7 Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Kemungkinan Dicoret Shin Tae-yong Jelang Piala AFF U-19 2022

Suara.com - Berikut tujuh pemain Timnas Indonesia U-19 yang berpotensi dicoret oleh Shin Tae-yong jelang bergulirnya Piala AFF U-19 2022.

Seperti yang diketahui, Shin Tae-yong telah memanggil 30 pemain ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-19 guna Piala AFF U-19 2022.

Pemanggilan terhadap 30 pemain ini dimaksudkan untuk seleksi para pemain yang akan masuk dalam daftar final yang dibawa pada ajang tersebut.

Nantinya, 30 pemain ini akan dirampingkan menjadi 23 pemain saja yang kemudian akan dibawa ke Piala AFF U-19 2022.

Sejauh ini, ke-30 pemain tersebut telah melakoni serangkaian pelatihan dan juga uji coba. Alhasil, Shin Tae-yong diyakini telah memiliki 23 nama yang akan dibawanya.

Meski belum Shin Tae-yong belum merilis daftar final untuk skuatnya, setidaknya publik bisa menduga-duga siapa pemain yang akan dicoret dari TC Timnas Indonesia U-19 nanti.

Ada tujuh pemain yang berpotensi dicoret oleh Shin Tae-yong dan tak disertakan ke Piala AFF U-19. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

1. Muhammad Faiz Maulana

Penyerang jebolan Garuda Select ini diyakini akan menjadi pemain yang bakal dicoret oleh Shin Tae-yong. Pencoretannya sendiri kemungkinan terjadi karena performanya yang kurang memuaskan.

Baca Juga: Sebut Timnas Indonesia U-19 Lawan Kuat, Pelatih Thailand U-19 Tuntut Ini ke Pemainnya

Meski punya label jebolan Garuda Select, Faiz Maulana belum cukup memuaskan. Bahkan, dirinya juga tak masuk daftar pemain yang dipanggil untuk berpartisipasi di Toulon Cup beberapa waktu lalu.

2. Alexandre Felix Kamuru

Dari posisi Wing Back, ada nama Alexandre Felix Kamuru yang kemungkinan juga tak dipilih masuk ke skuat final Timnas Indonesia U-19 untuk Piala AFF U-19 2022.

Jebolan Timnas Indonesia U-16 ini kemungkinan dicoret karena persaingan keras di posisi Wing Back kiri dengan dua nama lain seperti Edgard Amping dan Mikael Alfredo Tata.

3. Radzky Syahwal Ginting

Dari posisi gelandang, nama Radzky Syahwal Ginting juga berpotensi dicoret karena persaingan ketat pada sektor tersebut.