Suara.com - Persebaya Surabaya tengah menghadapi tantangan di musim BRI Liga 1 2023/2024 dengan berada di papan tengah dan kesulitan menembus papan atas.
Mereka saat ini menempati peringkat ke-12 dalam klasemen sementara dengan 36 poin dari 29 pertandingan.
Dalam lima pertandingan terakhir, mereka hanya meraih satu kemenangan. Di bawah asuhan Paul Munster selama tujuh pertandingan, Persebaya mencatatkan dua kemenangan, empat seri, dan satu kekalahan.
Meskipun pada awal musim mereka berhasil masuk ke empat besar setelah menang melawan Persis Solo, namun setelah itu, performa mereka menurun dan lebih sering berada di bawah peringkat 10 besar.
Meskipun awalnya mereka memiliki ambisi untuk menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024, namun kini mereka mengalami kesulitan untuk menggapainya.
Penyerang yang Kurang Gacor
BACA JUGA: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Vietnam di Hanoi, 26 Maret 2024
Kepergian Ze Valente ke Persik Kediri pada putaran kedua menghilangkan gelandang serang asing di Persebaya. Robson Duarte, sebagai pengganti, lebih nyaman bermain sebagai winger kanan.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Kerasnya Persaingan ke Championship Series BRI Liga 1 2023-2024
Dengan kepergian Song Ui-young karena cedera, tidak ada lagi gelandang asing di skuat Persebaya.
Dalam sembilan laga terakhir, Persebaya hanya mengandalkan gelandang lokal, tanpa pengatur serangan yang efektif.
Pelatih Paul Munster bahkan harus memainkan bek Kadek Raditya sebagai gelandang bertahan untuk mengisi kekosongan tersebut.
Kurang Produktif Cetak Gol
Persebaya menunjukkan ketangguhan dalam pertahanan dengan hanya kebobolan empat gol dalam lima laga terakhir, dan mencatatkan dua clean sheet.
Namun, performa bertahan yang baik tidak cukup untuk mengamankan posisi mereka di Liga 1.
Masalah produktivitas gol juga menghantui Persebaya di bawah arahan Paul Munster. Dalam tujuh pertandingan, mereka hanya mencetak enam gol, dengan total 29 gol dalam 29 pertandingan rata-rata satu gol per laga, menjadi salah satu tim dengan produktivitas gol terendah di musim ini.
Persebaya memiliki masalah serupa dengan Bhayangkara FC, keduanya hanya mencetak 29 gol, namun Bhayangkara FC kini terjerumus ke zona degradasi.
Ketidakrutinan dalam mencetak gol oleh Paulo Henrique dan kadang-kadang Bruno Moreira meningkatkan kesulitan, tanpa adanya opsi lain yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?
-
Jelang Lawan Chelsea, Manchester United Dapat Suntikan Tenaga Baru
-
Arne Slot Masih Bungkam, Alexander Isak Turun di Derby Merseyside?
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Messi, Neymar, Yamal? Semua Disebut Mirip JJ Gabriel, Anak Ajaib Manchester United
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China