Suara.com - Meskipun Spanyol pernah tersingkir dari Piala Dunia terakhirnya lewat adu penalti dan gagal pada lima adu penalti sebelumnya, pelatih Luis Enrique tidak pernah ragu saat adu penalti melawan Swiss di perempat final Euro 2020.
"Itu adu penalti paling tenang yang pernah saya lalui karena kami sudah menunaikan semua pekerjaan rumah kami, semua latihan kami, dan tak ada yang tersisa untuk dilakukan oleh staf dan saya," kata dia setelah Spanyol menang 3-1 dalam adu penalti seperti dimuat Antara.
"Kami semua menaruh kepercayaan besar kepada (kiper) Unai (Simon), dan setelah itu yang bisa kami lakukan cuma menyaksikannya dan menerima hasilnya."
Timnya nyaris tidak membuat adu penalti itu menjadi mudah setelah Sergio Busquets dan Rodri sama-sama gagal.
Tetapi Simon memblok tendangan penalti dua pemain Swiss Manuel Akanji dan Fabian Schar sementara Ruben Vargas melebar di atas mistar. Mikel Oyarzabal mencetak penalti penentuan dan memastikan tempat Spanyol dalam empat besar.
"Orang bilang adu penalti itu lotere, tapi sebenarnya sama sekali tidak seperti itu," tambah Enrique pada konferensi persnya seperti dikutip Antara dari Reuters.
"Semuanya terlibat, ya kebugaran, kemampuan menghadapi tekanan dan penjaga gawang. Tidak mungkin mengabaikan itu semua ketika Anda menang rasanya memang baik sekali."
Pemain Swiss Remo Freuler diusir keluar lapangan pada menit ke-77 tetapi Spanyol gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut sehingga skor tetap 1-1 setelah perpanjangan waktu.
Mereka menuntaskan laga dengan melepaskan 27 upaya gol, termasuk tiga upaya gagal dari Gerard Moreno pada perpanjangan waktu, dan Enrique tahu pemain-pemainnya harus menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik dalam dua pertandingan lagi jika ingin mengangkat trofi.
Baca Juga: Prediksi Ukraina vs Inggris di Perempat Final Euro 2020 Malam Ini
"Saat kedudukan 1-1, pertandingan menjadi berbahaya karena kami tidak menghasilkan cukup peluang," kata Enrique.
"Mereka tim yang sangat terlatih. Pengusiran (Remo Freuler) itu mengubah total pertandingan. Saya kira laga ini bisa menjadi pertandingan yang seimbang jika 11 lawan 11. Tapi kami pantas menang melawan 10 orang."
Spanyol bakal menghadapi Italia di Wembley, Selasa pekan depan, dalam pertandingan ulang final 2012.
“Saya sudah mengatakan sejak awal bahwa kami adalah salah satu dari tujuh atau delapan tim yang, bukan mengada-ada, bisa menjuarai trofi ini – kini kami menjadi salah satu dari empat tim. Dan itu fantastis,” kata Luis Enrique.
"Kini kami hanya fokus masuk final."
Berita Terkait
-
Sedang On Fire di Liga Spanyol, Pemain Keturunan Maluku Dilirik Timnas Indonesia?
-
Jadwal Liga Spanyol 2025/2026 Pekan Ke-13, Barcelona Kembali ke Camp Nou usai Direnovasi
-
Cerita Jesus Casas Pernah Konflik dengan Pelatih PSG, Bakal Latih Timnas Indonesia?
-
Daftar 39 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Banyak Kejutan
-
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: 12 Negara Lolos Otomatis, 16 Melaju ke Play-off
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
-
Ragnar Oratmangoen Bawa FCV Dender Pecah Telur, Satu Pelatih Jadi Pengangguran
-
Inter Tumbang di Derby della Madonnina, Cristian Chivu: Nyakitin dan Bikin Trauma
-
Mikel Arteta Merinding! Eberechi Eze Cetak Hattrick Pertama Arsenal Sejak 1978
-
Emil Audero Kebobolan Tiga Gol, Pelatih Cremonese Tetap Bangga
-
ET Minta Timnas Indonesia Maksimalkan FIFA Series, tapi Siapa Pelatihnya?
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Emil Audero Gemilang, Tapi Roma Tetap Pulang dengan Tiga Poin
-
Arsenal Libas Tottenham 4-1, The Gunners Makin Kokoh di Puncak Klasemen
-
AC Milan Tumbangkan Inter: Pulisic Bersinar, Maignan Jadi Pahlawan