Suara.com - Menjelang dua laga penting melawan China dan Jepang dalam lanjutan kualifikasi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa tidak akan ada tambahan pemain naturalisasi baru di skuad Timnas Indonesia. Keputusan ini diambil untuk menjaga kekompakan tim dan memaksimalkan waktu persiapan yang ada.
Pertandingan timnas Indonesia melawan China akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Laga kandang ini menjadi krusial bagi Skuad Garuda karena merupakan momen penting untuk mengumpulkan poin demi menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 10 Juni 2025, Indonesia dijadwalkan melawat ke markas Jepang di Stadion Suita City, laga tandang yang tak kalah berat dalam menentukan nasib di fase berikutnya.
Menanggapi berbagai pertanyaan publik terkait potensi munculnya nama-nama baru dari skema naturalisasi, Erick Thohir memastikan bahwa fokus utama saat ini bukan pada perekrutan pemain baru.
Menurutnya, stabilitas tim menjadi prioritas utama, terutama karena beberapa pemain masih dalam masa pemulihan cedera dan waktu persiapan yang cukup mepet.
Dalam penjelasannya, Erick menyoroti pentingnya memulai pemusatan latihan lebih awal agar para pemain bisa beradaptasi dan membentuk chemistry secara optimal.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa tidak semua pemain tersedia, mengingat beberapa nama dari tim senior juga bermain di kelompok usia U-23.
Hal ini bisa menimbulkan tumpang tindih jadwal, terutama ketika dua ajang berbeda berlangsung dalam waktu berdekatan.
"Tidak ada (penambahan pemain), kita akan pertahankan skuad yang sudah ada. Penting bagi tim untuk bisa mulai latihan lebih awal, apalagi dengan kondisi beberapa pemain yang sedang mengalami cedera," ujar Erick saat ditemui di Mandiri University, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga: Media Internasional Shock Timnas Indonesia Bakal Naturalisasi Pemain Premier League
Fenomena ini bukan hal baru dalam sepak bola nasional, di mana beberapa pemain kerap kali ditarik untuk memperkuat lebih dari satu level timnas.
Maka dari itu, pengelolaan skuad yang efisien menjadi sangat penting, termasuk memastikan pelatih memiliki kedalaman tim yang memadai.
Dalam skema ideal, dibutuhkan minimal dua pemain untuk setiap posisi atau istilah populernya “2x11 pemain”, agar pelatih tetap memiliki opsi ketika menghadapi situasi darurat seperti cedera atau akumulasi kartu.
Lebih jauh, Erick menekankan bahwa pembentukan skuad Timnas Indonesia saat ini sudah mengarah pada strategi jangka panjang. Proses naturalisasi yang telah dilakukan sebelumnya sudah menghasilkan beberapa nama potensial yang kini menjadi andalan dalam tim utama.
Oleh karena itu, memperkuat koordinasi internal dan mempercepat adaptasi menjadi langkah yang dinilai lebih efektif ketimbang menambah nama baru di saat genting.
Dari sisi teknis, keputusan ini juga memberi ruang bagi pemain lokal untuk terus berkembang dan menunjukkan kapasitasnya di level internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Ballon dOr 2025 Digelar Malam Ini: Link Live Steaming, Siapa Favorit Juara?
-
Maarten Paes Tak Kunjung Sembuh, Emil Audero Jadi Pilihan Utama Lawan Arab Saudi dan Irak?
-
Alasan Pep Guardiola usai Didominasi Arsenal, Singgung Faktor Kelelahan
-
Jarang Main, Nilai Pasar Marselino Ferdinan Merosot
-
Mikel Arteta Bangga Dominasi Pertandingan Lawan Manchester City, Ball Possession 67 Persen
-
Dua Bintang Timnas Indonesia Bersinar di Thailand, Namanya Masuk Skuat Terbaik
-
Intip Rating Emil Audero saat Bantu Cremonese Tahan Parma
-
Alasan Ridho-Amat Gelar Latihan Khusus Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Laurin Ulrich Masih Beri Harapan untuk Bela Timnas Indonesia
-
Pep Guardiola Ngamuk Soal Jadwal, Roy Keane: Gak Usah Lebay!