Suara.com - Legenda Ajax Amsterdam berdarah Maluku, Simon Tahamata selalu merasa bangga dengan asal-usulnya yang merupakan orang asli Indonesia.
Lahir dari kedua orang tua asli Maluku Selatan, Simon Tahamata terlihat sangat memahami sejarah keluarga dan komunitasnya yang memutuskan menetap di Belanda.
Meski lahir dan besar di Belanda, Simon Tahamata yang dirumorkan bakal mengisi jabatan Direktur Teknik PSSI itu nyatanya tidak serta merta melupakan asal usulnya.
Dia bahkan tak sungkan untuk menyinggung sikap buruk Belanda terhadap komunitas Maluku Selatan di Negeri Kincir Angin itu.
Simon, yang bersama keluarganya baru mendapatkan kewarganegaraan Belanda pada 1976, mengakui bahwa orang-orang Maluku loyalis Belanda datang ke Negeri Kincir Angin karena diminta.
Menyitat media Belanda Vanderleymedia, sekitar 12.500 orang Maluku Selatan termasuk kedua orang tua Simon meninggalkan Indonesia ke Belanda pada 1951.
Mereka kabur setelah pecahnya konflik akibat memproklamirkan negara Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon pada 1950.
“Mereka datang ke sini dari Indonesia atas perintah Belanda," kata Simon Tahamata dikutip Suara.com dari Ajax Show Time pada Rabu (5/2/2025).
"Mereka selalu berjuang melawan Jepang dan Indonesia. Itulah yang selalu kami dengarkan sejak kecil."
Baca Juga: Tristan Gooijer: Saya dan Keluarga Bukan Bagian dari Republik Maluku Selatan
"Jadi, apa yang mereka nyanyikan, setiap orang Maluku di Belanda pasti tahu. Itu sangat indah dan membuat saya bersyukur.”
Simon membagikan hal itu setelah merasa terkejut mendapatkan penghormatan tinggi dari mantan timnya, Ajax Amsterdam.
Dia mendapatkan salam perpisahan hangat dari kelompok suporter Ajax Amsterdam Maluku. Mereka memberikan Guard of Honor kepada Simon di Johan Cruijff ArenA pada 1 Maret 2024 lalu.
Jabatan terakhir Simon di Ajax Amsterdam merupakan pelatih teknik, sebelum dirinya memilih hengkang untuk menangani akademi sepak bola miliknya sendiri di Berlin, Jerman.
“Saya tidak menyangka akan hal ini. Saya hanya tahu ada sesuatu dari klub, tapi ini datang dari orang-orang saya sendiri yang mengucapkan selamat tinggal," kata Simon.
"Semua yang ada dalam budaya kami, saya alami hari ini. Saya sangat berterima kasih kepada orang yang mengorganisir ini.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Lupakan Hasil Fantastis di ACL 2, Thom Haye Tak Sabar Ingin Kalahkan MU
-
Doa Buruk Malaysia Usai Timnas Indoensia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025
-
Klasemen Akhir Sepak Bola SEA Games 2025: Filipina Lolos, Indonesia Tersingkir Menyakitkan
-
Timnas Indonesia U-22 Angkat Koper Lebih Cepat dari SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat?
-
Hanya Satu Umpan! Bedah Statistik Miliano Jonathans di Laga FC Utrecht vs Nottingham Forest
-
SUDAH MULAI Link Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar SEA Games 2025
-
Dejavu Pesta Gol? Indra Sjafri Punya Resep Rahasia Hancurkan Myanmar di SEA Games 2025
-
Rapor Merah Pemain Indonesia di Liga Europa: Verdonk Cedera, Dean James dan Miliano Kompak Kalah
-
Mental Diuji! Media Vietnam Remehkan Peluang Lolos Timnas Indonesia U-22 ke Semifinal SEA Games 2025
-
SEA Games 2025: 3 Opsi Rotasi Pemain Indra Sjafri untuk Bantai Myanmar