Suara.com - Mees Hilgers akhirnya angkat bicara mengenai batalnya bergabung dengan Timnas Indonesia. Bek FC Twente tersebut dipastikan absen pada laga melawan Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena tengah menjalani pemulihan cedera.
Meski sebelumnya sempat turun dalam pertandingan melawan Ajax Amsterdam, pemain berusia 23 tahun itu harus keluar lapangan lebih awal akibat benturan yang kembali dialaminya. Melalui akun Instagramnya, @meeshilgerss, pada Rabu (13/11/2024), Hilgers menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar.
"Berat rasanya tidak berada di lapangan berasa teman-teman Timnas Indonesia, apalagi saya belum pernah merasakan atmosfir GBK saat Timnas bermain, tetapi saya akan ada di setiap langkah mereka," tulis Hilgers dikutip Rabu (13/11/2024).
Absennya Hilgers ini pun mengundang reaksi netizen Indonesia, yang berharap Hilgers cepat pulih. Komentar dukungan mengalir di laman instagram pribadi dan juga laman klub FC Twente. Tidak sedikit juga yang akhirnya penasaran dengan sejarah FC Twente dan prestasinya selama ini. Yuk kita simak!
1. Sejarah FC Twente
FC Twente merupakan klub yang lahir dari hasil merger antara Sportclub Enschede dan Enschedese Boys pada tahun 1965. Berlokasi di kota Enschede, klub ini segera menunjukkan potensinya dengan promosi ke Eredivisie hanya dalam dua tahun setelah pembentukannya. Kota Enschede sendiri memiliki sejarah panjang dalam industri tekstil Belanda, yang membuat klub ini mendapat julukan "The Tukkers".
Era keemasan pertama klub datang di tahun 1970-an di bawah asuhan pelatih Spitz Kohn. FC Twente berhasil menjadi runner-up Eredivisie pada 1974, dan mencapai semifinal Piala UEFA 1974/75, prestasi Eropa tertinggi mereka hingga saat ini. Pada masa itu, Twente mengalahkan klub-klub besar seperti Juventus dalam perjalanan mereka di kompetisi Eropa.
Trofi pertama klub datang pada 1977 dengan menjuarai KNVB Cup setelah mengalahkan PEC Zwolle di final. Setelah itu, Twente mengalami pasang surut hingga kebangkitan spektakuler mereka di era 2000-an. Di bawah kepemimpinan Steve McClaren, Twente mencapai puncak prestasi dengan menjuarai Eredivisie 2009/10, mengalahkan dominasi klub-klub tradisional seperti Ajax, PSV, dan Feyenoord.
2. Prestasi dan Pencapaian
Baca Juga: Profil Justin Jonathans, Pemain Keturunan Serba Bisa, Masih Kerabat Miliano Jonathans?
Dalam perjalanannya, FC Twente telah mengukir berbagai prestasi membanggakan. Selain gelar Eredivisie 2009/10, klub ini juga menjuarai KNVB Cup pada 2001 dan 2011. Mereka juga berhasil menjuarai Johan Cruyff Shield (Piala Super Belanda) pada 2010 dan 2011, membuktikan konsistensi mereka di level tertinggi sepakbola Belanda.
Di kancah Eropa, Twente secara reguler berpartisipasi di Liga Champions dan Liga Europa. Mereka pernah mengalahkan klub-klub besar seperti Internazionale, Tottenham Hotspur, dan Schalke 04. Prestasi di Eropa ini membuat nama FC Twente semakin dikenal di kancah internasional.
3. Koneksi dengan Indonesia
Hubungan FC Twente dengan Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejak era 1990-an, klub ini telah menjalin hubungan baik dengan PSSI dan melakukan tur ke Indonesia pada tahun 1995. Ruud Vormer, mantan kapten klub yang memiliki istri berdarah Indonesia, sempat menyatakan ketertarikannya untuk bermain di Liga Indonesia.
Stadion kebanggaan mereka, De Grolsch Veste yang berkapasitas 30.205 penonton, sering menjadi tempat berkumpulnya suporter fanatik Ultras Vak-P yang terkenal dengan koreografi dan dukungan passionate mereka. Beberapa suporter Indonesia bahkan pernah diundang untuk menyaksikan langsung pertandingan di stadion ini.
Akademi FC Twente juga memiliki peran penting dalam pengembangan sepakbola Indonesia. Beberapa pemain muda Indonesia pernah mengikuti program pelatihan di akademi klub yang terkenal melahirkan banyak pemain berkualitas. Program pertukaran pelatih dengan klub-klub Indonesia juga rutin dilakukan sebagai bagian dari kerjasama pengembangan sepakbola.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Dekatkan Merchandise Resmi ke Bonek dan Bonita, Persebaya Ambil Langkah Tak Biasa
-
Mantan Pelatih Vidal Resmi Ditunjuk Jadi Nakhoda Anyar Persijap Jepara
-
Prediksi Everton vs Arsenal: Ujian Natal The Gunners, Mikel Arteta Wajib Fokus
-
John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengalaman Redam Ego Bintang Rp1,1 Triliun
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
-
Harry Kane Puji Kualitas Wonderkid 17 Tahun Bayern Munich
-
PT I.League Tak Ubah Jadwal Meski Sejumlah Wilayah di Pulau Sumatra Terdampak Bencana
-
Prediksi Dortmund vs Borussia Monchengladbach: Kevin Diks Cetak Gol Lagi?