Melawan Yaman, Garuda Muda tampil lebih terbuka. Hasilnya, mereka menciptakan 11 peluang, enam di antaranya tepat sasaran, dan mencetak empat gol—tiga dari permainan terbuka dan satu dari penalti.
Ketika menghadapi Afghanistan, meski melakukan rotasi besar-besaran, Indonesia tetap tampil dominan. Mereka menguasai 52 persen bola dan menciptakan delapan peluang, dua di antaranya berbuah gol di menit-menit akhir.
Ujian Selanjutnya: Korea Utara di Perempat Final
Pada 14 April mendatang, Timnas U-17 Indonesia akan menghadapi Korea Utara di babak perempat final. Melihat kemiripan gaya bermain antara Korea Utara dan Korea Selatan—agresif dan menekan—bisa jadi Nova akan kembali menerapkan pendekatan pragmatis yang berhasil menumbangkan Korsel.
Penting bagi Garuda Muda untuk tidak terjebak dalam permainan terbuka yang bisa dieksploitasi oleh lawan. Contoh nyata adalah bagaimana Afghanistan dan Yaman dihancurkan oleh Korea Selatan karena terlalu berani bermain terbuka.
Sebaliknya, Iran dan Oman berhasil menahan imbang Korea Utara berkat strategi defensif yang solid dan serangan balik efektif. Meski kedua tim itu gagal lolos, pendekatan mereka bisa menjadi inspirasi berharga bagi Garuda Muda.
Faktor kunci untuk menang adalah meminimalkan kesalahan. Mengutip legenda sepak bola Johan Cruyff, “Sepak bola adalah tentang siapa yang membuat lebih sedikit kesalahan.” Maka, fokus, konsentrasi, dan kondisi fisik menjadi hal krusial.
Beruntung, Garuda Muda kini berada dalam kondisi prima. Mereka tampil penuh percaya diri, punya waktu istirahat lebih panjang, dan mendapatkan manfaat dari rotasi pemain. Kombinasi ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk melanjutkan kejutan di turnamen ini.
Jika Garuda Muda mampu menjaga performa seperti saat melawan Korea Selatan, bukan tidak mungkin mereka kembali menciptakan sejarah baru—menembus semifinal, bahkan melangkah lebih jauh di Piala Asia U-17 2025.
Baca Juga: Jadi Lawan Timnas Indonesia U-17, Korea Utara Punya 2 Trofi Juara Piala Asia U-17
Berita Terkait
-
Tersingkir dari Piala Asia U-17, Saatnya Vietnam Belajar dari Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Bau Konspirasi Timnas Indonesia U-17 vs Korut, Media Korsel: 'Perang Nuklir' Batal
-
Profil Feike Muller Latupeirissa, Bek 180 Cm Bisa Perkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Siapa Ayah Evandra Florasta? Kabarnya Prajurit Kebanggaan TNI dari Satuan Kostrad
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pelukan Vinicius Jr Jadi Isyarat Dukungan Skuad, Posisi Xabi Alonso di Real Madrid Menguat
-
Timnas Futsal Indonesia Belum Puas usai Ngamuk di Laga Perdana SEA Games 2025
-
MU Pasang Target Tinggi Usai Berhasil Kalahkan Persib Bandung
-
Buntut Ulang Tahun Persija di Stadion GBK, Komdis PSSI Denda Macan Kemayoran Ratusan Juta
-
Tur Lionel Messi di India Disorot, Diduiga Dimanfaatkan Elite Politik
-
Pelatih Timnas Indonesia Bakal Diumumkan Minggu Depan
-
Eks Bomber Liverpool Yakin The Reds Raih Trofi Musim Ini tapi Mustahil Juara Liga Inggris
-
John Terry Sebut Sosok Rp2 T Milik Chelsea Ini sebagai Playmaker Terbaik Dunia
-
Peter Schmeichel Ingatkan Arsenal, Skuat Rp20 T Bisa Jadi Penantang Gelar Liga Inggris
-
Rekomendasi Jaket Suporter Timnas Indonesia: Tampil Gaya, Nyaman, dan Identik Merah Putih