Suara.com - UEFA menggelar banyak kompetisi, salah satunya adalah Piala Intertoto. Namun sayang, ajang tersebut kini sudah dibubarkan sejak 2007.
Dalam perkembangan sepak bola Eropa, banyak turnamen yang digelar oleh UEFA untuk mempertemukan tim dari negara satu dengan negara lainnya.
Saat ini, turnamen di Eropa hanya dikenal tiga saja, yakni Liga Champions, Liga Europa, dan European Conference League atau Liga Konferensi Eropa.
Jauh sebelumnya banyak kompetisi yang digelar dan dinaungi UEFA sebelum menjadi tiga kompetisi yang dikenal saat ini.
Sebagai contoh ada Inter-Cities Fairs Cup yang merupakan turnamen cikal bakal Piala UEFA atau yang kini akrab disebut Liga Europa.
Inter-Cities Fairs Cup adalah sebuah turnamen persahabatan antara tim-tim dari kota-kota di negara Eropa yang mengadakan pameran perdagangan.
Ajang ini digelar sejak 1955 dan diberhentikan gelarannya pada 1971 sebelum diubah menjadi Piala UEFA yang kemudian di-rebranding menjadi Liga Europa.
Selain Inter-Cities Fairs Cup, ada pula turnamen Eropa yang telah lama berdiri dan baru dimusnahkan pada era sepak bola modern atau tahun 2000 an.Turnamen itu bernama Piala Intertoto.
Lantas, apa itu Piala Intertoto dan bagaimana sejarah hadirnya turnamen ini?
Baca Juga: Barcelona Vs Espanyol, Tak Ada Pedri dan Ousmane Dembele di Laga Debut Xavi Hernandez
Piala Intertoto: Turnamen Eropa yang Lahir dari Judi
Piala Intertoto sejatinya bukanlah turnamen bentukan UEFA atau berada di bawah naungan UEFA pada mulanya. Ajang ini baru masuk dinaungi UEFA pada tahun 1995.
Piala Intertoto berdiri pada tahun 1961. Ajang ini digagas oleh Wakil Presiden FIFA, Ernst Thommen yang juga mengelola sebuah perusahaan judi,
Ernst Thommen membuat Piala Intertoto sebagai ajang untuk mewadahi para pejudi melakukan taruhan selama musim panas atau pramusim.
Nama Piala Intertoto sendiri diambil dari bahasa latin ‘Inter’ yang berarti antara dan bahasa Jerman ‘Toto’ yang berarti judi. Jadi penamaan ini sesuai dengan misi Ernst Thommen.
Pada mulanya, ajang ini diikuti oleh banyak tim dari berbagai negara di Eropa. Format yang dipakai pun hampir sama dengan Liga Champions atau saat itu lebih dikenal sebagai Piala Champions.
Berita Terkait
-
Barcelona Tinggalkan Superliga! Laporta Balikan dengan UEFA, Real Madrid Kecewa?
-
Kejam! Dulu Dipuja-puja, Media Inggris Kini Olok-olok Tijjani Reijnders
-
2 Pemain Paling Bersinar Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Wajib Starter!
-
Kata-kata Dean James Cetak 2 Assist di Liga Europa Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Pelatih Calvin Verdonk: Ini Hadiah yang Luar Biasa
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lionel Messi Cetak Rekor Tembakan Terbanyak di MLS 2025
-
Dramatis! Penalti Gagal Beruntun Erling Haaland, Bintang Norwegia Latihan Eksekusi Titik Putih
-
Pelatih Irak Sebut Kemenangan Melawan Timnas Indonesia Tak Perlu Dirayakan, Kenapa?
-
Podcast Thom Haye Picu Kontroversi, Akhirnya Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Berapa Ranking FIFA Timnas Indonesia usai Gagal Tembus Piala Dunia 2026?
-
Calvin Verdonk Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Ini Sangat Menyakitkan
-
Ole Romeny Sakit Tapi Tak Berdarah Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dulu Arya Sinulingga Sebut Patrick Kluivert Pelatih Terbaik, Kini Bapuk Malah Berserah ke Tuhan
-
Podcast Milik Thom Haye Habis-habisan Dikritik Coach Justin: Aneh!
-
Masa Depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Gelap