Salah satu momen yang mempertegas hal ini adalah insiden pembajakan kereta api pada 1977 oleh pemuda Maluku sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah Belanda.
Simon Tahamata mengaku memahami alasan di balik aksi tersebut, bahkan dirinya merasa bisa saja menjadi bagian dari gerakan itu jika keadaannya berbeda.
Baginya, peristiwa tersebut adalah sebuah jeritan minta perhatian atas ketidakadilan yang dirasakan komunitas Maluku di Belanda.
Masih bicara di media itu, tiap tanggal 25 April, Simon Tahamata pasti menghadiri sebuah pembicaraan yang mendorong pembentukan pemerintah Maluku Selatan atau RSM di Den Haag Belanda.
Untuk diketahui, Republik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan tanggal 25 April 1950. Komunitas keturunan Maluku mendorong melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya harus ada di sana. Jika tidak, pengorbanan itu akan sia-sia. Maksudku adalah pengorbanan para prajurit KNIL yang gugur demi Belanda, tetapi juga pengorbanan para aktivis," katanya.
“Hanya Dia yang tahu kapan impian kita, RMS akan menjadi kenyataan. Saya harus terus percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja."
"Meskipun aku mungkin tidak mengalaminya seumur hidupku. Akan tiba saatnya. Dan kemudian anak-anak generasi ketiga dan keempat harus memastikan bahwa mereka siap membangun negara. Jadi penting bagi mereka untuk dibesarkan dan dilatih dengan benar," tutupnya.
Karier Gemilang dan Kiprah di Dunia Kepelatihan
Simon baru resmi menjadi warga negara Belanda pada 1976, setelah bertahun-tahun hidup tanpa status kewarganegaraan yang jelas.
Namun, hal itu tak menghalanginya untuk mengukir prestasi di dunia sepak bola. Selama 17 tahun (1979–1996), ia menjadi bagian dari Timnas Belanda dan menunjukkan performa gemilang di berbagai ajang internasional.
Di level klub, Simon dikenal sebagai pemain sayap atau gelandang serang yang memiliki kecepatan dan kreativitas luar biasa.
Selain Ajax dan Feyenoord, ia juga membela klub-klub elite Eropa lainnya, meninggalkan jejak sebagai salah satu pemain terbaik di masanya.
Setelah gantung sepatu, Simon memilih jalur kepelatihan dengan fokus utama pada pembinaan pemain muda. Ia mengabdi di akademi Ajax Amsterdam, Standard Liege (Belgia), hingga Germinal Beerschot.
Perjalanannya juga membawanya ke Timur Tengah, di mana ia menangani tim usia muda Al Ahli (2009–2014). Tak berhenti di situ, ia mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy pada 2014, sambil tetap aktif berkontribusi dalam pengembangan bakat di akademi Ajax.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jude Bellingham Bidik Kemenangan Beruntun Real Madrid Lawan Barcelona di Bernabeu
-
Shin Tae-yong: Saya Ini Korban
-
Ditolak PSSI, Shin Tae-yong Berpeluang Latih Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
-
Waspada Kebangkitan! Malut United Diuji Rekor Mengerikan Semen Padang di Ternate
-
Pelatih Semen Padang Ungkap Celah Malut United, Optimisme Curi Poin di Ternate Terbuka Lebar
-
Arema FC Optimistis Kalahkan Borneo FC di Kanjuruhan, Top Skor BRI Super League Andalan Utama
-
Borneo FC Akan Berjuang Mati-matian Pertahankan Puncak Klasemen Super League di Kanjuruhan
-
Mirip Pratama Arhan, Arne Slot Soroti Lemparan Maut Brentford yang Bikin Liverpool Terjungkal
-
Kunci Sukses Persik Imbangi PSM Makassar, Ong Kim Swee Puji Perjuangan 10 Pemain Macan Putih