Suara.com - Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca memberikan ultimatum terkait performa buruk tim di sepanjang BRI Liga musim ini. Ia mengaku bakal melakukan 'cuci gudang', dengan beberapa pemain akan ditendang andai tidak ada perbaikan performa dan hasil di sisa musim.
Tren buruk Persija di Liga 1 2021/2022 memang berlanjut di akhir pekan kemarin, saat Macan Kemayoran dipermalukan tim peringkat buncit, Persiraja Banda Aceh dengan skor 0-1.
Padahal jika dilihat dari berbagai aspek, Persija nyaris unggul di semua sisi. Mulai dari komposisi pemain, posisi klasemen, dan lain sebagainya.
Persija memiliki banyak pemain bereputasi mentereng dibandingkan Persiraja, baik pemain lokal ataupun asing.
Selain itu, Persiraja melewati 19 partai sebelumnya di Liga 1 dengan tak sekali pun menang. Tentu, kekalahan di Stadion Ngurah Rai itu benar-benar memalukan buat Persija.
Prapanca sendiri mengaku marah besar dengan hasil buruk teranyar yang dipetik timnya tersebut. Ia mempertanyakan komitmen Tony Sucipto dan kawan-kawan untuk memenangi pertandingan.
"Pertandingan kemarin sangat-sangat mengecewakan. Tidak hanya dari hasil, tapi juga cara bermain. Tidak ada komitmen dan tidak ada daya juang sama sekali dari para pemain untuk memenangkan pertandingan," ketus Prapanca seperti dikutip dari laman resmi klub, Selasa (1/2/2022).
Lebih lanjut, sosok yang akrab disapa Panca itu memberikan ancaman serius kepada tim. Ia bakal melakukan cuci gudang andai tidak ada perbaikan yang dilakukan.
"Sekali lagi, saya sangat marah. Jika tidak ada perbaikan, tidak menutup kemungkinan kami akan cuci gudang di akhir musim nanti," tegasnya.
Baca Juga: Pemain Diserang COVID-19, Duel Persipura vs Madura United Resmi Ditunda
Telah melakoni 22 pertandingan di BRI Liga 1 musim ini, Persija masih tertahan di peringkat keenam tabel klasemen dengan raihan 32 poin.
Tim besutan pelatih Sudirman itu berjarak 12 angka dari pemuncak klasemen sementara, Arema FC yang baru bermain 21 kali.
Sementara dengan zona merah, Persija berjarak 15 poin saat ini, yang bisa saja mengecil jadi 12 poin andai tim peringkat ke-16, Persela Lamongan memenangi laga pekan ke-22 mereka.
Berita Terkait
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
Prediksi Borneo FC vs Persija Jakarta, Macam Kemayoran Bakal Tidak Mudah Menang
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah