Suara.com - Calon Presiden Barcelona FC Victor Font menilai penangkapan mantan presiden Josep Maria Bartomeu telah mencoreng citra klub.
Diberitakan sebelumnya, Bartomeu ditangkap polisi menyusul penyelidikan skandal Barcagate. Bartomeu ditangkap pada Senin (1/3/2021) di rumahnya.
Selain Bartomeu, polisi juga menangkap CEO Oscar Grau dan pengacara Roman Gomez Ponti. Grau dan Ponti ditangkap di Camp Nou.
Sementara itu mantan direktur Jaume Masferrer, seperti Bartomeu, ditangkap di rumahnya.
"Ini hari yang sangat menyedihkan bagi Barcelona. Menghormati asas praduga tak bersalah, peristiwa seperti hari ini secara serius merusak citra Barcelona," kata Font.
"Kami telah mengatakan sejak lama bahwa model (sistem kelembagaan) yang telah digunakan hingga sekarang tidak lagi berfungsi," sambungnya seperti dikutip Marca, Senin (1/3/2021).
"Sangat penting untuk membuat perubahan dan memiliki klub yang jauh lebih transparan, di mana badan perwakilan benar-benar tidak bergantung pada siapa yang ada di dalamnya. biaya dan mekanisme kontrol bekerja."
“Hanya dengan perubahan ini kami akan memastikan bahwa mulai sekarang situasi seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Apa itu Barcagate?
Baca Juga: Merasa Bersalah, Guardiola Akhirnya Relakan Eric Garcia ke Barcelona
Barcagate adalah skandal di mana petinggi Barcelona diduga membayar sejumlah pihak dengan pola kerja semacam buzzer, untuk mendiskreditkan tokoh-tokoh tertentu di klub yang menentang rezim Bartomeu lewat media sosial.
Mereka yang diserang lewat medsos tersebut termasuk beberapa pemain Barcelona, seperti Lionel Messi dan Gerard Pique.
Audit eksternal yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers mengesampingkan temuan yang mengindikasikan dewan direksi Bartomeu sebagai dalang, namun proses peradilan dibuka ketika hakim dari pengadilan investigasi Barcelona ke-13, Adriana Gil, menerima pengaduan dari platform Dignitat Blaugrana. Keluhan tersebut diduga salah urus atau korupsi individu.
Berdasarkan penyelidikan, ada indikasi Barcelona membayar enam kali lipat harga pasar normal untuk layanan tersebut. Namun, hal itu juga ditolak dalam audit eksternal.
Pada musim panas 2020, hakim memerintahkan polisi untuk mengunjungi kantor Barcelona FC untuk mengumpulkan informasi tentang kasus tersebut. Lebih dari setengah tahun kemudian, tepatnya hari ini, polisi kembali menyambangi kantor salah satu klub sepak bola raksasa di Spanyol itu.
Berita Terkait
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Barcelona Samai Rekor 82 Tahun Silam
-
Klausul Rp170 Miliar Menguap? Liverpool Dapatkan Penain Ini Gratis, Barcelona Rugi Bandar
-
Update Klasemen Liga Spanyol, Barcelona Kokoh di Puncak Usai Tekuk Villarreal dan Jauhi Real Madrid
-
Rekor Sempurna Barcelona Berlanjut, Hansi Flick Sebut 8 Kemenangan Beruntun Bukan Sekadar Beruntung
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Fiorentina Nasibmu Kini: Dulu The Magnificent Seven Serie A Kini di Dasar Jurang
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Italia di Bawah Tekanan Jelang Lawan Irlandia Utara, Gattuso Bicara Soal Mental dan Harga Diri
-
Pelatih Crystal Palace Ledek Arsenal, Sebut Menang Beruntung
-
Rasmus Hojlund Sindir Telak Manchester United Usai Raih Trofi Perdana Bersama Napoli
-
Sempat Terseok di Bundesliga, Kevin Diks Ungkap Beratnya Awal Karier di Jerman
-
7 Pemain Liverpool Terancam Absen saat Menjamu Wolves
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Hasil SEA Games 2025 jadi Gambaran Menatap Asian Games 2026