Suara.com - Manajemen Persib Bandung perlu mempertimbangkan sejumlah alasan jika benar-benar berniat menunjuk eks pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, sebagai nakhoda barunya.
Belakangan ini, Park Hang-seo memang jadi salah satu nama yang dibicarakan. Dia dirumorkan bakal menjadi pelatih terbaru Persib Bandung yang baru saja ditinggal oleh Luis Milla.
Park Hang-seo menjadi salah satu pelatih yang namanya sudah tak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Sebab, kiprahnya bersama Timnas Vietnam sukses mencuri perhatian, tak hanya di ASEAN, tetapi juga Asia.
Namun, ada alasan yang membuat Persib Bandung bisa mengalami kerugian andai menunjuk pelatih asal Korea Selatan itu.
Berikut Suara.com menyajikan tiga kerugian yang bisa dialami Persib Bandung apabila memilih Park Hang-seo sebagai pelatih barunya.
1. Kendala Bahasa
Kerugian pertama yang bisa menimpa Persib Bandung andai memutuskan merekrut Park Hang-seo sebagai pelatih baru tentu saja berkaitan dengan aspek komunikasi. Sebab, dia selalu menggunakan bahasa Korea Selatan.
Hal itu yang tampak selama dia bertugas menjadi pelatih Timnas Vietnam. Tentu saja, Maung Bandung harus menyediakan penerjemah untuk menjembatani komunikasi Park Hang-seo dengan seluruh elemen tim.
Para pemain, ofisial, dan staf pelatih tim Pangeran Biru pun juga harus belajar untuk memahami keinginan pelatih barunya tersebut karena Park Hang-seo tak bisa bahasa lain selain Korea Selatan.
Baca Juga: Menit Bermain 3 Pemain Timnas Indonesia di Liga Jepang, Pratama Arhan Berpotensi Pecahkan Rekor
2. Beradaptasi dengan Karakter Baru
Selanjutnya, aspek lainnya yang harus dipertimbangkan oleh manajemen Persib Bandung jika berniat untuk merekrut Park Hang-seo ialah masalah karakter dan gaya bermain yang akan diterapkan.
Gaya bermain Timnas Vietnam di bawah asuhan Park Hang-seo memang identik dengan permainan keras dan penuh daya juang. Dia juga punya karakter yang meledak-ledak saat mendampingi anak asuhnya.
Hal inilah yang berbeda dari karakter Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu cenderung kalem dalam menyikapi situasi di atas lapangan. Pemain Persib tentu harus memahami perbedaan karakter ini jika PHS nantinya jadi nakhoda baru mereka.
3. Rekor Biasa Saja Bersama Klub
Terlepas dari kesuksesan yang diraih pelatih berusia 65 tahun ini bersama Timnas Vietnam, ternyata dia belum memiliki catatan yang terbilang mengesankan ketika menangani klub profesional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rapor Pemain Liverpool vs Everton: Hugo Ekitike Terbaik, Isak Tak Karuan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia
-
Dibeli Cuma Rp507 M, Gianluigi Donnarumma Transfer Terbaik Premier League
-
Sumpah Serapah Cristiano Ronaldo Bela Joao Felix: Banyak Orang Idiot!
-
Enzo Maresca Tendang Raheem Sterling ke Lemari, Legenda Chelsea Geram
-
Big Match BRI Super League PSM vs Persija: Pasukan Ramang Incar Kebangkitan
-
Willem II vs Jong Ajax: Rapor Nathan Tjoe-A-On Tundukkan 2 Pemain Keturunan Indonesia
-
Malam Ini Kick Off! Link Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta