Suara.com - Bek sayap Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali mencuri perhatian publik sepak bola dunia setelah mencatatkan prestasi membanggakan.
Berdasarkan data terbaru dari DataMB, sebuah platform analisis sepak bola global, Verdonk dinobatkan sebagai bek sayap dengan jumlah progressive actions atau aksi progresif terbanyak di dunia sepanjang musim ini. I
a berhasil menduduki peringkat pertama dengan torehan total nilai mencapai 574.
Prestasi ini tentu bukan sesuatu yang biasa. Aksi progresif dalam sepak bola merujuk pada upaya yang secara aktif membawa bola lebih dekat ke area gawang lawan, baik melalui umpan terukur maupun aksi individu seperti dribbling.
Dalam konteks permainan modern, aksi semacam ini sangat krusial karena memiliki tiga fungsi utama: menciptakan peluang mencetak gol, menembus blok pertahanan lawan yang solid, serta mengubah arah dan tempo permainan menjadi lebih menyerang.
Contoh aksi progresif yang umum dilakukan pemain di antaranya adalah memberikan umpan vertikal yang berhasil menembus dua atau lebih garis pertahanan lawan, melakukan dribbling agresif yang membawa bola hingga memasuki sepertiga akhir lapangan, hingga pergerakan membawa bola ke area strategis untuk membuka ruang bagi rekan satu tim.
Dengan semua aspek tersebut, Verdonk tidak hanya menunjukkan konsistensi, tetapi juga efektivitas luar biasa dalam memainkan peran sebagai bek sayap. Performa gemilang ini membuatnya unggul dari pemain-pemain lain di posisi serupa dari berbagai liga top dunia.
Di bawah Verdonk, peringkat kedua ditempati Matthieu Udol dari klub Ligue 1 Prancis, FC Metz, yang mencatat 567 poin. Selanjutnya ada Bruan Reynolds dari Westerlo, Jeremy Mellot dari Tenerife, Luka Lucic dari Slaven Belupo, serta Trai Hume dari Sunderland yang semuanya mengoleksi poin sama, yakni 513.
Capaian ini semakin mengesankan mengingat usia Calvin Verdonk yang kini sudah menginjak 28 tahun. Di saat banyak pemain mulai mengalami penurunan performa, Verdonk justru tampil semakin matang dan tajam.
Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkembang, bahkan mampu bersaing dan unggul secara statistik dari para pemain muda dan pemain-pemain dari liga-liga elit Eropa.
Baca Juga: China Alhamdulillah Pemain Keturunan Timnas Indonesia 1,85 Meter Nyatakan Mundur
Tak heran bila penampilannya yang konsisten dan agresif membuat para suporter Timnas Indonesia kembali terpukau.
Sejak memutuskan untuk membela Merah Putih, Verdonk seolah menjadi sosok yang tak tergantikan di lini pertahanan Garuda.
Keberadaannya memberi dimensi baru dalam pola permainan Timnas, khususnya dalam membangun serangan dari sisi sayap.
Dengan pencapaian seperti ini, muncul pertanyaan besar: apakah Calvin Verdonk akan dilirik klub-klub besar Eropa? Jawabannya bisa jadi iya, namun juga bisa tidak.
Banyak faktor yang akan mempengaruhi kemungkinan tersebut, mulai dari kebutuhan tim, strategi jangka panjang klub, hingga kondisi pasar transfer.
Namun yang jelas, performa Verdonk saat ini sudah membuktikan bahwa ia layak bersaing di level tertinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Ngeri! Eks Manchester United Patahkan Tulang Kepala Rekan Setim
-
Erick Thohir Pastikan 3 Sosok Ini Tetap Bersama PSSI, Termasuk Simon Tahamata
-
Bojan Hodak: Ada Parasit di Tubuh Thom Haye
-
Intip Kekuatan Honduras, Lawan Timnas Indonesia U-17 yang Diperkuat Anak Eks Bomber Inter Milan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Modus Licik Eks ART Curi 5 Jam Mewah Iker Casillas, Kerugian Capai Rp3,5 M
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
3 Gerbong Belanda yang Tidak Didepak PSSI Seperti Patrick Kluivert
-
Ketahuan! Simon Tahamata Temui Clarence Seedorf, Calon Pengganti Kluivert?
-
Tampil Impresif, Chelsea dan AC Milan Rebutan Kiper Keturunan Jepang