Suara.com - Sepak bola merupakan salah satu permainan yang mengandalkan persaingan. Sederet aturan pun dibuat agar olahraga terpopuler di dunia ini tetap kompetitif dan menghibur, salah satunya adalah aturan poin.
Dalam perkembangannya, sepak bola kerap mengalami perubahan di setiap aturannya. Baik itu untuk yang terjadi di atas lapangan, maupun di luar lapangan.
Aturan-aturan ini dibuat agar permainan berjalan adil, menghibur dan tetap punya unsur persaingan, terutama dalam berebut gelar juara.
Untuk memperebutkan gelar juara, biasanya setiap kompetisi seperti liga menerapkan sistem poin mengingat banyaknya pertandingan yang dijalani.
Dahulu, banyak liga-liga di dunia memberikan dua poin untuk pemenang, satu poin untuk hasil imbang dan tak mendapat poin untuk yang kalah.
Aturan ini masih dipakai hingga awal 1980 an. Namun, aturan ini diubah dan diadopsi hingga saat ini di mana pemenang pertandingan sepak bola akan mendapat tiga poin, alih-alih dua poin.
Lantas, bagaimana asal usul lahirnya tiga poin untuk pemenang pertandingan sepak bola?
Untuk Menghargai Kemenangan dan Membuat Pertandingan Menarik
Percaya atau tidak, sebelum aturan tiga poin untuk pemenang hadir, banyak tim yang jarang menang namun bisa juara karena mendulang poin dari hasil seri.
Baca Juga: Sepak Bola Peparnas Papua: Tuan Rumah dan Kalimantan Selatan Berebut Emas di Final
Dahulu, perbedaan poin antara kemenangan dan hasil imbang hanya berselisih satu poin. Dengan kata lain, setiap tim tak menargetkan kemenangan, yang penting tak mengalami kekalahan agar terus mendulang poin.
Sebagai contoh, tim A bermain 9 laga dengan total 4 kemenangan, 3 hasil imbang dan 2 kekalahan. Jika dengan sistem dua poin, maka tim A hanya akan mengoleksi total 11 poin.
Lalu mari melihat tim B yang juga bermain 9 laga tapi hanya 3 kali menang, 5 kali imbang dan 1 kali kalah. Bila dengan perhitungan dua poin, maka tim B yang lebih banyak imbang punya poin sama dengan tim A yakni 11 poin.
Apakah itu adil bagi tim yang terus mencari kemenangan untuk mendulang poin sebanyak-banyaknya, ternyata jumlah poinnya harus sama dengan tim yang hanya ingin terhindar dari kekalahan?
Ada beberapa versi tentang awal kelahiran tiga poin untuk pemenang. Versi pertama yakni sistem tiga poin telah ada di kompetisi amatir Inggris bernama Isthmian League sejak 1905 dan dimulai lagi pada Juli 1973 saat berkolaborasi dengan sebuah perusahaan rokok bernama Rothmans.
Versi kedua mengatakan bahwa sistem tiga poin dicetuskan oleh seorang presenter, analis sekaligus manajer Coventry City yakni Jimmy Hill pada 1981.
Berita Terkait
-
Miris! Pemain Persab Brebes Terlantar dan Diantar Naik Motor Bak Usai Gagal di Liga 3
-
Sepak Bola Peparnas Papua: Menang WO Atas Kalsel, Tuan Rumah Sabet Medali Emas
-
Ada Ronaldo, Ini 5 Pemain Man United yang Dianggap Tak Layak Jadi Starter
-
Kisah John Cofie, Eks Bintang Manchester United yang Kini Jadi Guru Olahraga
-
Sepak Bola Peparnas Papua: Jawa Barat Sabet Perunggu, Begini Komentar Pelatih
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Tanpa Klub, Takehiro Tomiyasu Tetap Diproyeksikan Tampil di Piala Dunia 2026
-
Tak Punya Dasar Kuat, FA Malaysia Diminta Tidak Ajukan Banding ke CAS
-
Dekat dengan Shin Tae-yong, Nova Arianto Menjelma Jadi Pelatih Mengerikan di Timnas Indonesia
-
Exco PSSI: Ada yang Mengusulkan Timur Kapadze dan Jesus Casas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Absen di FIFA Matchday, Lille Justru 'Menang Banyak' Soal Calvin Verdonk
-
Jadwal Liga Inggris 2025/26 Pekan ke-12, Ada Derbi London Utara
-
Terbongkar! Calon Pelatih Timnas Indonesia Bukan Pengangguran, Masih di Klub dan Timnas Negara Lain
-
Marselino Ferdinan Minggir, Pemain Keturunan Bali Subur Gol di Liga Australia
-
Mengerikan Ambisi Nova Arianto di Timnas Indonesia
-
PSSI Akhirnya Ngaku Belum Punya Roadmap Sepak Bola Nasional, Kasih Janji Manis Ini ke Suporter