Suara.com - Rasisme dan perilaku diskriminatif kian memprihatinkan di jagad sepak bola. Banyak pemain yang sudah menjadi korban aksi kurang terpuji tersebut, seperti para pemain Liverpool.
Untuk melawan ujaran kebencian, Liverpool meluncurkan kampanye sosial media bertajuk "Hentikan Kebencian, Lawan, Laporkan" yang meminta penggemar untuk melaporkan insiden rasisme, kebencian, dan pelecehan diskriminatif secara online.
Kampanye tersebut bertujuan untuk mendorong penggemar dan komunitas dalam membela dan mendukung para pemain yang menerima cacian tersebut dan mengambil tindakan definitif dengan melaporkannya langsung ke klub dan platform media sosial yang relevan.
Liverpool menerapkan sistem pelaporan online baru untuk mencatat insiden pelecehan baik secara online maupun di stadion saat penggemar kembali, yang tersedia di liverpoolfc.com/reportabuse.
Semua laporan pelecehan yang diterima oleh klub akan diselidiki dan diteruskan ke otoritas terkait untuk ditangani. Klub juga akan terus bekerja sama dengan Premier League, FA, dan organisasi integral lainnya, serta menyerukan platform media sosial untuk mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap para pelakunya.
"Liverpool Football Club memiliki warisan yang kaya, dan ini berkat beragam pemain berbakat yang telah bermain untuk klub selama bertahun-tahun yang telah memungkinkan kami mencapai kesuksesan besar," kata Billy Hogan, CEO Liverpool.
"Kami sangat beruntung sebagai klub untuk dapat menyaksikan beberapa pemain terhebat dari seluruh penjuru dunia, kebangsaan, etnis, dan budaya yang berbeda mengenakan seragam Liverpool," sambungnya dikutip dari laman resmi klub.
“Meskipun demikian, sayangnya, para pemain kami dan bahkan pesepakbola di seluruh dunia terus menerima cacian yang mengerikan, yang tidak hanya mempengaruhi mereka secara pribadi tetapi juga semua orang di sekitar mereka."
"Ini bukan hanya tentang sepak bola; tidak dapat diterima bahwa siapa pun dalam masyarakat menjadi sasaran dengan cara pengecut ini dan harus berhenti."
Baca Juga: Bersiap Hadapi Piala AFC 2021, Pelatih Persipura: Sulit Cari Lawan Sepadan
"Kami tahu fans kami sangat menyukai klub inklusif dan klub yang dapat menyambut semua orang dan oleh karena itu kami meminta mereka untuk berkumpul bersama untuk membasmi diskriminasi."
“Kita semua perlu memimpin perubahan bersama-sama dengan melawan cacian saat kita menemuinya dan mengambil tindakan dengan melaporkannya. Ini, dan juga dengan konsekuensi yang lebih besar bagi mereka yang bertanggung jawab atas cacian tersebut, akan membantu memperjuangkan melawan cacian ini tanpa toleransi. "
Kampanye "Hentikan Kebencian, Lawan, Laporkan" berada di bawah platform Red Together.
Selain kampanye media sosial, juga akan ada berbagai konten yang akan ditayangkan di seluruh platform LFC dan grafik baru di stadion, yang dapat dilihat penggemar sekembalinya ke Anfield.
Menyusul peluncuran campaign "Hentikan Kebencian, Lawan, Laporkan", Liverpool bergabung dengan organisasi sepak bola di seluruh Inggris dengan memboikot platform media sosialnya mulai Jumat 30 April pukul 21.00 WIB hingga 4 Mei.
Ini termasuk me-non aktifkan akun Facebook, Instagram, Twitter dan TikTok, dan lainnya, untuk menunjukkan solidaritas dan bersatu melawan pelecehan diskriminatif yang terus terjadi dan berkelanjutan yang diterima secara online oleh para pemain dan banyak insan sepakbola lainnya.
Berita Terkait
-
Siapa Winger Terbaik Premier League Musim Ini? Mohamed Salah atau Bukayo Saka
-
Ibrahima Konate Gerah Diserang Fans Liverpool: Mereka Tidak Tahu Detailnya
-
Djenoah Saebu, Pemain Keturunan Sulawesi-Spanyol Jadi Rekan Setim Anak Legenda Liverpool
-
Karma? Paksa Tinggalkan Newcastle, Alexander Isak Curhat Masa Suram di Liverpool
-
Bersinar di Piala Dunia U-17, Winger Manchester City Ternyata Pemain Keturunan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet
-
Jika Target Tercapai, Segini Ranking FIFA yang Bakal Dicapai Timnas Indonesia
-
Hadiah yang Bakal Diterima Rizky Ridho Jika Sukses Menang Puskas Awards