Suara.com - Mengenang cerita-cerita lama saat Shin Tae-yong mengkritisi kompetisi Liga 1, yang disebut relevan dengan kritik yang diberikan oleh bek PSM Makassar, Yuran Fernandes.
Shin Tae-yong menjadi salah satu figur ternama yang kerap mengkritisi gelaran Liga 1.
Kritik-kritiknya ini diberikannya saat masih menukangi Timnas Indonesia.
Saat masih menukangi Timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan itu kerap hadir di pertandingan-pertandingan kasta teratas Liga Indonesia tersebut.
Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai pelatih tim Garuda, di mana ia salah satu kewajibannya melihat pemain-pemain di Liga 1 yang bisa berpotensi membela Merah Putih.
Selama menyaksikan kompetisi teratas di Indonesia itu, Shin Tae-yong kerap memberi sindiran pedas terhadap penyelenggaraan Liga 1.
Salah satu sindirannya adalah soal kualitas Liga 1.
Menurutnya, liga yang kuat akan berimbas pada Timnas Indonesia, mengingat kompetisi ini menjadi wadah untuk menjaring talenta.
“Saya sudah sering katakan, Liga Indonesia harus lebih kuat, dengan begitu level Timnas Indonesia juga bisa didukung oleh level performa liga. Jadi itu perubahan yang penting dilakukan," kata STY pada 2024 lalu.
Baca Juga: Bali United Dibantai Persija, Stefano Cugurra Mencak-mencak Soal VAR
Kualitas liga yang menjadi sorotan Shin Tae-yong ini pun hampir senada dengan kritikan dari Yuran Fernandes yang baru-baru ini menjadi sorotan.
Bek sekaligus kapten PSM Makassar itu sempat menyindir kualitas sepak bola Indonesia atau Liga 1 yang disebutnya sebagai lelucon.
Kritikan atau sindiran pedas yang diberikan bek Tanjung Verde itu berasal dari golnya yang dianulir, kala PSM Makassar tumbang 1-3 dari PSS Sleman, Sabtu (3/5).
“Sepak bola di Indonesia hanya candaan, makanya level dan korupsinya tetap sama," tulis Yuran via Instagram Story.
“Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tambahnya.
Sindiran pedas itu kemudian viral dan sampai ke telinga PSSI beserta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator Liga 1.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Kakek dari Surabaya, Pemain Blasteran Portugal Ini Bisa Bela Timnas Indonesia?
-
Barcelona Menang 4-2, Hansi Flick Senang Bisa Bungkam Suara-suara Sumbang
-
Satu Agensi dengan Odegaard Ini, Pemain Keturunan Ini Wajib Dipantau Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Makin Panas! Skandal Sepak Bola Malaysia, 7 Pemain Ilegal Seret FAM ke Jalur Hukum
-
PSSI Pastikan Timnas Indonesia U-23 Belum Panggil Luke Keet
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras di Piala Dunia U-17 2025: Penentuan 32 Besar
-
Junior Calvin Verdonk, Penerus Eliano Reijnders: Jadi Mesin Gol di NEC Nijmegen
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan