Guinea menang satu kali, kalah satu dan seri satu kali, dengan memasukkan lima gol dan kemasukan empat gol, sedangkan Indonesia menang dua kali dan kalah satu kali.
Dua kemenangan Garuda Muda dalam fase grup dipetik dari tim yang peringkatnya jauh di atas Indonesia, dan juga jauh di atas Guinea.
Guinea langsung terhenti dalam fase gugur, tepatnya semifinal, setelah menyerah 0-1 kepada Mesir. Mereka juga takluk dalam adu penalti melawan Mali setelah 0-0 selama 120 menit dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Afrika U23 2023.
Total, gol dan kebobolan Guinea adalah 5-4, sedangkan Indonesia 8-9. Paling tidak Indonesia, lebih produktif dalam urusan menciptakan gol.
Indonesia U23 juga bisa lebih berbangga karena melewati kompetisi yang lebih ketat ketimbang yang dijalani Guinea.
Jika Indonesia harus menjalani enam pertandingan sebelum melakoni laga playoff 9 Mei itu, maka Guinea hanya melewati lima laga. Ini karena Piala Asia U23 2024 diikuti 16 tim, sedangkan turnamen serupa di Afrika hanya diikuti delapan tim. Itu membuat Garuda Muda lebih tertempa.
Meskipun begitu, Garuda Muda tetap waspada, karena seperti tim Afrika pada umumnya, Guinea memiliki keunggulan fisik yang bisa menyulitkan Merah Putih.
Selain itu, 20 dari 27 pemain dalam skuad Guinea U23, adalah pemain-pemain yang merumput di Eropa dan kawasan lain, termasuk Austria, Prancis, Spanyol, Turki, Yunani, dan Belgia.
Marselino Ferdinan dan rekan-rekan harus lebih cerdik dari pada barisan pertahanan Guinea, khususnya bek tengah Naby Oulare yang bermain di divisi utama Swiss bersama Stade-Lausanne-Ouchy.
Baca Juga: Marselino Ferdinan: Dulu Ditangisi Kini Dicaci
Ibrahima Breze Fofana yang pemain Kocaelispor di Turki, Aguibou Camara yang memperkuat Atromitos Athens di Yunani, dan Algassime Bah yang memperkuat Olympiacos di Yunani, menjadi tiga pemain yang mesti diwaspadai Garuda Muda. Mereka mencetak tiga dari lima gol yang dibuat Guinea selama Piala Afrika U23 2023.
Namun, Garuda Muda yang bakal menjalani pertandingan terbanyak dibandingkan tim-tim lain sebelum bisa merebut tiket Olimpiade Paris, harus kembali ke setelan awal sebagai underdog yang bermain lepas seperti saat menaklukkan Australia, Yordania, dan Korea Selatan.
Mungkin dengan cara ini, keterampilan teknis dan visi yang bagus, mendapatkan imbuhan besar sehingga laga playoff 9 Mei menjadi milik Garuda Muda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna