
Justin Hubner Bicara Blak-blakan Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dipecat saat Masih Berjuang: Ingat Lagi Alasan Kontroversial Shin Tae-yong Didepak PSSI
-
Martin Odegaard Terkapar, Arsenal Siapkan Rp700 M Rekrut Gelandang Sevilla
-
Jika Patrick Kluivert Out, Deretan Pelatih Kelas Dunia Ini Bisa Jadi Pengganti
-
Jurgen Klopp Bela Florian Wirtz: Kualitasnya Luar Biasa, Kritik Itu Berlebihan!
-
Kata-kata Justin Hubner Usai Jadi Cadangan Mati Timnas Indonesia di Ronde 4