Suara.com - Pelatih striker atau lini serang timnas Indonesia, Yeom Ki-hun, memberikan perhatian khusus kepada Ragnar Oratmangoen usai kegagalannya mencetak gol saat melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Ragnar Oratmangoen sempat memiliki peluang emas ketika berhadapan langsung dengan kiper Jepang, Zion Suzuki.
Namun, momen itu berakhir tanpa gol, yang membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk unggul.
Kegagalan tersebut berdampak pada permainan Skuad Garuda, yang semakin kesulitan membangun serangan dan harus lebih bertahan menghadapi dominasi Jepang.
Pertandingan berakhir dengan skor 0-4, menjadi kekalahan kedua bagi Indonesia di fase ini.
Yeom Ki-hun menyoroti bahwa tekanan yang dirasakan pelatih striker semakin berat, terutama saat melawan tim-tim kuat.
Menurutnya, setiap peluang bisa menjadi penentu hasil pertandingan, dan kesalahan kecil dapat berujung pada hilangnya momentum.
"Saya merasakan tekanan yang cukup besar karena para penyerang tidak bisa mencetak gol dalam peluang yang sempurna," kata Yeom Ki-hun dalam kanal YouTube The Football Bohemian.
Salah satu evaluasi penting adalah situasi yang dihadapi Ragnar Oratmangoen saat berduel dengan kiper Jepang.
Baca Juga: Pratama Arhan Curhat: Memperbaiki Kesalahan Demi Kesalahan...
"Saya harus lebih banyak berbicara dengan mereka dan juga Ragnar Oratmangoen, yang melewatkan peluang satu lawan satu."
Dalam kondisi seperti itu, pelatih menilai fokus tinggi dan strategi penempatan bola sangat krusial.
Ragnar Oratmangoen diharapkan dapat memanfaatkan celah dengan lebih efektif, seperti menggunakan gerakan tipuan atau menunggu kiper bergerak terlebih dahulu sebelum melepaskan tembakan.
Yeom juga menegaskan pentingnya membaca pergerakan kaki kiper dalam situasi sempit.
Dengan memahami sudut yang terbuka dan memanfaatkan waktu yang tepat, peluang mencetak gol bisa lebih besar.
Ia mengakui bahwa timnas membutuhkan waktu lebih banyak untuk melatih detail seperti ini, namun keterbatasan waktu menjadi tantangan besar.
Setelah kekalahan dari Jepang, Yeom menyatakan bahwa tekanan untuk meningkatkan performa lini serang semakin besar.
Sebagai pelatih, ia bertanggung jawab penuh untuk memperbaiki kinerja para pemain depan.
Ia berharap para pemain terus belajar dari setiap kesalahan dan meningkatkan kemampuan memanfaatkan peluang.
Selain itu, ia berkomitmen untuk membangun lini depan yang lebih solid dan tajam dalam menghadapi semua lawan di masa mendatang.
"Sejujurnya kami tidak memiliki banyak waktu untuk berlati," kata Yeom Ki-hun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Orlando City vs Cincinnati: Dominasi MLS Diuji, Prediksi dan Susunan Pemain
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok