Suara.com - Pelatih sementara Manchester United (MU), Michael Carrick melakoni debutnya memimpin tim dengan manis. Meski demikian, legenda Setan Merah Paul Scholes meminta mantan klubnya jangan naif untuk mempermanenkan status Carrick jadi pelatih tetap.
Carrick ditunjuk sebagai pelatih sementara Manchester United usai klub memecat Ole Gunnar Solskjaer akhir pekan lalu.
Mantan gelandang Manchester United itu telah dikonfirmasi hanya jadi pelatih sementara, sampai kubu Setan Merah mendapatkan sosok pelatih interim alias caretaker yang akan menukangi tim hingga akhir musim ini, sebelum akhirnya menunjuk manajer definitif menyambut musim 2022/2023 nanti.
Akan tetapi wacana Carrick dipermanenkan saja sebagai pelatih tetap Manchester United mulai bermunculan, usai pria berusia 40 tahun itu mengantarkan Setan Merah lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Manchester United asuhan Carrick mengamankan kelolosan setelah menang 2-0 di markas Villarreal pada laga matchday 5 Liga Champions, Rabu (24/11/2021) dini hari WIB tadi, hasil yang sekaligus memastikan Setan Merah keluar sebagai jawara Grup F seiring dengan ditahan imbangnya Atalanta dengan skor 3-3 oleh Young Boys.
Well, meski Manchester United tampil impresif dalam debut Carrick sebagai juru taktik, legenda klub Paul Scholes rupanya tetap skeptis mantan rekan setimnya itu layak menjadi pelatih definitif.
Menurut Scholes, Manchester United tak seharusnya mempercayakan tim pada pelatih yang miskin pengalaman, atau dalam kasus Carrick, sang pelatih bahkan belum punya pengalaman sama sekali sebagai pelatih kepala sebelumnya.
Scholes, yang pernah jadi tandem setia Carrick di lini tengah Manchester United selama bertahun-tahun, menilai eks rekan setimnya itu belum cukup mumpuni untuk menukangi Setan Merah.
"Ayolah, ini hanya satu pertandingan. Mereka (Manchester United) juga lolos ke 16 besar berkat pelatih ksebelumnya (Solskjaer)," ketus Scholes saat menjadi pandit untuk BT Sport.
Baca Juga: Tambal Sulam Taktik Solskjaer, Berikut 5 Perubahan MU di Bawah Carrick
"Sebagai pelatih kepala Manchester United, sebagai manajer, Anda harus memiliki yang terbaik. Ini klub masif. Anda harus menunjuk sosok manajer terbaik yang bisa Anda dapatkan," lanjut mantan gelandang Manchester United dan Timnas Inggris itu.
"Michael, dia seorang pelatih yang tidak ada pengalaman di tempat lain sebelumnya. Ia lama membela Manchester United sebagai pemain, pensiun, lalu menjadi staf pelatih dan kemudian asisten pelatih. Tapi, pengalamannya sebagai pelatih kepala adalah nol," celoteh Scholes.
"Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan ini (sebagai pelatih tetap Manchester United). Terlepas dari saya menyukai Michael, mereka (Manchester United) membutuhkan yang terbaik. Saya berharap mereka jangan naif, mereka telah membuat banyak kesalahan sebelumnya, terkait pemilihan manajer, perekrutan pemain, dan yang lainnya."
Sebelum kick-off laga kontra Villarreal, Scholes sendiri juga telah memberikan kritik keras kepada Carrick. Ia menilai yang bersangkutan harusnya ikut mengundurkan diri bersama para staf Solskjaer lainnya.
"Saya akan merasa malu menjadi staf pelatih yang sekarang, karena mereka semua seharusnya pergi dengan didepaknya Ole. Ya, bisa itu dipecat atau mereka harusnya mundur sendiri. Mereka telah mengecewakan klub seperti halnya Ole," tandas Scholes.
Berita Terkait
-
Legenda Liverpool Hantam Attitude Garnacho Gegara Ponsel, Ada Apa?
-
Pengakuan Jujur Benjamin Sesko: Susah Banget Main di Liga Inggris
-
Bruno Fernandes Bongkar Sikap Buruk Garnacho: Dia Tak Punya Etos Kerja
-
Manchester United Kirim 11 Pemain ke Timnas, Diogo Dalot Dicoret Portugal
-
Andre Onana Akhirnya Clean Sheet, tapi di Timnas Kamerun
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Ranking FIFA Lebanon Lebih Tinggi, Ini Hitungan Poin yang Bisa Didapat Timnas Indonesia
-
Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Kemenangan Telak Jadi Harga Mati
-
Bek Kendal Tornado FC Eks Barcelona Apungkan Motivasi Jelang Debut di Pegadaian Championsip
-
Mauro Zijlstra Langsung Debut di Timnas Indonesia Senior: Mimpi Jadi Kenyataan
-
Clean Sheet Timnas Indonesia vs Taiwan, Jordi Amat Puji Duet dengan Rizky Ridho
-
Gol Spesial Sandy Walsh untuk Kakek Saat Bela Timnas di Kampung Halaman
-
Menang dari Taiwan, Timnas Indonesia Hanya Berjarak 2 Tangga dari Vietnam di Ranking FIFA
-
Italia Bukan Catenaccio Lagi? Gennaro Gattuso Ubah Gli Azzurri Jadi Mesin Gol
-
Kecelakaan Mengejutkan! Luis Enrique Patah Tulang Selangka, PSG Terancam Tanpa Pelatih