Suara.com - Mohammed Kudus, wonderkid Timnas Ghana banjir pujian setelah jadi pahlawan timnya saat mengalahkan Korea Selatan dalam matchday kedua Grup H Piala Dunia 2022 Qatar, Senin (28/11/2022) malam WIB.
Mohammed Kudus jadi sorotan setelah menunjukkan aksi heroiknya untuk membawa Ghana menang 3-2 atas Taeguk Warriros guna menjaga asa lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Di laga itu, Ghana sempat unggul dua gol di paruh pertama usai Mohammed Salisu mencetak gol di menit ke-24 dan kemudian disusul Mohammed Kudus 10 menit kemudian.
Namun keunggulan dua gol ini harus sirna usai Korea Selatan mampu menyamakan kedudukan di paruh kedua hanya dalam tempo tiga menit saja.
Adalah Cho Gue-sung yang berhasil mencetak dua gol bagi Korea Selatan lewat tandukannya sehingga menyamakan kedudukan atas Ghana.
Usai dua gol penyama kedudukan itu, permainan pun makin berjalan intens. Hingga akhirnya, Ghana berhasil mencetak gol ketiga di menit ke-68.
Gol penentu kemenangan Ghana atas Korea Selatan ini dicetak oleh Mohammed Kudus, sekaligus menjadi gol keduanya di laga ini.
Siapa sangka, dua golnya ke gawang Korea Selatan merupakan dua gol pertamanya di Piala Dunia 2022. Tak pelak, namanya pun melambung dan menjadi perbincangan.
Lantas, siapakah sosok Mohammed Kudus tersebut? Berikut profilnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Timnas AS Santai usai Hapus Logo "Allah" di Bendera Iran
Winger Andalan Ajax dan Ghana
Mohammed Kudus merupakan winger andalan Timnas Ghana dan juga klub Belanda, Ajax Amsterdam, yang lahir di Accra pada 2 Agustus 2000.
Kiprahnya di kancah sepak bola bermula di kampung halamannya sendiri, kala Kudus bergabung dengan Strongtower FC.
Dari klub tersebut, ia kemudian bergabung akademi Right to Dream, sebuah akademi di Ghana yang didirikan oleh mantan pencari bakat Manchester United, Tom Vernon di 1999.
Kudus pun kemudian mendapati jalannya berkarier di profesional terbuka dari Right to Dream, setelah tim Denmark, Nordsjaelland, merekrutnya pada Januari 2018.
Usai pindah ke Denmark, Kudus tak serta merta langsung masuk tim utama. Selama enam bulan, ia harus bermain bersama tim akademi Nordsjaelland terlebih dahulu.
Barulah enam bulan setelah kedatangannya, Kudus melakoni debutnya tepat tiga hari setelah dirinya berulang tahun ke-18. Debutnya hadir saat saat Nordsjaelland tumbang dari Brondby IF.
Di Nordsjaelland sendiri Kudus bertahan selama 2,5 tahun saja dengan mencatatkan 57 penampilan dengan sumbangan 14 gol dan 3 assist.
Performa itu membuat raksasa Belanda, Ajax Amsterdam, datang untuk merekrutnya di musim panas 2020 dengan mahar 9 juta euro dan kontrak berdurasi lima tahun.
Saat pertama kali tiba di Belanda, Erik ten Hag selaku pelatih Ajax menyebut Kudus memiliki potensi luar biasa sebagai bintang masa depan.
Pujian tersebut pun seakan menjadi kenyataan baru-baru ini. Kudus yang sempat melempem di awal kepindahannya ke Ajax karena cedera, kini mulai menjadi pemain bintang bagi tim De Godenzonen itu.
Di musim ini saja Kudus mampu menjadi salah satu pencetak gol terbanyak Ajax dengan sumbangan 10 gol dan 2 assist dari 21 pertandingan.
Secara keseluruhan, Kudus telah tampil bagi Ajax sebanyak 63 kali di berbagai ajang dengan sumbangan 15 gol dan 6 assist.
Kiprahnya di klub yang moncer pun berbanding lurus dengan kiprahnya di tim nasional Ghana. Kudus sendiri telah tampil bagi The Black Stars sejak 2019 lalu kala dirinya bermain bagi Nordsjaelland.
Sejak debutnya pada 14 November 2019, Kudus telah mengoleksi 20 caps bersama Ghana dengan menyumbangkan 7 gol dan 3 assist.
Dari gol-gol tersebut, dua gol di antaranya dicetak di panggung Piala Dunia 2022 kala Ghana menggasak Korea Selatan dengan skor 3-2.
[Felix Indra Jaya]
Berita Terkait
-
Bawa Ghana Tekuk Korea Selatan, Pelatih Otto Addo Angkat Topi untuk Mohammed Kudus
-
Kylian Mbappe Terancam Kena Sanksi FIFA di Piala Dunia 2022 karena Kelakuannya di Luar Lapangan yang Bikin Kesal
-
Timnas Kamerun Tendang Kiper Andre Onana karena Tolak Perintah Pelatih saat Laga Melawan Serbia di Piala Dunia 2022
-
Amerika Serikat di Mata Pelatih Iran: Dulu Rebutan Kaus Kaki, Sekarang Bisa Main Bola
-
Piala Dunia 2022: Timnas AS Santai usai Hapus Logo "Allah" di Bendera Iran
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Statistik Arema FC vs Persib: Singo Edan Cari Jalan Tembus Tembok Maung Bandung
-
Siapa Aaron Ang? Kiper Indonesia di Sevilla, Suksesor Emil Audero dan Maarten Paes
-
Sesaat Lagi Kick Off! Link Live Streaming Dewa United vs PSBS Biak
-
Prediksi Pemain Liverpool vs Everton: Debut Alexander Isak, Duel Jack Grealish
-
1.500 Polisi Siaga, Derby Lazio vs AS Roma Dipastikan Penuh Ketegangan
-
Derby Roma vs Lazio: Siapa Siap Tempur di Laga Panas Akhir Pekan Ini?
-
Santiago Gimenez Masih Mandul, Eks Bomber AC Milan Kasih Pembelaan
-
Derby della Capitale 2025: Totti Prediksi Zaccagni Jadi Ancaman Lazio
-
Ruben Amorim Buka Suara soal Pertemuan dengan Sir Jim Ratcliffe, Ditawari Kontrak Baru?
-
Kata-kata Berkelas Emil Audero: Ogah Jemawa, Siap Bikin Pemain Parma Frustasi