Suara.com - Pelatih timnas Indonesia dan Australia, yaitu Patrick Kluivert dan Tony Popovic ternyata pernah bertemu ketik masih jadi pemain.
Timnas Indonesia akan bertandang ke markas Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan pada 20 Maret 2025.
Laga timnas Indonesia vs Australia bakal krusial karena bakal menentukan siapa yang punya peluang besar untuk lolos.
Jelang laga krusial tersebut, ternyata Patrick Kluivert pernah berduel dengan Tony Popovic yang kini melatih Australia.
Duel Kluivert dan Popovic saat menjadi pemain profesional terjadi di Liga Inggris musim 2004/2005 silam.
Patrick Kluivert diketahui pernah berseragam Newcastle United pada 2004/2005.
Sedangkan Tony Popovic berkarier di Crystal Palace pada 2001 sampai 2006.
Kluivert dan Popovic berhadapan dua kali di Liga Inggris dan hasilnya pelatih asal Belanda tersebut punya catatan yang lebih bagus.
Pada pertemuan pertama ketika Newcastle United melawan Crystal Palace, Patrick Kluivert membantu timnya meraih kemenangan.
Baca Juga: Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Pelatih timnas Indonesia tersebut mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 atas klub Popovic.
Nah, di pertemuan kedua, pertandingan antara Newcastle United melawan Crystal Palace berakhir imbang dengan skor kacamata 0-0.
Patrick Kluivert bermain sebagai pengganti dengan masuk di menit ke-69.
Sementara Tony Popovic tampil starter selama 90 menit.
Nah, dari rekor dua pertamuan itu, Patrick Kluivert lebih unggul ketimbang Tony Popovic.
Legenda Belanda itu membuat malu Popovic satu kali, bahkan berhasil mencetak gol.
Kini Patrick Kluivert dan Tony Popovic akan kembali berduel tapi sebagai juru taktik.
Patrick Kluivert menangani timnas Indonesia, sementara Tony Popovic memegang Australia.
Laga timnas Indonesia vs Australia bakal krusial karena menentukan siapa yang bakal lolos.
Saat ini, timnas Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan koleksi enam poin.
Adapun Australia duduk di peringkat kedua, tapi hanya terpaut satu angka saja dari timnas Indonesia.
Berita Terkait
-
Ingin Bela Timnas Indonesia, Keponakan Jhonny van Beukering: Ayah Saya dari Yogyakarta
-
Penting! Patrick Kluivert Kasih Pengumuman Jelang Australia vs Timnas Indonesia
-
Bisa Langsung Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Diacuhkan Patrick Kluivert
-
Orang Ini Sebut Penasihat Teknik Timnas Indonesia Jordi Cruyff Sosok Licik
-
Emil Audero Hasil Didikan Kiper Legendaris Italia Gianluigi Buffon
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat