Suara.com - Persib Bandung kembali menegaskan dominasinya di kancah sepak bola nasional setelah dipastikan menjadi juara BRI Liga 1 musim 2024/2025.
Kepastian ini datang meski Persib menelan kekalahan dari Malut United pada pekan ke-31. Namun, hasil tersebut tak mengubah posisi Maung Bandung di puncak klasemen.
Langkah Persib menuju tangga juara terbuka lebar setelah dua pesaing terdekatnya, Persebaya Surabaya dan Dewa United, gagal meraih poin penuh.
Persebaya hanya bermain imbang 3-3 kontra Persik Kediri, sementara Dewa United ditahan 1-1 oleh Barito Putera. Hasil-hasil itu membuat raihan 64 poin Persib tak mungkin lagi dikejar, dengan kompetisi masih menyisakan tiga laga.
Yang membuat pencapaian ini semakin istimewa adalah status back-to-back champions yang kini disandang Persib. Setelah menjadi kampiun pada musim 2023/2024, klub asal Kota Bandung ini kembali meraih trofi di musim berikutnya—membuktikan konsistensi serta kekuatan skuad dan manajemen mereka.
Trofi Keempat di Era Liga Indonesia, Kesembilan Secara Total
Dengan tambahan satu gelar ini, Persib Bandung kini telah mengoleksi lima gelar juara di era Liga Indonesia. Sebelumnya, Maung Bandung meraih trofi pada musim:
- 1994/1995 (mengalahkan Petrokimia Putra di final),
- 2014 (menang adu penalti atas Persipura Jayapura),
- 2023/2024 (menaklukkan Madura United),
- 2024/2025 (melalui format liga penuh tanpa babak final).
Keunikan gelar 2024/2025 adalah karena diraih sepenuhnya dari sistem kompetisi liga penuh tanpa fase gugur atau partai puncak, sesuatu yang menjadi penanda perubahan dalam struktur kompetisi nasional.
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, di era Perserikatan, Persib juga memiliki catatan impresif dengan lima gelar juara, yakni pada tahun 1935, 1961, 1986, 1990, dan 1994.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ikut Konvoi Rayakan Persib Bandung Juara BRI Liga 1
Dengan demikian, total trofi liga yang telah dikumpulkan Persib Bandung kini mencapai sembilan—sebuah pencapaian yang memperkuat status mereka sebagai salah satu klub paling sukses di Indonesia.
Peran Kunci Bojan Hodak dan Ketangguhan Mental Skuad Persib
[Tangkap layar X]
Kesuksesan Persib di dua musim terakhir tak lepas dari peran penting pelatih Bojan Hodak. Pelatih asal Kroasia ini berhasil menjaga kestabilan performa tim sepanjang musim, meski tekanan dari pesaing cukup berat.
Persaingan dengan klub-klub kuat seperti Dewa United dan Persija Jakarta menuntut kerja keras dan fokus tinggi dari seluruh elemen tim.
Namun, mental juara yang terbangun di tubuh skuad Maung Bandung menjadi pembeda. Ketika tim lain tergelincir di momen-momen krusial, Persib tetap kokoh dan konsisten meraih poin demi poin yang krusial.
Lebih dari sekadar kemenangan di atas lapangan, pencapaian ini menjadi bagian dari warisan besar Persib Bandung dalam sejarah sepak bola nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Baru 17 Tahun! Cucu Orang Jakarta Ini On Fire di Klub Besar Belanda
-
Rincian Sanksi FIFA ke PSSI dan Pemain Keturunan Timnas Indonesia
-
Ruben Amorim Balas Sindiran Cristiano Ronaldo, Ingatkan Kesalahan di Masa Lalu
-
Prediksi Parma vs AC Milan: Pasukan Allgeri Siap Libas Gialloblu
-
Link Live Streaming Nonton Timnas Indonesia U-17 Vs Brasil
-
Pelatih Emil Audero Mau Pecahkan Rekor di Kandang Pisa, Tapi Kayaknya Sulit
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Ini Bisa Sangat Cocok dengan Simon Tahamata
-
Prediksi Juventus vs Torino: Ujian Luciano Spalletti di Derby della Mole
-
Garudayaksa Tumbang untuk Pertama Kalinya di Championship, Begini Alasan Pelatih
-
Kenapa Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 2025 Tak Dihitung Ranking?