Sejak awal musim ini, Leicester City menatap dengan kondisi compang-camping. Manajemen tidak jor-joran membeli pemain.
The Foxes jadi salah satu klub di musim ini dengan pengeluaran belanja pemain terendah. Tercatat hanya Newcastle, Everton dan Liverpool jadi tim dengan belanja pemain sangat sedikit.
Dengan status tim promosi dari Divisi Championship musim lalu, Leicester awalnya ingin bisa bertahan dan coba mengulang kisah manis di musim 2015/2016.
Nahas pemain di Leicester City tidak semuanya memberikan kontribusi maksimal. Hanya sedikit pemain yang menonjol pada musim ini, seperti kiper Mads Hermansen atau gelandang Bilal El Khannouss.
Sementara pemain senior seperti Wilfred Ndidi atau Harry Winks kurang berikan kontribusi. Apalagi striker andalan mereka, Jamie Vardy sudah memasuki masa senja.
Di luar perfomance pemain yang tak maksimal, suporter juga menyalahkan kebijakan manajemen klub. Dirtek Leicester City, Jon Rudkin dianggap sebagai biang masalah.
Sejumlah keputusan Rudkin, termasuk soal belanja pemain yang begitu hemat dianggap jadi faktor yang membuat Leicester kembali ke Divisi Championship musim depan.
Leicester City Ditekuk Liverpool
Liverpool selangkah lagi menyegel gelar juara Liga Inggris musim 2024/25 seusai mengalahkan Leicester City dengan skor 1-0 pada pekan ke-33 di Stadion King Power, Leicester.
Baca Juga: Liverpool Diambang Juara Liga Inggris, Arne Slot: Ini Momen yang Istimewa
emenangan ini membuat Liverpool kini semakin kokoh di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan 79 poin dari 33 pertandingan, unggul 13 poin dari Arsenal di posisi kedua, demikian catatan Premier League.
Liverpool bisa memastikan gelar juara Liga Inggris pada pekan ke-34 andai mampu mengalahkan Tottenham di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (27/4) mendatang.
Selain itu, Liverpool bisa dinyatakan sebagai pemenang Liga Inggris musim ini lebih cepat jika Arsenal takluk dari Crystal Palace pada pekan ke-34, Kamis (24/4) dini hari WIB nanti.
Di sisi lain, Leicester City dipastikan terdegradasi ke Divisi Championship musim depan karena sudah tidak mungkin keluar dari zona degradasi setelah hanya mampu mengumpulkan 18 poin dari 33 laga, berjarak 18 poin dari zona aman.
Secara statistik pada pertandingan Liverpool menghadapi Leicester City, The Reds lebih baik dengan 59 persen penguasaan bola dan melepaskan 28 tendangan yang 10 di antaranya tepat sasaran.
Liverpool langsung mengambil inisiatif menyerang pada pertandingan ini dan memberikan ancaman lewat tendangan Mohamed Salah yang masih membentur tiang gawang Leicester.
Berita Terkait
-
Liverpool Diambang Juara Liga Inggris, Arne Slot: Ini Momen yang Istimewa
-
Calvin Verdonk Pilih Bundesliga Dibanding Liga Inggris, Masih Impikan Gabung Ajax
-
Stadion Anfield Pekan Depan Berpesta: Liverpool Raih Juara Liga Inggris ke-20
-
Disinggung Soal Real Madrid, Alexander-Arnold: Saya Tak Mau Bahas Detailnya
-
Kenapa Manchester United Kalah dari Wolverhampton?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese