Tapi, Graham Arnold baru menekuni dunia kepelatihan secara penuh pada tahun 2000 kala dirinya menjadi asisten Frank Farina dan Guus Hiddink hingga 2006.
Saat Guus Hiddink mundur, Graham Arnold pun menjadi pelatih interim Australia hingga Piala Asia 2007 yang digelar di Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Setelah Piala Asia 2007, Australia menunjuk Pim Verbeek sebagai pelatih. Hal ini membuat Graham Arnold menjadi asisten kembali hingga 2009.
Selepas mengabdi untuk negaranya, Graham Arnold meneruskan karier kepelatihannya di level klub. Ia pun menukangi Central Coast Mariners pada 2010 hingga 2013.
Dalam jangka waktu tersebut, Graham Arnold mampu membawa timnya menjuarai Liga Australia 2012/2013, yang membuat dirinya dipinang tim Jepang, Vegalta Sendai pada Februari 2014.
Sayangnya, karier Graham Arnold di Jepang tak berjalan mulus. Dua bulan sejak ditunjuk sebagai pelatih, ia dipecat dan kemudian pulang ke Australia untuk menukangi Sydney FC.
Di klub tanah kelahirannya itu, Graham Arnold bertahan selama empat tahun dan membawa Sydney FC menjuarai Liga Australia 2016/2017 dan Piala Australia 2017/2018.
Kiprah apiknya di level klub kemudian membuat Australia kembali menunjuknya sebagai pelatih untuk tim senior dan tim U-23.
Saat menukangi Australia di Piala Asia 2019, Graham Arnold lagi-lagi hanya mampu membawa Australia ke babak perempatfinal saja.
Baca Juga: Giliran Roberto Mancini Mempertanyakan Hasil Imbang Korea Selatan-Malaysia
Tapi bersama tim U-23, Graham Arnold mampu membawa Australia merebut tempat ketiga di Piala Asia U-23 2020 dan lolos ke Olimpiade 2020.
Hingga saat ini, Graham Arnold masih tercatat sebagai pelatih Australia. Meski belum meraih gelar bergengsi, ia punya rekor apik bersama tim Socceroos.
Salah satu rekornya adalah membawa Australia menjadi negara pertama yang bisa menang 11 kali beruntun di Kualifikasi Piala Dunia.
Berita Terkait
-
Giliran Roberto Mancini Mempertanyakan Hasil Imbang Korea Selatan-Malaysia
-
Hadapi Australia, Indonesia Miliki Rekor Pertemuan yang Sangat Buruk
-
Kisah Shin Tae-yong yang Pernah di Liga Australia: Akhiri Karier hingga Mulai Jadi Pelatih
-
Takluk 1-2 dari Thailand, Banyak 'Tugas Rumah' untuk Timnas Indonesia U-20
-
Instagram Joel Kojo Diserbu Warganet Indonesia, Komentarnya Random Banget!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
Terkini
-
Kronologi Pelatih FK Radnicki, Mladen Zizovic Wafat di Tengah Pertandingan
-
Anak Ajaib Arsenal, Max Dowman Pecahkan Rekor Liga Champions
-
Takut Bukan Pilihan! Gelandang Timnas Indonesia U-17 Tak Gentar Hadapi Brasil
-
Bocoran Asal Negara Calon Pelatih Timnas Indonesia yang Baru
-
Media Zambia Bangga Negaranya Bisa Hancurkan Timnas Indonesia U-17
-
BOCOR! 5 Orang Tolak Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Siapa Saja?
-
Xabi Alonso Sebut Biang Kerok Kekalahan Real Madrid dari Liverpool di Liga Champions
-
Wenger Sebut Bayern dan PSG Bisa Jegal Ambisi Arsenal Juara Liga Champions
-
Kalkulasi Peluang Timnas Indonesia U-17 Lolos ke 32 Besar Piala Dunia U-17 2025
-
5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Sudah Tersedia, Siapa Saja?