- FIFA menghukum FAM dan tujuh pemain karena pemalsuan dokumen.
- Pekan Ramli menyebut kasus ini lebih besar dari skandal suap 1994.
- Ia menilai FAM, tim nasional, dan KDN harus bertanggung jawab.
Suara.com - Keputusan tegas Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang menjatuhkan hukuman kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi memicu guncangan besar dalam dunia sepak bola negeri jiran.
Kasus ini dianggap sebagai tragedi yang meruntuhkan martabat institusi sepak bola Malaysia.
Pengamat sepak bola lokal, Datuk Pekan Ramli, menilai persoalan tersebut memiliki dampak luar biasa, bukan hanya terhadap FAM, tetapi juga terhadap citra Malaysia di pentas internasional.
Menurutnya, keputusan FIFA jelas berlandaskan bukti kuat hingga berani menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan para pemain terkait.
"Sebenarnya ini lebih besar daripada skandal suap yang menggemparkan sepak bola negara pada 1994, karena ketika itu ia hanya melibatkan kompetisi domestik," kata Pekan Ramli, dilansir dari BHarian.
"Tetapi isu ini melibatkan citra Malaysia di mata dunia, integritas, dan akuntabilitas kita dipersoalkan jika ini benar, secara tidak langsung mencoreng nama baik kita," lanjutnya.
"FIFA sudah pasti ada bukti kukuh untuk menjatuhkan hukuman itu, jadi ini bukan lagi 'prima facie'. Jadi tidak ada timbul isu sabotase, iri hati ataupun sebagainya," ujar Pekan Ramli.
"Kalau kasus ini diukur dengan skala richter, saya rasa sudah masuk skala tujuh gempa bumi dan tsunami," imbuhnya.
Hal ini sekaligus memunculkan pertanyaan tentang pihak mana yang seharusnya bertanggung jawab dalam skandal tersebut.
Baca Juga: Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
"Siapa yang perlu pertanggungjawabkan karena kita tahu ada tiga entitas yang terlibat dalam proses ini. Persatuan Bolasepak Malaysia (FAM), pengurusan skuad kebangsaan dan juga Kementerian Dalam Negeri (KDN)," kata Pekan Ramli.
"Kalau kita lihat dari luar lingkup sepak bola ini juga adalah satu kejahatan karena melibatkan pemalsuan dokumen jadi penyelidikan juga harus dijalankan dari aspek ini," tuturnya menutup.
Berita Terkait
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Suporter Vietnam Tunggu Sanksi Timnas Malaysia, Berharap Menang WO 3-0
-
Plt Presiden FAM soal Sanksi FIFA: Tunggu Saja!
-
AFC Pilih Diam Terkait Skandal Dokumen Palsu Pemain Malaysia, Tunggu Putusan FIFA
-
Karier Facundo Garces Hancur: Dari LaLiga Spanyol ke Sanksi FIFA Gara-Gara Malaysia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?
-
Fleksibilitas Lini Tengah Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
Suporter Vietnam Tunggu Sanksi Timnas Malaysia, Berharap Menang WO 3-0