Suara.com - Kepolisian Resor atau Polres Malang, Jawa Timur telah mengumpulkan keterangan dari empat orang saksi dalam insiden Kanjuruhan Aremania lempar batu ke bus Persik Kediri.
Ini guna mencari informasi soal identitas dalang di balik aksi pelemparan ke bus pemain Persik Kediri.
"Tim dari Satreskrim Polres Malang melakukan pemeriksaan saksi, totalnya ada empat orang telah dimintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar di Malang, dikutip Selasa (13/5/2025).
Dua dari empat saksi yang telah menjalani pemeriksaan merupakan koordinator lapangan (korlap) suporter Aremania.
Keduanya ada pihaknya yang ditunjuk oleh manajemen untuk mendampingi rombongan pemain dan tim pelatih Persik Kediri di dalam bus.
"Dua korlap yang ditunjuk manajemen mendampingi di bus persik sudah dimintai keterangan. (Saksi lain) warga sekitar," ucapnya.
Bambang menyatakan jajaran dari Persik, baik itu pemain, pelatih, maupun manajemen masih belum dilakukan pemeriksaan.
Sebab kondisi mereka masih kelelahan setelah menjalani pertandingan melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Minggu (11/5).
"(Sopir bus) juga belum (dimintai keterangan),"
Baca Juga: Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
Saat ini, kepolisian telah mengumpulkan barang bukti berupa satu buah batu yang diduga dilemparkan oleh orang tak dikenal ke arah sisi kiri bus pemain Persik.
"Ada batu dan pecahan kaca bus. Kami masih mencari bukti tambahan," ucapnya.
Bambang menyatakan pihaknya berkomitmen mengusut kasus ini, hingga menangkap pelaku pelemparan tersebut.
"Tim (Satreskrim) yang lapangan melakukan investigasi untuk mencari saksi tambahan, sehingga nanti bisa mengerucut ke oknum yang melakukan pelemparan," kata dia.
Sebelumnya, peristiwa pelemparan terjadi tak lama setelah bus yang mengangkut pemain dan tim pelatih Persik Kediri keluar dari gerbang utama Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kemarin.
Kejadian itu menyebabkan pelatih Persik Divaldo Alves menjadi salah satu korban. Dia mengalami luka ringan di bagian kepala.
Manajemen Arema FC turut menyayangkan adanya kejadian ini, sebab telah dinilai mencederai sportivitas yang selama ini telah dibangun.
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriadi mendorong kepolisian agar mengusut kasus ini secara tuntas.
Kejadian seperti ini menjadi sorotan penting bagi dunia sepak bola nasional.
Kekerasan, baik verbal maupun fisik, yang terjadi di dalam atau di luar stadion kerap kali menciptakan suasana yang tidak kondusif, merugikan klub, dan tentu saja merusak citra olahraga itu sendiri.
Dari sisi regulasi, PSSI bersama dengan pihak keamanan selama ini telah menjalin kerja sama untuk meningkatkan keamanan pertandingan.
Namun, insiden pelemparan ini kembali mengingatkan pentingnya pengawasan ketat, baik terhadap penonton maupun terhadap aktivitas pascapertandingan.
Masyarakat pecinta sepak bola Indonesia berharap agar tragedi serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Sebab, atmosfer pertandingan yang aman dan kondusif adalah elemen penting dalam membangun iklim kompetisi yang sehat dan profesional.
Dengan proses penyelidikan yang tengah berjalan, publik menantikan langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan dalam dunia olahraga.
Investigasi yang akurat dan transparan sangat penting demi menjaga integritas dan citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Disebut Biang Kerok Sanksi FIFA ke Malaysia, KOI: Jangan Aneh-aneh
-
Klasemen Super League: Belum Terkalahkan, Borneo FC Kokoh di Puncak
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
-
Klasemen Sementara BRI Super League: Borneo FC Belum Terkalahkan, Kokoh di Puncak
-
Media Belanda: Menurut Data Mees Hilgers Cocok ke Ajax Amsterdam
-
Alasan PSSI Pilih Indra Sjafri Ketimbang Gerald Vanenburg
-
Wejangan Keras Joey Pelupessy Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
Mees Hilgers Ketahuan Latihan Pakai Jersey Tim Malaysia, Kok Bisa?
-
Manchester United dan Chelsea Berebut Dusan Vlahovic, Siapa yang Lebih Butuh?