Suara.com - Sepak bola memiliki beragam aturan, dan salah satunya adalah soal lemparan ke dalam atau "throw in". Lantas, mengapa lemparan ke dalam digunakan menggunakan tangan ketimbang kaki?
Lemparan ke dalam atau "throw in" merupakan sebuah hukuman yang ada di sepak bola, di mana hukuman ini diberikan kepada sebuah tim jika bola keluar dari garis lapangan.
Sebagaimana diketahui, "throw in" dewasa ini menjadi sebuah taktik dalam sepak bola itu sendiri. Seiring perkembangan zaman, lemparan ke dalam dianggap bisa menjadi senjata mematikan.
Sebagai contoh ada nama Rory Delap yang disebut sebagai raja lemparan ke dalam. Ia mahir melakukan "throw in" sehingga bisa mengancam gawang lawan.
Lemparan ke dalam pemain yang pernah membela Stoke City ini memiliki jarak lemparan hampir setara sepak pojok. Tak jarang hal tersebut menguntungkan timnya untuk mencetak gol.
Selain Delap, Indonesia juga punya sosok pelempar andal pada sosok Pratama Arhan. Lemparan ke dalam bek muda PSIS Semarang ini juga punya jarak lempar yang cukup jauh.
Lemparan ke dalam ini membuat pemain bertahan dan kiper lawan akan kesulitan untuk menghadang bola. Apalagi jika target lemparan ke dalam itu pemain dengan tubuh jangkung.
Maraknya taktik dalam sebuah lemparan ke dalam di sepak bola modern saat ini pun memunculkan pertanyaan. Mengapa lemparan ke dalam di sepak bola menggunakan tangan, alih-alih kaki seperti permainannya?
Untuk menjawabnya, perlu menilik kembali sejarah soal lemparan ke dalam atau "throw in" tersebut.
Baca Juga: Update Ranking Timnas Indonesia Usai Ditahan Imbang Singapura di Semifinal Piala AFF 2020
Adaptasi Rugby dan Hasil dari Perbedaan Aturan
Semua aturan di sepak bola bermula pada tahun 1863 saat sepak bola dan Rugby berpisah. Berpisahnya kedua olahraga ini pun melahirkan regulasi baru untuk masing-masing cabang.
Meski banyak perbedaan aturan, nyatanya beberapa aturan masih terbilang mirip. Salah satunya soal lemparan ke dalam atau membuang bola kembali ke arena lapangan.
Sejarah soal lemparan ke dalam sendiri bermula dari Rugby pada tahun 1834. Aturan ini kemudian diadopsi oleh Football Association (FA) pada 1863.
Awalnya, aturan mengatakan bahwa bola boleh dilempar menggunakan tangan atau ditendang menggunakan kaki.
Pada awalnya pula, ada aturan mengenai lemparan ke dalam di mana bola lemparan ke dalam diambil oleh tim yang terakhir memegang bola.
Berita Terkait
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-22: Indra Sjafri Lebih Buruk dari Gerald Vanenburg
-
Jelang Pergantian Tahun, 2025 Dianggap Paling Miris Bagi Sepak Bola Indonesia
-
Skandal Sepak Bola Malaysia Makin Runyam, FIFA Galak Banget
-
Dalang Tak Terungkap, IIC Desak FAM Tempuh Jalur Hukum Kasus Skandal Naturalisasi Malaysia
-
Pratama Arhan Masih Berduka, Pemain Keturunan Indonesia Gagal Bantu Bangkok United Menang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jay Idzes cs Tak Mampu Jaga Pertahanan Sassuolo, Torino Menang Tipis
-
Xabi Alonso Memuji Ambisi Kylian Mbappe Sukses Samai Rekor Gol Cristiano Ronaldo
-
Hasil Liga Spanyol, Real Betis vs Getafe Skor 4-0 Kemenangan Telak Untuk Amankan Posisi 6 Besar
-
Hasil Bundesliga: Bayern Munchen Hancurkan Heidenheim, 4 Gol Harry Kane Cetak Rekor 100 Gol
-
Hasil Aston Villa vs Manchester United 2-1, Morgan Rogers Cetak Dua Gol Kemenangan
-
Barcelona Menjauh dari Real Madrid Usai Tekuk Villarreal 2-0 di Estadio de la Ceramica
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris