Suara.com - Atalanta sukses meraih gelar juara Liga Europa (UEL) usai menjungkalkan wakil Jerman, Bayer Leverkusen dengan kemenangan 3-0 dalam pertandingan final di Stadion Aviva, Dublin, Kamis dini hari WIB.
Striker Ademola Lookman menjadi pahlawan kemenangan La Dea berkat tiga golnya, demikian laman resmi UEFA.
Ini adalah trofi besar kedua Atalanta sejak menjuarai Coppa Italia pada musim 1961/1962.
Gelar itu lebih spesial bagi pelatih Gian Piero Gasperini. Itu adalah trofi pertama pelatih berusia 66 tahun sepanjang karir.
Dia juga menjadi manajer tertua yang meraih gelar juara dalam sejarah UEL setelah 30 tahun berkarier sebagai pelatih.
Prestasi Gasperini bak bukti nyata sebuah kalimat bijak 'Waktu Tuhan Selalu Tepat'. Ya, perjuangan sosok asal Italia itu sebagai pelatih terbayar lunas meski sudah memasuki usia 66 tahun.
Gasperini memulai karier pelatih dengan membesut tim junior Juventus pada 1994 sampai 2023. Dia kemudian menukangi Crotone, Genoa, Inter Milan, Palermo, serta kemudian mendarat di Atalanta pada 2016.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengatakan timnya sangat pantas menjuarai Liga Europa musim ini setelah mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0.
Atalanta mengakhiri catatan 51 pertandingan tak terkalahkan Bayer Leverkusen berkat tiga gol Ademola Lookman.
Baca Juga: Ulasan Novel "Mada" Karya Gigrey: Sensasi Hidup pada Era Majapahit
Gasperini bangga timnya menjuara kompetisi Eropa itu setelah mengalahkan tim-tim favorit juara lainya.
"Kami bangga sekali karena cara kami juara, kami mengalahkan Liverpool ketika mereka masih memuncaki Liga Premier, Sporting yang juara Liga Portugal dan kini Bayer Leverkusen yang mendominasi Bundesliga,” kata Gasperini kepada Sky Sport Italia yang dilansir ANTARA.
Kisah Gasperini hampir mirip dengan pendiri Kentucky Fried Chicken alias KFC, Kolonel Sanders.
Siapa yang tidak mengenal KFC? Franchise fast food ayam goreng terkenal asal Amerika Serikat hingga kini tersebar di belahan dunia.
Kesuksesan Sanders tidak serta merta datang saat ia masih muda. Saat berusia 16 tahun, Sanders mendaftar menjadi tentara.
Setahun setelahnya, ia bekerja di stasiun sebagai buruh. Karena terlibat perkelahian, Sanders kemudian dipecat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
PSM Makassar Akhiri Puasa Kemenangan dengan Menumbangkan Persija Jakarta di BRI Super League
-
Tijjani Reijnders Gagal Pertahankan Keunggulan Hingga Gagal Kalahkan Arsenal
-
Jordi Amat Minta Persija Jakarta Lakukan Otokritik Usai Kalah dari PSM Makassar di Super League
-
Mauricio Souza Pastikan Kekalahan Persija dari PSM Tidak Akan Ganggu Konsistensi Tim Musim Ini
-
Jay Idzes Main Penuh Kalah Tipis dari Inter Milan
-
Deretan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia yang Paling Pesat Berkembang
-
Timnas Indonesia Tambah Poin FIFA tapi Tetap Turun Peringkat, Ini Penyebabnya
-
Kondisi Miris Shin Tae-yong: 5 Laga Tanpa Kemenangan, Bakal Dipecat?
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Kontra Marcus Thuram