Suara.com - Penyerang AFC Bournemouth, Justin Kluivert, secara terbuka menyatakan bahwa statusnya sebagai anak dari legenda sepak bola Patrick Kluivert bukanlah beban, melainkan bahan bakar semangat untuk membuktikan kapasitas dirinya sebagai pemain top.
Alih-alih hanya dikenal sebagai "anak dari", Justin memilih untuk menciptakan jejaknya sendiri di dunia sepak bola profesional.
Patrick Kluivert adalah nama besar dalam sejarah sepak bola Eropa. Mantan striker Timnas Belanda ini pernah bersinar bersama klub-klub ternama seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, dan Barcelona.
Prestasinya mencakup trofi Liga Champions, La Liga, dan Eredivisie, dengan catatan 245 gol dari 557 pertandingan profesional. Reputasinya sebagai legenda sepak bola sulit disangkal.
Kini, tongkat estafet itu diteruskan oleh Justin yang tengah meniti karier di Liga Inggris bersama Bournemouth. Tak seperti anak pesepak bola lain yang kerap hidup di bawah bayang-bayang orang tua mereka, Justin justru termotivasi untuk melampaui ekspektasi.
Dalam wawancara bersama program Football Focus yang dikutip oleh BBC, Justin mengungkapkan bahwa pencapaian ayahnya menjadi sumber semangat yang besar.
“Saya melihat itu sebagai motivasi. Saya ingin menunjukkan kualitas saya sendiri, bukan sekadar dikenal karena nama belakang saya,” ujar penyerang berusia 26 tahun tersebut.
Meski tak luput dari sorotan dan keraguan publik soal keberhasilannya, Justin tetap tenang. Ia sering mendapat pertanyaan apakah kesuksesannya datang karena bakat murni atau hanya karena nama besar sang ayah.
Namun, ia memilih menjadikan tekanan tersebut sebagai pemicu. “Tekanan menciptakan berlian. Itulah cara saya bersinar,” katanya penuh keyakinan.
Baca Juga: AFC U-23: Meski Pot 1 Dihuni 11 Negara, Hanya 5 Saja yang Bisa Satu Grup dengan Indonesia
Musim 2024/2025 menjadi titik penting dalam perjalanan karier Justin. Bersama Bournemouth, ia menunjukkan performa konsisten. Dari 30 laga, Justin telah mencetak 12 gol dan menyumbang 6 assist.
Berkat kontribusinya, Bournemouth kini menempati posisi ke-10 klasemen sementara Premier League dengan perolehan 50 poin dari 34 pertandingan.
Catatan tersebut membuktikan bahwa Justin bukan hanya mengandalkan warisan nama, tapi juga peran vital di lini serang tim. Ia menjadi pilar utama strategi Bournemouth dalam persaingan ketat di kompetisi elite Inggris.
Meski belum mengoleksi trofi besar seperti sang ayah, Justin memiliki pengalaman yang tak kalah impresif. Ia pernah mencapai final Liga Europa 2016/2017 dan membawa timnya ke partai puncak Coupe de France 2021/2022.
Dengan usia yang masih produktif, peluang untuk menyamai atau bahkan melampaui pencapaian ayahnya tetap terbuka lebar.
Salah satu pencapaian luar biasa Justin adalah kemampuannya mencetak gol di enam liga top Eropa. Ia telah membobol gawang di Eredivisie (Ajax), Serie A (AS Roma), La Liga (Valencia), Ligue 1 (OGC Nice), Bundesliga (RB Leipzig), dan Premier League (Bournemouth).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Update Pemain Diaspora Indonesia di Eropa: Emil Audero Cleansheet, Kevin Diks Tak Tergantikan
-
PSM Makassar Akhiri Puasa Kemenangan dengan Menumbangkan Persija Jakarta di BRI Super League
-
Tijjani Reijnders Gagal Pertahankan Keunggulan Hingga Gagal Kalahkan Arsenal
-
Jordi Amat Minta Persija Jakarta Lakukan Otokritik Usai Kalah dari PSM Makassar di Super League
-
Mauricio Souza Pastikan Kekalahan Persija dari PSM Tidak Akan Ganggu Konsistensi Tim Musim Ini
-
Jay Idzes Main Penuh Kalah Tipis dari Inter Milan
-
Deretan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia yang Paling Pesat Berkembang
-
Timnas Indonesia Tambah Poin FIFA tapi Tetap Turun Peringkat, Ini Penyebabnya
-
Kondisi Miris Shin Tae-yong: 5 Laga Tanpa Kemenangan, Bakal Dipecat?
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle