Suara.com - Sandy Walsh santer dikabarkan bakal pindah ke Liga Jepang dan meninggalkan klubnya di Liga Belgia, KV Mechelen.
Kontrak Sandy di Mechelen akan habis pada Juni 2025, tapi ia dikabarkan bakal meninggalkan Belgia lebih cepat di bursa transfer musim dingin ini.
Terlebih, jendela transfer pemain di Liga Jepang masih terbuka sebelum kompetisi J1 League 2025 akan dimulai pada 14 Februari mendatang.
Sebelumnya ada dua klub Liga Jepang yang dikabarkan tertarik dengan Sandy Walsh, yaitu Urawa Reds dan Yokohama F Marinos. Belakangan, nama ini mengerucut pada Yokohama F Marinos.
Tentu ada dampak negatif jika Sandy Walsh pindah ke Liga Jepang.
1. Level Kompetisi dan Pertandingan
Pindah ke Asia dari Eropa tentu membuat level kompetisi yang dihadapi oleh Sandy Walsh akan menurun drastis. Mulai dari kualitas pemain hingga kompetisi yang dihadapi oleh Sandy ke depan.
Menurut Global Football Rankings, Liga Belgia yang dijalani oleh Sandy Walsh saat ini menduduki peringkat kedelapan liga terbaik di dunia, sedangkan Liga Jepang jauh di belakang di posisi ke-23.
Sandy Walsh juga akan kehilangan kesempatan menghadapi pemain-pemain lebih kuat di Eropa. Meski Liga Jepang salah satu yang terbaik di Asia, level pemain mereka tentu masih di bawah Eropa.
Baca Juga: Klub Asia yang Cocok untuk Sandy Walsh andai Ditendang KV Mechelen
2. Peluang Bermain di Kompetisi Eropa Hilang
Dengan bermain di Liga Belgia bersama KV Mechelen, Sandy Walsh memiliki potensi besar untuk tampil di turnamen bergengsi Eropa seperti UEFA Conference League atau Europa League. Meskipun KV Mechelen bukan klub raksasa Belgia, liga ini sering melahirkan kejutan dengan klub-klub kecil yang mampu lolos ke kompetisi kontinental.
Sebaliknya, di Liga Jepang (J1 League), turnamen kontinental yang tersedia hanyalah AFC Champions League yang cakupannya terbatas di Asia. Meskipun kompetisi ini bergengsi di level Asia, level persaingan dan sorotan globalnya belum setara dengan kompetisi UEFA.
Hal ini tentu membuat Sandy akan kehilangan kesempatan mendapat perhatian dari klub-klub lain di Eropa.
3. Hanya Menjadi Alat Marketing
Liga Jepang punya reputasi kurang baik di mata pecinta sepak bola Indonesia dan Timnas Indonesia. Popularitas Sandy Walsh di kalangan suporter Indonesia, dikhawatirkan hanya menjadi alat marketing oleh klub Jepang untuk mendapat sorotan lebih banyak dari publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Legenda Persib Bandung Sebut Bojan Hodak Cocok Latih Timnas Indonesia
-
Ruang Ganti Madrid Memanas! Xabi Alonso Disebut Sok Pep Guardiola
-
Heboh Mantan Tukang Bangunan Dirumorkan Bakal Latih Timnas Indonesia?
-
Siapa Oscar Garcia? Eks Rekan Kluivert yang Dirumorkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Pernyataan Lengkap Vinicius Jr: Saya Minta Maaf, Saya Cuma Emosi
-
Kutukan Trofi Cristiano Ronaldo!5Tahun Tanpa Gelar, Sudah Waktunya Pensiun?
-
Persib Bandung Hadapi Jadwal Padat, Beckham Putra Optimistis Lanjutkan Tren Positif
-
Sebelum Rekrut Garnacho, Chelsea Mau Boyong Bintang Inggris Berbandrol Rp2 Triliun
-
Toni Kroos Kritik Taktik Hansi Flick Saat Barcelona Dihajar Real Madrid
-
Permata Barcelona Jadi Incaran PSG, Berani Bayar Berapa?