Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta seluruh klub dan liga-liga sepak bola untuk memiliki standar operasional yang sama. Standar operasional bertujuan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Menurutnya, standar tersebut dapat memperkuat pemain dan juga profesionalisme pertandingan.
Ada tiga poin utama yang wajib masuk dalam standar operasional liga dan klub. Pertama, liga atau klub Liga 1 wajib memasukkan pemain U-23.
Begitu juga dengan Liga 2, yang harus melibatkan pemain U-21.
"Nah ini, saya berharap liga dan klub bisa tegas melakukan hal ini. Karena sampai hari ini saya belum menandatangani namanya detail operasional liga," ujar Erick usai audiensi di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Kedua, para pelatih yang ada di Liga 1 dan 2 harus menandatangani komitmen untuk pemanggilan Tim Nasional (Timnas) yang sesuai dengan kesepakatan antara PSSI dan liga.
"Kita tidak mau liga-nya bagus, Timnas-nya terpuruk. Oleh karena itu, harus ada tandatangan itu sehingga kalau pelatih-pelatih yang tidak punya komitmen untuk masa depan bola Indonesia, hanya mau mencari nafkah, ya enggak usah di sini lagi," kata Erick.
Lebih lanjut, Erick juga meminta adanya sistem pengamanan dan keamanan atau safety and security dengan standar yang sama, baik untuk pertandingan antar klub maupun liga.
Menurut Erick, FIFA berencana untuk membantu merumuskan standar operasional yang tinggi untuk bisa diterapkan oleh Indonesia.
"Tentu apa yang sudah saya kerja samakan dengan pihak kepolisian, kita akan jaga dan tentu bukti yang sudah nyata dari pertandingan Palestina dan Argentina dan standar ini bisa terjadi di liga dan klub," ujarnya.
Baca Juga: Ada Indikasi Kecurangan di Liga 1 Musim Lalu, Publik Desak Erick Thohir Cek Orang Dalam PSSI
Sementara itu, terkait dengan jumlah penonton liga, Erick menyampaikan bahwa FIFA sampai saat ini masih memberlakukan 50 persen dari total kapasitas.
Akan tetapi, angka tersebut dapat berubah apabila Indonesia bisa meyakinkan FIFA bahwa penonton sepak bola dijamin keselamatannya pada saat pertandingan hingga meninggalkan area stadion.
"Mungkin kedepannya kalau kita lihat tertib, bisa saja FIFA melenturkan dari kesepakatan yang sudah ada," kata Erick. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Siapa Juan Bernat? Eks Bintang PSG dan Bayern Munchen yang Kualitasnya Disebut Mirip Calvin Verdonk
-
Momen Pep Guardiola Nyaris Cium Wasit di Laga Arsenal vs Man City
-
Duel Performa Kiper Timnas Indonesia: Audero Bersinar di Italia, Paes Tertahan Cedera
-
Link Live Streaming Arema FC vs Persib Bandung, Kick Off 15.30 WIB
-
Pep Guardiola Akui Arsenal Lebih Dominan Usai Manchester City Ditahan Imbang Dramatis di Emirates
-
3 Pelatih Lokal yang Layak Gantikan Gerald Vanenburg di SEA Games 2025
-
Asnawi Mangkualam Mengamuk di Liga Thailand Jadi Man of The Match, Comeback ke Timnas Indonesia?
-
Kualitas Pelatih Arab Saudi Diragukan Legenda Tim, Timnas Indonesia Punya Peluang
-
Head to Head Kluivert vs Herve Renard & Graham Arnold: Siapa Lebih Mentereng?
-
AS Trencin: Marselino Ferdinan Tidak Ideal