Suara.com - Bagi pecinta sepak bola Inggris, tentu tak asing dengan klub asal Wales di kompetisinya seperti Cardiff City dan Swansea City. Namun, bagaimana jika kebalikannya? Itulah yang terjadi pada klub bernama The New Saints.
The News Saints adalah klub yang berasal dari Inggris, namun bermain di Welsh Premier League (WPL) atau kasta teratas Liga Wales.
Lahirnya klub yang kerap disebut TNS ini pun tak lepas dari hasil merger antara klub asli asal Wales yakni Total Network Solutions dan Oswestry Town, klub dari Inggris pada 2003.
Sebagai catatan, Total Network Solution bermarkas di Wales baik itu di Newton ataupun Wrexham. Sedangkan Oswestry Town sendiri merupakan klub yang bermarkas di kota Oswestry, sebuah kota perbatasan antara Inggris dan Wales.
Karena hasil merger ini, TNS pun bermarkas di Park Hall yang ada di kota Oswestry. Dengan kata lain, The New Saints berbasis di Inggris namun berkompetisi di Wales.
Hal ini memicu kritik dari kalangan publik Wales. Kenapa klub Inggris tak bermain di kompetisi lokal dan malah seakan menjajah kompetisi di negara lain.
Namun sang presiden klub, Mike Harris, membalas kritikan tersebut dengan menyebut TNS sudah berada di zona nyamannya sendiri.
“Apa masuk akal kami memulai dari kasta terbawah sepak bola Inggris yang bisa memakan waktu 10 tahun lebih untuk mencapai tingkat yang lebih rendah dari konferensi?” ujar Harris dikutip dari The Guardian.
Klub yang Paling Dibenci di Wales
Baca Juga: Fakta-fakta Tom Daley, Atlet yang Nonton Olimpiade Sambil Merajut
Seperti yang telah dibahas di atas, Wales memiliki klub yang berlaga di luar liganya seperti Cardiff City, Swansea City, dan Wrexham FC.
Meski bermain di luar liganya, publik Wales tak ada yang membenci satupun klub yang telah disebutkan. Hal tersebut tak berlaku untuk The New Saints.
Kebencian ini lahir dari letak geografis TNS dan prestasinya. Sebagai informasi, klub yang memiliki warna kebesaran Putih-Hijau ini telah menjuarai liga Wales 13 kali atau yang terbanyak.
Bahkan, delapan dari 13 gelar didapatkan secara beruntun dari musim 2011/12 hingga 2018/19. Dengan fakta tersebut, TNS dicap sebagai ‘penjajah’ karena mendominasi liga yang bukan berasal dari tempat mereka.
Selain itu, TNS diketahui tak mengirim satupun pemainnya untuk Wales. Hal ini kembali lagi bahwa tim satu ini kebanyakan didominasi pemain asli Inggris.
Hal ini pun menjadi fokus Harris selaku presiden klub. Masih dikutip dari The Guardian, ia menganggap dominasi TNS harusnya menjadi pemicu agar klub-klub Wales menaikkan standarnya.
Berita Terkait
-
Chelsea Siapkan Opsi Pengganti Enzo Maresca, Andoni Iraola Jadi Kandidat Terkuat
-
Panas Manchester United vs Bournemouth, Adu Otot Diogo Dalot hingga Bruno Fernandes Kesal
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Masuk Bursa Gantikan Arne Slot di Liverpool
-
Kenapa Manchester United Tak Mampu Kalahkan Bournemouth?
-
Klasemen Liga Inggris Pekan ke-16: Manchester United Menjauh dari Zona Eropa
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Sindiran Terbuka ke Ruben Amorim, Kakak Kobbie Mainoo Kenakan Kaus Free Kobbie
-
Dominasi Semu di SEA Games 2025, Media Vietnam Bongkar 2 Kelemahan Fatal Timnas Indonesia U-22
-
Kata Ruben Amorim Usai Man United Terpaksa Ditinggal 3 Pemain Kunci ke Piala Afrika
-
Rapor Ngeri Jay Idzes saat Hadapi Calon Klub Barunya
-
PSSI Kasih Bocoran Lagi Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Gak Murah! Real Madrid dan Barcelona Harus Rogoh Kocek Dalam-dalam Demi Bek Satu Ini
-
Patrick Kluivert Dipecat, Siapa Pemegang Hak Pilih Pelatih Timnas Indonesia di FIFA The Best Awards
-
Inter Milan Kehilangan Sosok Penting Jelang Supercoppa, Begini Kata Cristian Chivu
-
Rumor Jay Idzes ke AC Milan Menguat, Bos Sassuolo Akhirnya Angkat Bicara
-
Sukses di SEA Games 2025, Akuatik Indonesia Bidik Pecah Telur Medali Asian Games Sejak 1990