Suara.com - Tim sepak bola putra Aceh di ambang lolos ke semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua usai mengatasi Sumatera Utara dengan skor 2-1 dalam laga lanjutan Grup D babak enam besar di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat (8/10/2021).
Penyerang Akhirul Wadhan memborong dua gol kemenangan Aceh di paruh kedua laga, yang baru bisa dibalaskan ole Sumut lewat eksekusi penalti Rian Ramadan dalam injury time.
Aceh sementara berada di posisi kedua Grup D dengan perolehan tiga poin dan selisih gol surplus satu, di bawah Papua yang punya keunggulan head-to-head, sedangkan Sumut jadi juru kunci tanpa poin serta defisit dua gol.
Pelatih kepala Sumut Colly Misrun melakukan empat perubahan dalam susunan pemainnya, termasuk yang paling mencolok dengan mengutus kiper Bambang Rahmad Hidayat setelah sepanjang penyisihan Grup B ia area bawah mistar selalu dikawal Muhammad Irfan.
Selain itu gelandang Kevin Armedyah Nur Erwihas yang menjalani sanksi karena kartu merah, posisinya digantikan oleh Oemar Abdul Aziz yang mengemban ban kapten.
Di kubu Aceh, pelatih kepala Fakhri Husaini juga melakukan cukup banyak perubahan, terutama Muzakir dan Akhirul Wadhan yang diutus mendampingi Muharrir dalam trio lini depan dibandingkan laga sebelumnya kontra Papua.
Sumut lebih dulu mengancam saat Faisal Ramadoni mengecoh bek sayap Yasvani selepas bekerja sama dengan Oemar, sayang umpan silangnya bisa diamankan kiper Chairil Zul Azhar.
Aceh balas mengancam melalui sebuah serangan cepat yang diakhiri tembakan jarak jauh Akhirul Wadhan, tetapi bila masih bisa diamankan kiper Bambang Rahmad.
Pada menit ke-28, Aceh kembali memperoleh peluang bagus saat Muzakir mengirimkan umpan sundulan matang di muka gawang, tapi tandukan akhir Muharrir melambung di atas mistar.
Pemain sayap Riza Rizki sempat beroleh dua peluang apik untuk membuka keunggulan Aceh, tapi sepakan-sepakan penyelesaiannya selalu gagal menemui sasaran.
Tepat di pengujung waktu normal babak pertama, Sumut nyaris memecahkan kebuntuan saat Faisal Ramadoni mengirim umpan silang matang ke tengah kotak penalti Aceh sayang sambutan Bima Lesmana melenceng dari sasaran dan kedua tim turun minum masih dalam keadaan nirgol.
Aceh memasuki babak kedua dengan intensitas menyerang yang lebih tinggi dan hasilnya pada menit ke-50 Akhirul Wahdan sukses memperdaya lewat penyelesaian ke area tiang jauh yang gagal dijangkau Bambang Rahmad.
Kebobolan satu gol membuat Sumut bernafsu mencetak balasan, sayang dua peluang dari Bima Lesmana dan Mohammad Tio Aditya masih terlalu tinggi di atas mistar gawang.
Pada menit ke-66, sebuah serangan balik Aceh memaksa kiper Bambang Rahmad keluar dari sarangnya demi menghentikan pergerakan gelandang serang Ridha Umami.
Jegalan itu rupanya cukup fatal, sebab Ridha harus ditandu keluar lapangan dan setelah tiga menit menerima penanganan medis, ia akhirnya digantikan oleh Perda Rahman.
Bambang Rahmad sempat melakukan blunder berbahaya pada menit ke-71 kiper berusia 24 tahun itu gagal mengantisipasi umpan silang yang membuat bola jatuh di hadapan Riza Rizki, beruntung ia segera membayar kesalahannya dengan menepis tembakan lawan ke atas mistar gawang.
Sayangnya lima menit kemudian, Bambang Rahmad tak mampu menghentikan bola tembakan jarak jauh Akhirul Wadhan yang berujung gol pengganda keunggulan Aceh.
Berawal dari situsasi serangan balik, bola dialirkan Perda Rahman dan diteruskan jadi umpan tarik Muzakir yang diselesaikan dengan tendangan dari luar kotak penalti yang sukses memperdaya Bambang Rahmad.
Sumut berjibaku untuk mencetak gol balasan dan nyaris mendapatkannya pada menit ke-88 bila saja tembakan Bima Lesmana tak mengarah tepat ke pelukan kiper Chairil Zul Azhar.
Upaya Sumut baru membuahkan hasil tepat di pengujung injury time saat mereka memperoleh hadiah tendangan penalti dan bek sayap Rjan Tamadan sukses mengkonversinya, tapi Aceh tetap memenangi pertandingan dengan skor 2-1.
Sumut masih memiliki satu pertandingan di babak enam besar Grup D menghadapi tuan rumah Papua pada Minggu (10/10) di Stadion Mandala, yang jadi laga hidup dan mati penentuan semifinal. [Antara]
Berita Terkait
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
Bupati Tak Menyerah, tapi Sistem Penanganan Bencana Aceh Jelas Kewalahan
-
SPBU Banda Aceh Diawasi Ketat, Polisi Waspadai Penimbunan BBM hingga Antrean Panjang Pasca Bencana
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Apa Penyebab Ruben Amorim Sampai Setega Ini kepada Kobbie Mainoo?
-
Depak AC Milan dari Coppa Italia, Maurizio Sarri Puji Mentalitas Lazio
-
Usia 39 Tahun, Manuel Neuer Masih Mantap Tolak Kembali Bela Timnas Jerman
-
Frustrasi Ruben Amorim Usai MU Gagal Kalahkan West Ham, Terancam Zona Eropa
-
Berapa Uang yang Harus Disiapkan Persib Bandung untuk Datangkan Joey Pelupessy?
-
Timnas Putri Indonesia Dibantai Thailand 0-8, Akira Higashiyama: Inilah Realitanya
-
Kata-kata Thom Haye Soal Timnas Indonesia Masih Belum Punya Pelatih
-
Piala Dunia 2026 Siap Diundi: Fakta, Statistik, dan Kekuatan 42 Negara Peserta
-
Dicoret dari Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri Ogah Hancurkan Karier Marselino Ferdinan
-
Media Korea Cibir Timnas Indonesia Usai Timur Kapadze Batal Jadi Pelatih