Suara.com - Kekalahan besar Timnas Indonesia dari Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai media, termasuk di Vietnam. Sebagai satu-satunya wakil ASEAN di fase ini, langkah Tim Garuda menjadi sorotan utama di kawasan Asia Tenggara.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Sydney, Kamis (20/3) sore WIB, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5 dari tuan rumah Australia.
Hasil tersebut tidak hanya berdampak pada posisi Indonesia di klasemen, tetapi juga menjadi bahan analisis bagi media Vietnam yang turut mengulas jalannya pertandingan serta faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan tersebut.
Analisis Media Vietnam Terhadap Kekalahan Indonesia
Sejumlah media Vietnam menyoroti berbagai aspek permainan Timnas Indonesia yang dianggap berkontribusi pada hasil buruk tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah strategi yang diterapkan oleh pelatih Patrick Kluivert.
Media Bongda.com mengkritik keputusan taktis Patrick Kluivert yang dinilai berisiko dan menyebabkan Indonesia harus membayar mahal dengan kekalahan besar dari Australia.
Media tersebut menyoroti bahwa meskipun Indonesia memiliki peluang emas lewat titik penalti, kelemahan dalam organisasi pertahanan membuat mereka kesulitan mengimbangi permainan lawan.
Kesalahan dalam penerapan strategi disebut menjadi faktor utama yang membuat Tim Garuda kehilangan kendali atas pertandingan.
Baca Juga: Respon Pelatih Australia Setelah Bantai Timnas Indonesia: Puas!
Sementara itu, Tuoitre, salah satu media besar di Vietnam, menyoroti dampak kegagalan penalti dalam pertandingan tersebut.
Menurut mereka, andai saja penalti itu berhasil dikonversi menjadi gol, jalannya pertandingan bisa saja berbeda. Namun, setelah kegagalan tersebut, moral pemain Indonesia menurun drastis, sementara Australia semakin percaya diri untuk mendominasi jalannya laga hingga mencetak lima gol ke gawang Indonesia.
Di sisi lain, media Vietnam ZNews lebih menyoroti reaksi dari para suporter Timnas Indonesia setelah kekalahan tersebut.
Dalam laporan mereka, banyak penggemar Indonesia yang merasa kecewa dan malu atas performa buruk tim kesayangan mereka. Di media sosial, berbagai komentar bernada kekecewaan pun bermunculan, dengan banyak yang mempertanyakan strategi serta kesiapan tim untuk menghadapi lawan sekelas Australia.
"Kesalahan Patrick Kluivert Bikin Indonesia Bayar Mahal," begitu judul Bongda.
Dampak Kekalahan dan Evaluasi Timnas Indonesia
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan bagi Timnas Indonesia yang tengah berjuang untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026. Meski menghadapi lawan yang lebih kuat, harapan tetap tinggi bahwa Tim Garuda bisa memberikan perlawanan yang lebih sengit.
Evaluasi besar kemungkinan akan dilakukan oleh tim pelatih untuk memperbaiki kelemahan yang terlihat dalam pertandingan ini.
Selanjutnya, Indonesia harus bangkit dan fokus menghadapi laga-laga berikutnya agar peluang lolos ke Piala Dunia tetap terbuka. Dengan persaingan yang semakin ketat, setiap pertandingan ke depan akan menjadi ujian penting bagi skuad Garuda.
Pertandingan pertama bagi Patrick Kluivert jauh dari kata memuaskan. Selain soal skor, pemain-pemain Indonesia pada pertandingan ini sangat akrab dengan kesalahan-kesalahan yang berulang.
Gol pertama Australia tercipta karena Nathan Tjoe-A-On yang melakukan blunder setelah dia menarik Lewis Miller di kotak penalti dari situasi sepak pojok. Dalam hal ini, Nathan membuat kesalahan besar karena sebenarnya Miller tak dalam posisi bahaya. Bola yang dikirimkan pemain Australia juga tak menimbulkan situasi berbahaya karena dengan baik dihalau Idzes.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Kluivert berani menurunkan Nathan sebagai starter di saat dirinya dengan jelas mengatakan bahwa salah satu patokannya memilih seorang pemain adalah yang harus memiliki menit bermain cukup di klubnya. Dengan menit bermain di klub, pengambilan keputusan seorang pemain terasah. Nathan tak menunjukkannya di pertandingan ini karena pelanggarannya terlalu ceroboh dan tidak pada situasi yang tepat harus melakukan pelanggaran.
Duet Nathan di lini tengah, Thom Haye, juga turut melakukan kesalahan. Dua menit setelah gol Boyle, Thom yang berniat melalukan sapuan dari lini tengah ke belakang, justru malah menemui Velupillay, yang kemudian membuahkan gol kedua untuk Australia.
Gol ketiga Australia menandakan bahwa mereka adalah tim yang benar-benar matang untuk ke Piala Dunia enam kalinya secara beruntun, atau ketujuh kalinya secara keseluruhan. Gol yang dicetak Irvine dibuat dari proses gol yang indah dari kaki ke kaki, dimana pemain-pemain Indonesia hanya ball watching, sebuah istilah yang merujuk seorang pemain yang hanya memperhatikan bola tanpa memperhatikan pergerakan pemain lain, baik lawan maupun rekan setim, sehingga menyebabkan disorganisasi dalam tim.
Setelah gol ketiga, Indonesia kebobolan gol keempat dan kelima dengan cara yang sama, yaitu cara bertahan yang buruk dari sebuah situasi sepak pojok. Pada dua gol terakhir ini, Craig Goodwin berperan penting dalam mengirimkan umpan terukurnya kepada Miller dan Irvine yang melakukan free header atau sundulan tanpa kawalan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?