Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Graham Potter, juru taktik Brighton and Hove Albion yang saat ini digadang-gadang jadi calon kuat pelatih baru Chelsea untuk menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat.
Nama Graham Potter menyeruak kepermukaan dan menjadi buah bibir usai Chelsea secara mengejutkan mendepak Thomas Tuchel. Dirinya pun dikabarkan menjadi kandidat kuat pelatih baru Chelsea.
Chelsea belum lama ini memutuskan untuk berpisah dengan Thomas Tuchel, tepat setelah The Blues menelan kekalahan 0-1 dari Dinamo Zagreb di Liga Champions, Rabu (7/9).
Pemecatan Thomas Tuchel ini disebut-sebut atas keputusan mutlak pemilik baru Chelsea, yakni Todd Boehly dan konsorsiumnya.
Dalam berbagai laporan, pemilik baru Chelsea disebutkan tak puas dengan kinerja Tuchel. Dalam laporan lainnya, pemecatan ini dikarenakan hubungan buruk yang lahir di antara pelatih dengan para pemilik baru.
Imbas pemecatan Tuchel pun membuat Chelsea kini harus mencari penggantinya dalam waktu dekat, mengingat The Blues akan bertanding pada akhir pekan ini, Sabtu (10/9).
Di tengah pencarian pelatih baru, muncul laporan bahwa Chelsea tengah mendekati pelatih Brighton & Hove Albion, Graham Potter.
Bahkan disebutkan bahwa Chelsea telah mendapat izin untuk berbicara dengan pelatih berpaspor Inggris tersebut sejak kemarin, Rabu (7/9) waktu setempat.
Pembicaraan ini pun diyakini banyak pihak akan membuat Graham Potter berlabuh di Chelsea dan menjadi suksesor Tuchel di Stamford Bridge.
Baca Juga: Klub Liga Inggris Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2022: Tim Promosi Kalahkan Man City
Lantas, siapakah sosok Graham Potter tersebut? Bagaimana rekam jejaknya di dunia kepelatihan?
Rekam Jejak Graham Potter
Graham Potter merupakan pelatih asal Inggris yang lahir pada 20 Mei 1975 di Solihull, sebuah daerah di wilayah West Midlands County.
Pria berusia 47 tahun ini merupakan sosok yang akrab dengan sepak bola. Diketahui, ia dulunya merupakan mantan pemain profesional.
Ia memulai karier sepak bolanya sebagai pemain di Birmingham City. Selain itu, tercatat dirinya pernah bermain di Stoke City dan Southampton yang berlaga di ajang Premier League.
Sayang karier sepak bolanya tak begitu mentereng. Pria yang dulunya bermain sebagai bek kiri ini justru menghabiskan kariernya bersama tim-tim kasta bawah di Inggris.
Usai memutuskan pensiun pada 2004, Graham Potter kemudian terjun ke dunia kepelatihan. Dengan dukungan dari Professional Footballers Association (PFA), ia menempuh pendidikan dan lulus dari fakultas Ilmu Sosial pada 2005.
Setelahnya, Graham Potter bekerja di Universitas Hull sebagai manajer pengembangan sepak bola dan bekerja sebagai Direktur Teknik di tim wanita Ghana untuk Piala Dunia Wanita 2007.
Graham Potter pun sempat menjadi asisten pelatih di England Universities dan Leeds Metropolitan University, sebelum akhirnya ia ke Swedia dan menukangi tim kasta keempat bersama Ostersund pada Desember 2010.
Dari Ostersund lah nama Graham Potter mulai dikenal. Ia mampu membawa tim kasta keempat ini promosi sebanyak tiga kali, hingga akhirnya bermain di kasta teratas Swedia dalam waktu empat tahun.
Bahkan, ia membawa Ostersund meraih gelar juara Piala Swedia 2017 dan berhasil menembus Liga Europa pertama dalam sejarah klub, kendati harus gagal lolos dari fase grup.
Kiprah apiknya di Swedia membuat Graham Potter ditarik oleh Swansea City di Divisi Championship atau kasta kedua pada 2018.
Namun kiprahnya hanya bertahan setahun. Kiprah singkat ini bukan karena performanya yang buruk, melainkan hadirnya tawaran dari Brighton & Hove Albion.
Alhasil, Graham Potter bergabung Brighton di bulan Mei 2019, dan bertahan hingga saat ini bersama tim berjuluk The Seagulls tersebut.
Sebagai pelatih, Graham Potter tak punya CV meyakinkan, kecuali saat magisnya membawa Ostersund promosi tiga kali dan menjadi juara Piala Swedia 2017.
Selama 4 musim bersama Brighton, Graham Potter hanya mampu finis di peringkat ke-15, peringkat ke-16, peringkat ke-9, dan saat ini duduk nyaman di peringkat ke-5 Liga Inggris 2022/2023.
Kontributor: Felix Indra Jaya.
Berita Terkait
-
Melihat Kembali Momen Kejayaan Thomas Tuchel saat Bersama Chelsea
-
Rekomendasi Pelatih Chelsea Setelah Thomas Tuchel Dipecat, Ada 3 Orang, Pilih Mana?
-
Terimakasih Coach Thomas Tuchel, Anda Pantas Masuk Sejarah Terbaik Chelsea
-
Thomas Tuchel Resmi Dipecat, Graham Potter Favorit Jadi Pelatih Baru Chelsea
-
LENGKAP Pernyataan Chelsea Pecat Thomas Tuchel, Ada Pengumuman Pelatih Pengganti?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rapor Pemain Liverpool vs Everton: Hugo Ekitike Terbaik, Isak Tak Karuan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia
-
Dibeli Cuma Rp507 M, Gianluigi Donnarumma Transfer Terbaik Premier League
-
Sumpah Serapah Cristiano Ronaldo Bela Joao Felix: Banyak Orang Idiot!
-
Enzo Maresca Tendang Raheem Sterling ke Lemari, Legenda Chelsea Geram
-
Big Match BRI Super League PSM vs Persija: Pasukan Ramang Incar Kebangkitan
-
Willem II vs Jong Ajax: Rapor Nathan Tjoe-A-On Tundukkan 2 Pemain Keturunan Indonesia
-
Malam Ini Kick Off! Link Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta