Suara.com - Elkan Baggott, pemain timnas Indonesia yang kini berkarier di Liga Inggris, membagikan kisah inspiratif tentang masa kecilnya yang penuh pilihan dan mimpi besar. Dalam sebuah siniar bertajuk Serbert Lemon, pemain bertahan yang lahir di Bangkok tersebut membuka cerita soal perjalanan panjangnya menuju dunia sepak bola profesional.
Sejak usia dini, Baggott sudah menunjukkan ketertarikan terhadap olahraga paling populer di dunia ini. Elkan Baggott aktif mengikuti berbagai kompetisi sekolah dan bahkan tercatat sempat bergabung dengan enam tim berbeda.
Meskipun tumbuh di Indonesia pada awalnya, Baggott kemudian pindah ke Inggris, negara yang akhirnya menjadi titik balik dalam perjalanan kariernya.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Inggris, Elkan Baggott langsung berusaha mencari komunitas sepak bola lokal.
Ayahnya mengambil inisiatif dengan menghubungi salah satu tim di kompetisi Sunday League, liga amatir yang menjadi tempat banyak talenta muda mengasah kemampuannya. Kesempatan bermain di liga tersebut menjadi pengalaman awal yang memperkuat keyakinannya dalam menapaki jalur sepak bola.
Namun, menariknya, Baggott tidak langsung bercita-cita menjadi pemain profesional. Di balik semangatnya bermain bola, ia ternyata juga memiliki impian lain yang cukup kontras: menjadi seorang pilot.
Ia mengaku menyukai dunia aviasi dan sempat membayangkan dirinya mengendalikan pesawat komersial sebagai karier masa depan.
Kebimbangan ini sempat berlangsung cukup lama, terutama ketika ia mulai mendapat perhatian dari klub profesional. Titik krusial terjadi saat Baggott diterima di akademi Ipswich Town, klub Inggris yang memiliki sejarah panjang dalam membina pemain muda.
Kesempatan itu menjadi momen penting yang memaksanya membuat keputusan besar: melanjutkan karier sepak bola atau mengejar impian sebagai pilot.
Baca Juga: Calvin Verdonk: Di Indonesia Saya seperti Superstar
Keputusan akhirnya jatuh pada sepak bola, setelah mendapat masukan dari orang-orang terdekat yang meyakinkannya untuk mengambil kesempatan langka ini.
Menurut Elkan Baggott, ia bersyukur telah mendengarkan saran tersebut karena kini dirinya bisa menapaki panggung sepak bola profesional.
"Saya memang menyukainya, tapi tidak pernah benar-benar berpikir untuk menjalaninya secara profesional. Saya punya aspirasi lain," kata Elkan Baggott dikutip dari Youtube Serbert Lemon, Jumat (2/5/2025).
"Tapi ketika saya mendapat kesempatan masuk ke Ipswich Academy, saya pikir ini kesempatan sekali seumur hidup. Kalau gagal, saya masih bisa mengejar karier lain."
Meski kini terikat kontrak dengan Ipswich Town, klub yang kini bermain di kasta tertinggi Liga Inggris, Baggott saat ini sedang menjalani masa peminjaman di Blackpool FC, klub yang berkompetisi di League One, atau kasta ketiga dalam sistem liga sepak bola Inggris.
Peminjaman ini bertujuan agar ia mendapat lebih banyak menit bermain dan pengalaman kompetitif yang dibutuhkan untuk tumbuh sebagai pemain utama.
Kehidupan Elkan Baggott menjadi contoh nyata bahwa setiap perjalanan karier tidak selalu berjalan lurus.
Keputusannya untuk memilih sepak bola daripada dunia aviasi menunjukkan pentingnya mengambil peluang saat momentum datang. Terlebih, kisahnya juga menyoroti pentingnya dukungan keluarga serta lingkungan dalam membentuk masa depan seseorang.
Sebagai salah satu pemain muda potensial yang memperkuat tim nasional Indonesia, Baggott kini menjadi harapan baru di lini pertahanan skuad Garuda.
Pengalaman bermain di kompetisi Inggris yang kompetitif diyakini akan memperkaya kualitas timnas di level internasional.
Di luar kisah pribadinya, latar belakang Elkan Baggott sebagai pemain berdarah campuran Indonesia dan Inggris juga menarik perhatian publik.
Elkan Baggott merupakan representasi dari generasi baru pemain sepak bola diaspora yang semakin banyak berkontribusi untuk persepakbolaan tanah air.
Kiprah Baggott di luar negeri menjadi motivasi tersendiri bagi pemain muda Indonesia lainnya untuk tidak takut bermimpi besar.
Dunia sepak bola Indonesia kini semakin terbuka terhadap pemain yang berkembang di luar negeri, dan Baggott menjadi salah satu simbol penting dalam era baru ini. Konsistensinya bermain di Eropa diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi karier yang lebih besar ke depannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Mulai Terpinggirkan di Bangkok United, Pratama Arhan Pasrah Tak Lagi Dilirik Timnas Indonesia
-
Simeone Murka Usai Dihina Fans Liverpool, Minta Klub Segera Bertindak Tegas
-
Riccardo Calafiori Bersinar, Posisi Myles Lewis-Skelly di Arsenal Terancam Hilang
-
Lennart Thy Sebut Lion City Sailors Tampil Bagus saat Tahan Imbang Persib
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?
-
Antonio Conte Merasa Bersalah Cuma Mainkan Kevin De Bruyne 26 Menit Lawan Manchester City
-
Manchester United Kantongi Rp13,5 Triliun, Siap Tawarkan Rp2 Triliun untuk Gelandang Muda
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
-
Ranking FIFA September 2025, Indonesia Turun Peringkat, Thailand Kokoh Pimpin ASEAN dengan Stabil
-
Profil Ahmed Al Ali Wasit Kuwait di Laga Indonesia vs Arab Saudi Kualifikasi Piala Dunia 2026