Suara.com - Berikut perbedaan taktik Kick and Rush dan False-9 yang selama ini menghiasi permainan sepak bola, terutama di Liga Inggris.
Dewasa ini, Liga Inggris mulai menampilkan gaya permainan yang berbeda. Hal ini tak lepas dari kedatangan banyak pelatih ternama dunia.
Sebelum memiliki beragam gaya permainan, Liga Inggris memiliki gaya permainan khusus yang biasa dikenal dengan Kick and Rush.
Namun seiring berjalannya waktu, gaya permainan Kick and Rush itu perlahan memudar dan digantikan dengan gaya permainan lainnya.
Salah satu yang menggantikannya adalah False-9, gaya permainan yang membuat Timnas Spanyol berhasil menjuarai Euro 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.
Kehadiran False-9 sendiri tak lepas dari masuknya para pelatih ternama yang memang gemar menerapkan taktik itu di tim sebelumnya.
Meski perlahan-lahan mulai tersisih, pamor Kick and Rush yang melekat di Liga Inggris tak memudar begitu saja.
Pasalnya, masih ada beberapa tim yang menggunakan gaya permainan Kick and Rush dan tetap bersaing dengan tim-tim lainnya.
Terlepas dari kehadiran dua gaya bermain tersebut, apa yang membedakan Kick and Rush dan False-9 itu sendiri? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Jurgen Klopp Sampaikan Dukungan ke Steven Gerrard Usai Dipecat Aston Villa
Taktik Kick and Rush
Taktik Kick and Rush bisa disebut sebagai wajah sepak bola Inggris pada medio 1990 an hingga tahun 2000 an, terutama di awal-awal dekade.
Secara harfiah, Kick and Rush memiliki makna menendang dan berlari. Mudahnya, gaya bermain ini mengandalkan fisik pemain dan kecepatan.
Karenanya, penggunaan Kick and Rush biasanya dilakukan dengan intensitas tinggi. Tak mengherankan jika di Liga Inggris, masih banyak tim yang memainkan Long Ball atau umpan jauh.
Umpan jauh ini menjadi salah satu ciri Kick and Rush itu sendiri, dan dibarengi duel-duel fisik serta kemampuan individu pemain.
Dengan kata lain, Kick and Rush sejatinya adalah permainan yang Direct atau langsung, tanpa perlu menahan bola untuk membongkar pertahanan.
Gaya bermain ini sendiri perlahan telah memudar di Liga Inggris. Musim lalu, gaya bermain ini masih dipraktikkan oleh Burnley bersama sang pelatih Sean Dyche.
Sayangnya, gaya bermain ini justru membuat Burnley harus terdegradasi sekaligus mengakhiri gaya bermain Kick and Rush yang telah melegenda di Liga Inggris sejak lama.
Taktik False-9
Berbeda dengan Kick and Rush, taktik False-9 bisa dikatakan taktik yang lebih terstruktur atau terorganisir dalam penerapannya.
False-9 sendiri merupakan taktik di mana pemain depan atau penyerang ditiadakan dan dialihfungsikan menjadi seorang gelandang serang.
Peran False-9 yang dimainkan penyerang biasanya membuat penyerang itu menjadi pemantul bola atau penarik lawan agar winger atau pemain dari lini kedua bisa masuk ke pertahanan.
Dari perspektif pelatih, peran False-9 ini lebih disukai di era saat ini karena kolektivitas tim dan taktik yang diterapkan akan berjalan sempurna.
Sebagai contoh, Timnas Spanyol mampu merengkuh kesuksesan karena taktik ini, dengan Cesc Fabregas yang notabene gelandang, dimainkan sebagai penyerang dalam formasi 4-3-3.
Dewasa ini False-9 juga terlihat di Liga Inggris, seperti Manchester City yang memeragakannya musim lalu sebelum kedatangan Erling Haaland.
Liverpool pun juga menggunakan False-9 tersebut dengan sosok Roberto Firmino sebagai poros serangan dan membiarkan wingernya bebas bergerak untuk mencetak gol.
Meski Kick and Rush dan False-9 berbeda, nyatanya dua taktik ini berhasil membawa Liverpool ke kesuksesan di era 1980 an dan beberapa tahun terakhir.
Kontributor: Felix Indra Jaya
Berita Terkait
-
Pelatih Persikabo 1973 Tuntut Perubahan dalam Sepak Bola Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
Lionel Messi Kemungkinan Catat Penampilan ke-1000 Sepanjang Karier saat Final Piala Dunia 2022 Qatar
-
Belum Ada Hasilnya, Iwan Bule Sudah Sebut Transformasi Sepakbola Indonesia akan Dicontoh Negara Lain
-
Tottenham Kembali Pesakitan, Antonio Conte: Kami Butuh Uang, Waktu dan Kesabaran
-
Hasil Bola Tadi Malam: Tottenham Digilas Newcastle, Napoli Tekuk AS Roma, Barcelona Bantai Bilbao 4-0
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Tak Pikirkan Gol, Uilliam Barros Fokus Hadapi Lion City Sailors
-
Manchester United Tenggelam di Derby, City Menang 3-0, Amorim Makin Disorot karena Taktik Lemah
-
2 Gelandang Timnas Indonesia Cetak Gol Spektakuler di Eropa, Sinyal Bahaya untuk Arab Saudi dan Irak
-
Ruben Amorim Minta Dipecat Andai Manajemen MU Lakukan Ini
-
Timnas Indonesia Pantas Gemetar, Si Ahli Bola Mati Arsenal Nicolas Jover Andalan Pep Guardiola
-
Emil Audero Siap Main Bareng Juara Liga Inggris Malam Ini
-
Guardiola Pasang Harapan Besar ke Foden: Kunci Sukses Manchester City Musim Ini
-
Bojan Pastikan Mental Anak Asuhnya Bagus Jelang Lawan Lion City Sailors
-
TC di Bulgaria Usai, Timnas Indonesia U-17 akan Gelar Uji Coba di Dubai
-
Hasil Lengkap Pekan 5 Super League 2025/2026: Persib Menang, Persija Hampir Kalah