Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, ternyata pernah ngamuk ke seluruh anak asuhnya soal sepatu, kecuali tiga pemain senior yang terhindar dari amarahnya.
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang tegas terhadap anak asuhnya di Timnas Indonesia. ia tak pernah pandang bulu terhadap kesalahan sekecil maupun tindakan indisipliner pemainnya.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemain yang ditendang dari skuad Garuda semasa era kepelatihannya akibat tindakan indispliner yang dilakukan oleh para pemainnya.
Terbaru, Shin Tae-yong disebut-sebut marah besar terhadap para pemainnya di Timnas Indonesia karena tak menuruti kata-katanya.
Hal ini diungkapkan oleh Kitman Timnas Indonesia, Muhni, di mana pelatih asal Korea Selatan itu karena masalah sepatu.
Dalam Podcast-nya bersama Akmal Marhali di kanal YouTube Bicara Bola by Akmal, Muhni menyebut Shin Tae-yong meminta seluruh pemain Timnas Indonesia tampil seragam di Bahrain.
Saat itu, pelatih berusia berusia 54 tahun tersebut meminta anak asuhnya mengenakan sepatu yang sama untuk bantu sponsor.
Tapi ternyata hampir seluruh pemain tak membawa sepatu yang diminta oleh Shin tae-yong. Alhasil, ia pun marah besar ke seluruh anak asuhnya.
“Di Bahrain itu kan, pemain harus seragam pakai sepatu yang sama semua. Nah mereka pemain itu ada yang ga bawa,” kenang Mufni.
Baca Juga: Daftar Lokasi Pendaftaran Offline Garuda ID di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang
“Jadi di situ Coach Shin marah. Ini harus seragam (pemain) Timnas. Biar kita bantu sponsor juga. Semua (akhirnya) dimarahin,” lanjutnya.
Namun dari seluruh pemain itu, hanya ada tiga pemain saja yang ternyata menuruti permintaan Shin Tae-yong dengan membawa sepatu itu, yakni Jay Idzes, Thom Haye, dan Sandy Walsh.
“Hampir semuanya (dimarahin) minus tiga (pemain) itu, Jay Idzes, Thom Haye, sama Sandy Walsh,” tambahnya.
Mufni menambahkan, Shin Tae-yong marah karena sebelum bergabung di Bahrain, semua pemain sudah diberitahu untuk membawa sepatu yang seragam.
Selain itu, Shin Tae-yong ternyata menerapkan sistem denda untuk membentuk kedisiplinan di antara para pemainnya.
Mufni menceritakan denda-denda tersebut, di mana untuk telat datang ke agenda tim, seorang pemain bisa didenda sampai Rp500 ribu jika telat satu menit dan akan berlaku kelipatan setiap menitnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kata-kata Marc Klok Usai Persib Bandung Hajar 10 Pemain Persis Solo
-
Eks Presiden Barcelona Serang Lamine Yamal: Jangan Belagu, Belum Jadi yang Terbaik
-
Prediksi Swansea City vs Manchester City: The Citizens Ogah Kalah Lagi
-
Prediksi Liverpool vs Crystal Palace: Lawan Tim Pesakitan, The Reds Bisa Menang?
-
PSSI Masih Bingung Soal Piala ASEAN FIFA, Kenapa?
-
Anggota DPR RI Setuju Timnas Indonesia CLBK dengan Shin Tae-yong
-
Real Madrid Manjakan Vinicius Jr! Tak Kasih Hukuman Meski Bentak Xabi Alonso
-
Mengerikan! Pemain Zenit St Petersburg Hampir Diculik Geng Bertopeng di Rusia
-
Dani Carvajal Terkapar, Trent Alexander-Arnold Siap Hadapi Mantan di Anfield
-
Cerita Jay Idzes Disorot Media Sassuolo: Dari Panggilan Bang Jay hingga Puji Rekan Setim