Suara.com - Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk blak-blakan soal masa depannya usai dilaporkan diburu sejumlah klub besar Eredivisie alias Liga kasta tertinggi Belanda seperti PSV Eindhoven dan Ajax Amsterdam.
Ia mengatakan tidak sulit menentukan pilihan jika hal itu terjadi.
Calvin Verdonk masih terikat kontrak bersama dengan NEC Nijmegen sampai Juni 2028. Masih sangat lama, namun kepincangan sang pemain sudah berhembus sejak saat ini.
Verdonk dianggap layak tampil di klub-klub besar seperti Ajax dan PSV. Namun, masalahnya adalah sang pemain dibesarkan oleh Feyenoord yang merupakan rival kedua tim tersebut.
Akan tetapi menurut Verdonk mudah saja memutuskan. Justru bakal lebih rumit jika dirinya harus hengkang ke Vitesse yang merupakan rival NEC Nijmegen.
"Saya pikir pindah ke Vitesse akan lebih sulit daripada ke Ajax atau PSV," ujar Verdonk, dikutip dari wawancara terbarunya dikutip dari Forza NEC.
Lebih dari itu, Verdonk tidak menutup kemungkinan kembali ke Feyenoord. Selain besar di sana, seluruh keluarganya adalah pendukung klub tersebut.
"Tentu saja, saya tumbuh bersama Feyenoord, tetapi saya sendiri tidak banyak terlibat dengan klub itu," kata Verdonk.
"Saya mendukung klub itu. Kami tidak bisa hanya menjadi juara, jadi saya berharap Feyenoord yang menjadi juara, tetapi jika saya bisa melakukannya, saya ingin melakukannya," sambung pemain andalan Timnas Indonesia ini.
Baca Juga: Leicester City: 9 Tahun Lalu Juara Kini Berakhir Terdegradasi
Lebih jauh, pemain 28 tahun itu bercerita kans dirinya untuk merumput di luar Belanda. Ia mengatakan dirinya cocok bermain di Bundesliga, Jerman.
Untuk informasi, Bundesliga sempat dicap Liga Petani. Julukan tak enak ini disematkan karena klub Bayern Munich yang terlalu mendominasi.
Sedangkan di Premier League alias Liga Inggris, Verdonk akui sudah berat. Pemain yang tampil di posisi bek kiri itu terbuka jika ada kans merumput di Serie A Italia atau LaLiga Spanyol.
Verdonk merasa dirinya sudah terlalu tua jika disuruh bermain di Premier League yang merupakan liga terbaik di dunia.
Ia menyebut dirinya lebih cocok berkompetisi di Jerman jika memang harus pergi dari NEC Nijmegen.
"Saya tidak punya pilihan (tim) impian, tetapi mungkin langkah finansial lainnya. Saya sudah mulai cukup tua sebagai pemain bola. Saya penasaran untuk melihat apakah saya bisa bertahan di kompetisi top lima," ucapnya.
Berita Terkait
-
Leicester City: 9 Tahun Lalu Juara Kini Berakhir Terdegradasi
-
Liverpool Diambang Juara Liga Inggris, Arne Slot: Ini Momen yang Istimewa
-
Adu Nasib dengan Timnas Indonesia, China Ikut Alami Badai Cedera
-
Tak Ada Pemain Utama Timnas di ASEAN All Stars, Skuat Garuda Terhindar dari Kerugian Besar!
-
Calvin Verdonk di Jakarta: Mau Ngopi Saja Susah!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Kenangan Banjir Si Jalak Harupat Jadi Senjata Oxford United Hadapi Blackburn, Kok Bisa?
-
Punya Darah Indonesia, Pemain Bangkok United Tak Sabar Rasakan Atmosfer Lawan Persib Bandung
-
Kata-kata Pedas Greg Nwokolo Kritik Timnas Indonesia Digebuk Filipina di SEA Games 2025
-
Aksi Ugal-ugalan Justin Hubner Berujung Petaka, Kena Hukum KNVB
-
Diistimewakan PSSI, Timnas Indonesia U-22 Justru Jeblok di SEA Games 2025
-
Gagal ke Semifinal Langsung, Kekalahan Indonesia U-22 dari Filipina Karena Serangan Monoton
-
Yakob Sayuri Malah Disanksi Komdis Usai Jadi Korban Rasisme, Eks Timnas Geram
-
Pemain Naturalisasi Kritik Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Dikalahkan Filipina
-
Rekan Setim Blak-blakan Jay Idzes Terlalu Banyak omong
-
Timnas Indonesia U-22 Tumbang oleh Senjata Andalan Sendiri, Kok Bisa?