Suara.com - Perang antara Rusia dan Ukraina telah memakan banyak korban baik dari militer maupun warga sipil. Terbaru, korbannya datang dari dunia olahraga di mana dua pesepak bola ukraina dikabarkan meninggal dunia akibat konflik bersenjata itu.
Dua pesepak bola Ukraina yang meninggal dunia akibat konflik Rusia-Ukraina adalah Vitalii Sapylo (21 tahun) dan Dmytro Martynenko (25 tahun).
Kabar meninggalnya Vitalii Sapylo dan Dmytro Martynenko disampaikan organisasi yang menaungi pesepak bola profesional di seluruh dunia, FIFPro di Twitter.
"Pikiran kami bersama keluarga, teman, dan rekan satu tim dari pesepakbola muda Ukraina Vitalii Sapylo (21) dan Dmytro Martynenko (25)," tulis FIFPro di Twitter, Rabu (2/3/2022).
"Semoga mereka berdua beristirahat dengan tenang."
FIFPro mengatakan bahwa Vitalii Sapylo dan Dmytro Martynenko adalah korban pertama dari konflik Rusia-Ukraina yang berasal dari keluarga sepak bola.
Melansir Express, Sapylo kali terakhir membela klub divisi dua Ukraina Karpaty Lviv. Dia meninggal dalam pertempuran mempertahankan negaranya.
Sementara Martynenko adalah pesepak bola amatir yang bermain untuk klub FC Gostomel. Dia meninggal bersama ibunya ketika apartemen yang ditempatinya di Kyiv terkena ledakan bom.
Sapylo bergabung dengan tentara sebagai komandan tank tetapi klubnya mengumumkan dia meninggal Jumat lalu.
Baca Juga: Kiper Persija Jakarta Akui Kekalahan dari Persib Bandung di BRI Liga 1 Karena Kesalahan Sendiri
Tentang kematian pemain berusia 21 tahun itu, Karpaty Lviv berkata: "Kami menghargai kenangan abadi pahlawan ini."
Berita kematian mereka muncul setelah mantan pemain dan manajer Ukraina Andriy Shevchenko menyerukan perdamaian dengan Rusia.
Shevchenko mengirim pesan video jelang derby Milan pada Rabu (2/3/2022) dini hari WIB.
Mantan penyerang Chelsea itu berkata: “Teman-teman Italia yang terkasih, saya meminta Anda dari San Siro untuk memberikan dukungan Anda bagi perdamaian di Ukraina.
“Rakyat Ukraina menginginkan perdamaian, karena perdamaian tidak memiliki batas, karena apa yang menyatukan kita harus lebih kuat dari apa yang memisahkan kita.
“Mari kita hentikan perang ini bersama-sama. Aku memeluk kalian semua.”
Tag
Berita Terkait
-
Mengenang Arifin Panigoro: Ketika Liga Premier Indonesia Mengguncang Sepak Bola Tanah Air
-
Rusia Memang Menakutkan di Medan Perang, Tapi di Sepak Bola Ukraina Jagonya
-
Sepele! Tawuran di Johar Baru Dipicu Ledek-ledekan Kelompok Remaja Kalah Tanding Sepak Bola
-
Gubernur NTB Diduga Langgar Prokes Saat Nonton Final Turnamen Sepak Bola, DPRD Kritik Keras
-
Tidak Nyambung, Ini Profesi Baru Neymar Jika Memilih Pensiun dari Sepak Bola
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Media Vietnam Sentil Timnas Indonesia U-23, Sudah Pakai Naturalisasi tapi Tetap Gagal Lolos
-
Kata-kata Ragnar Oratmangoen Usai Absen 2 Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
-
PSSI Pertimbangkan Masukan Gerald Vanenburg dan Pelatih Persija Soal Pengembangan Pemain U-23
-
Gerald Vanenburg: Shin Tae-yong Juga akan Sulit Jika Latih Timnas Indonesia U-23 Saat Ini
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran
-
Anomali Erling Haaland, Cetak Quintrick usai Cedera Diseruduk Bus Norwegia
-
Jawab Kritik Gerald Vanenburg Soal Kompetisi U-23, PSSI Kebingungan