Suara.com - Pelatih kepala PSS Sleman, Dejan Antonic menyebutkan keputusan PSSI yang tetap menggunakan format degradasi dan promosi dalam kompetisi Liga 1 2021-2022 serta Liga 2 nanti tidak memengaruhi persiapan skuadnya.
Sejak awal, kata Dejan, PSS telah disiapkan melakoni kompetisi dengan keadaan normal. Dengan atau tanpa degradasi di musim baru Liga 1 nanti, Dejan tetap fokus pada tujuan utama dibentuknya skuad Super Elang Jawa.
Dejan ingin anak-anak asuhannya bisa mencapai posisi yang diinginkan dan dapat berbicara banyak dalam kompetisi nanti.
"Saya tidak pikirkan soal degradasi, saya bikin tim untuk bisa naik ke posisi paling tinggi nanti. Di kompetisi ada atau tidak ada degradasi saya gak mau pikirkan. Paling penting liga bisa berjalan lancar dan kembali ke kehidupan normal seperti yang dulu," kata Dejan seperti dimuat Antara.
Pelatih asal Serbia itu menyadari sulitnya menjalani kompetisi di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Karena itu, Dejan pun sangat menghargai apapun keputusan yang diambil oleh PSSI dan hasil tersebut pasti untuk kebaikan bersama.
"Tapi terakhir keputusan dari PSSI, mereka pasti berikan yang terbaik buat kita. Kita pun akan jalani," tuturnya.
PSSI telah memastikan sistem promosi dan degradasi tetap berlaku di Liga 1 dan Liga 2, sebagaimana diketahui melalui laman resmi PSSI yang dirilis Rabu (26/5/2021) lalu.
Keputusan itu diambil setelah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan berdiskusi dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI dalam Rapat Emergency Exco Meeting, Selasa (25/5/2021) dan berkonsultasi dengan FIFA dan AFC.
Baca Juga: Manchester United Minati Jan Oblak, Atletico Madrid Pulangkan De Gea?
Sebelumnya, memang ada dinamika bahwa beberapa klub Liga 1 dan 2 meminta musim ini tidak ada degradasi, salah satu alasannya karena pandemi COVID-19 yang belum selesai.
Kongres Tahunan PSSI rencananya juga dilaksanakan pada akhir pekan ini, yakni 29 Mei 2021 di Jakarta.
Berita Terkait
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert
-
Erick Thohir Klaim FIFA Series Jadi Peluang Timnas Indonesia Naik Kelas
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Road Map PSSI Ramai Dibahas, Zwiers Pastikan Versi Final Rilis Tahun Depan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
Terkini
-
Bikin Bangga! Tim Geypens Sabet Penghargaan Luar Biasa di Eropa
-
Bantai Freiburg 6-2, Bek Bayern Munich Akui Tak Sabar Hadapi Arsenal
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Usia 33 Tahun, Isco Resmi Perpanjang Kontrak di Real Betis hingga 2028
-
Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
Real Madrid Lakukan Blunder Parah soal Saudara Diogo Jota
-
Mencuat ke Permukaan, 2 Alasan Giovanni van Bronckhorst Bisa Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Gelandang Rp1 Triliun Kena Semprot Ruben Amorim: Kerja Keras Dikit Lha!