Suara.com - Selain Erick Thohir, PSSI pernah dipimpin oleh seseorang yang hebat. Orang ini memberikan tonggak sejarah berdiri PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia, dia adalah Soeratin Sosrosoegondo.
Soeratin Sosrosoegondo, seorang insinyur lulusan Jerman, adalah sosok di balik berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Selama satu dekade pertama, ia menjabat sebagai ketua umum organisasi sepak bola tertua di Indonesia ini.
Sepulang dari Jerman pada 1928, Soeratin bekerja di sebuah perusahaan konstruksi Belanda di Yogyakarta.
Namun, semangat nasionalismenya yang berkobar membuatnya keluar dari perusahaan tersebut dan lebih aktif dalam pergerakan kemerdekaan.
Sebagai pencinta sepak bola, Soeratin melihat potensi olahraga ini sebagai alat untuk membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia.
Ia pun menginisiasi pertemuan-pertemuan rahasia dengan tokoh-tokoh sepak bola dari berbagai kota untuk membicarakan pembentukan organisasi sepak bola nasional.
Pertemuan-pertemuan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari pengawasan Belanda.
Akhirnya, pada 19 April 1930, para perwakilan dari berbagai perkumpulan sepak bola di Indonesia sepakat untuk mendirikan PSSI.
Baca Juga: Hari Ini Sidang Sengketa Status Maarten Paes untuk Timnas Indonesia di CAS Dimulai?
Dengan didirikannya PSSI, Soeratin berhasil mewujudkan cita-citanya untuk menyatukan para pecinta sepak bola di Indonesia dan menjadikan sepak bola sebagai sarana untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Dikutip dari laman PSSI, Soeratin menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928.
Soeratin, seorang insinyur muda berbakat, menuntaskan studinya di Sekolah Teknik Tinggi Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927.
Kembali ke tanah air setahun kemudian, ia langsung terjun ke dunia konstruksi, bergabung dengan perusahaan Belanda, Sizten en Lausada, yang berpusat di Yogyakarta.
Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang menduduki posisi strategis di perusahaan itu, Soeratin memiliki akses ke lingkaran kekuasaan kolonial.
Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Diserang PSG Gegara Cedera Ousmane Dembele, Didier Deschamps Bela Diri
-
Daftar 17 Negara yang Sah Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Selanjutnya?
-
Reaksi Witan Sulaeman Lihat Marselino Ferdinan Gabung AS Trencin
-
Cristiano Ronaldo Salip Messi, Cetak Rekor Baru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Gabung AS Trencin, Marselino: Saya Pemain yang Utamakan Kerja Sama Tim
-
Dirumorkan Punya Darah Indonesia, Thijs Dallinga: Itu yang Saya Cari
-
Inggris Cuma Menang 2-0, Thomas Tuchel Semprot Rashford dan Dua Pemain Arsenal
-
Kondisi Karut Marut FC Twente: Mees Hilgers Kini Dilatih Eks Pelatih Ivar Jenner
-
Cetak Gol Perdana di Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Rasanya Luar Biasa
-
Rodri Bocorkan Pesan Rahasia untuk Wonderkid Barcelona Lamine Yamal