Suara.com - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) masih diam seribu bahasa setelah tentara Israel dengan brutal melancarkan serangan di laga sepak bola Palestina pada Kamis (30/3/2023).
Israel melakukan aksi brutal dengan menembakkan gas air mata saat bergulirnya laga Balata FC vs Jabal Al-Mukaber di final Abu Ammar Cup.
Dilansir dari Inside World Football, serangan itu membuat pertandingan di Stadion Faisal Al Husseini menjadi kacau.
Para pemain kedua tim maupun penonton juga harus menjalani perawatan akibat serangan brutal tersebut. Banyak orang berdesakkan dan luka-luka dalam kepanikan menghindari gas air mata.
Presiden PFA, Jibril Rajoub mengutuk keras aksi Israel. Dia menyebut tindakkan Israel adalah sebuah aksi terorisme dari negara penjajah.
"Itu adalah noda di kening para penjajah [Israel],” tegas Jibril Rajoub, dilansir dari Kantor Berita Palestina, Wafa, Sabtu (1/4/2023).
“PFA akan menghubungi seluruh dunia, termasuk Asia dan Asosiasi Sepakbola Internasional, untuk mengakhiri terorisme ini yang dilakukan kepada olahraga dan para atlet Palestina,” tegas Jibril Rajoub.
Dua hari telah berlalu pasca insiden tersebut, tetapi FIFA hingga kini belum memberikan tanggapan baik melalui laman resminya maupun melalui platform media sosial Presiden Gianni Infantino.
Ironisnya, Gianni Infantino diketahui justru bermain fun football di sela-sela kunjungannya ke Paraguay saat menghadiri pertemuan negara anggota Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) pada Kamis (30/3/2023).
Baca Juga: Batal Tampil di Piala Dunia U-20 2023, Arkhan Kaka Tetap Ingin Berkarier di Luar Negeri
Situasi itu menimbulkan pertanyaan terkait sikap FIFA yang akhir-akhir ini kian disorot karena dianggap menerapkan standar ganda dalam melihat masalah Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Ketika Rusia dihukum larangan bertanding karena melakukan agresi ke Ukraina, FIFA nyatanya membiarkan Israel untuk mengikuti event-event internasional di tengah konflik yang terus terjadi dengan Palestina.
Apalagi, FIFA baru-baru ini mencabu status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Lembaga tertinggi sepak bola dunia itu memang tidak merinci alasannya, tetpi keputusan tegas itu disinyalir karena gelombang penolakan terhadap kedatangan Israel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Disebut Biang Kerok Sanksi FIFA ke Malaysia, KOI: Jangan Aneh-aneh
-
Klasemen Super League: Belum Terkalahkan, Borneo FC Kokoh di Puncak
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
-
Klasemen Sementara BRI Super League: Borneo FC Belum Terkalahkan, Kokoh di Puncak
-
Media Belanda: Menurut Data Mees Hilgers Cocok ke Ajax Amsterdam
-
Alasan PSSI Pilih Indra Sjafri Ketimbang Gerald Vanenburg
-
Wejangan Keras Joey Pelupessy Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
Mees Hilgers Ketahuan Latihan Pakai Jersey Tim Malaysia, Kok Bisa?
-
Manchester United dan Chelsea Berebut Dusan Vlahovic, Siapa yang Lebih Butuh?