Suara.com - Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, tengah disorot setelah laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Bahrain. Gaji Presiden AFC pun menjadi perbincangan setelahnya.
Pertandingan Indonesia vs Bahrain yang berlangsung di Bahrain National Stadium pada 10 Oktober ini berakhir dengan hasil imbang 2-2 dengan banyak kontroversi. Banyak hal janggal yang merugikan Indonesia terjadi di sana, padahal Timnas Indonesia sempat unggul 2-1 hingga menit 97.
Keputusan wasit Ahmed Al Kaf dari Oman dipandang merugikan Indonesia, terutama karena ia memperpanjang waktu tambahan hingga 9 menit, dimana telah ditetapkan sebelumnya hanya 6 menit extra time.
Kesempatan ini dimanfaatkan Bahrain untuk menyamakan kedudukan lewat gol Mohamed Marhoon di menit ke-90+9. Keputusan kontroversial ini langsung memicu spekulasi di kalangan netizen.
Banyak yang mengaitkan insiden tersebut dengan posisi Shaikh Salman sebagai Presiden AFC, apalagi pertandingan berlangsung di negara asalnya, Bahrain.
Kecurigaan semakin kuat mengingat ada pesimisme bahwa protes yang diajukan oleh PSSI ke AFC mungkin tidak akan mendapatkan respons serius. Mengingat hubungan erat antara Shaikh Salman dengan sepak bola Bahrain, muncul pertanyaan besar tentang potensi konflik kepentingan.
Di tengah kontroversi ini, perhatian publik juga tertuju pada pertanyaan lain, berapa gaji yang diterima Shaikh Salman sebagai Presiden AFC? Meskipun tidak ada laporan resmi mengenai jumlah pasti, banyak yang memperkirakan kompensasinya cukup besar.
Gaji Presiden AFC
Tidak dijelaskan dengan detil berapa gaji yang diterima oleh Presiden AFC seperti Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa. Namun berdasarkan situs resmi FIFA, Shaikh Salman diperkirakan mendapatkan kompensasi sekitar Rp 4,6 - 3,8 miliar per tahun.
Shaikh Salman terpilih menjadi Komite Eksekutif FIFA atau sekarang dikenal sebagai Dewan FIFA sejak 2013. Lalu tahun 2015, ia terpilih menjadi Presiden AFC sekaligus Wakil Presiden FIFA.
Baca Juga: Coach Justin Ungkap 'Konspirasi AFC' di Balik Timnas Indonesia yang Dikerjai Wasit
Berdasarkan aturan dan prinsip yang berlaku untuk tahun 2021, wakil presiden Dewan FIFA yang juga merupakan presiden konfederasi masing-masing menerima kompensasi tahunan bersih sebesar USD 300.000 atau sekitar Rp 4,6 miliar.
Sementara wakil presiden Dewan FIFA yang bukan presiden konfederasi dan anggota Dewan FIFA masing-masing menerima kompensasi tahunan bersih sebesar USD 250.000 (Rp 3,8 miliar).
Selain itu, setiap anggota juga menerima tunjangan harian saat bertugas sebesar USD 250, atau USD 150 jika FIFA menanggung biaya sarapan, makan siang, atau makan malam.
Jejak Karier Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa
Sebagai tokoh utama di dunia sepak bola, Salman juga memiliki berbagai jabatan di FIFA, termasuk sebagai Wakil Ketua Komite Pengembangan FIFA. Jabatan-jabatan ini tentunya memberikan kompensasi yang signifikan, sesuai dengan tanggung jawab besar yang diembannya di panggung sepak bola internasional.
Shaikh Salman telah menjabat sebagai Presiden AFC sejak 2013 dan berhasil mempertahankan posisinya hingga kini. Pada Kongres AFC 2023, ia terpilih kembali tanpa pesaing, memperpanjang masa jabatannya hingga 2027.
Sebelum menjadi Presiden AFC, Shaikh Salman telah memimpin Federasi Sepak Bola Bahrain selama 11 tahun, periode di mana ia berhasil membawa Bahrain mencapai prestasi tertinggi di Piala Asia 2004 dan mencapai peringkat tertinggi dalam sejarah FIFA.
Berita Terkait
-
Coach Justin Ungkap 'Konspirasi AFC' di Balik Timnas Indonesia yang Dikerjai Wasit
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Tiba di Cina, Langsung Mendarat Qingdao
-
Keputusan Kontroversial Wasit Ahmed Al Kaf Bikin Netizen Geram, Meme "90+6=99" Banjiri Media Sosial
-
Valentino Jebret Duga Ada 'Tangan Kotor' Presiden AFC di Laga Timnas Indonesia Semalam: Dia Orang Bahrain
-
Kegilaan Timnas Indonesia Sudah Sampai Amerika, ESPN: Terbukti Sulit...
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Karier Facundo Garces Hancur: Dari LaLiga Spanyol ke Sanksi FIFA Gara-Gara Malaysia
-
Profil 7 Pemain Naturalisasi Malaysia yang Palsukan Dokumen hingga Kena Sanksi FIFA
-
Malaysia Ajukan Banding usai Disanksi Berat FIFA soal Pemalsuan Dokumen Naturalisasi
-
FIFA Sanksi Malaysia, Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Ternyata Palsu
-
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Marc Klok Siap Buktikan Kualitasnya
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026